TUHAN, IZINKAN AKU HIJRAH
Perkenalkan namaku Indah.
Namaku diberi oleh kakek ku yang telah lama meninggal, aku tak mengerti ku diberi nama Indah, padahal wajahku tak indah, hidungku apalagi, bola mataku pun tak juga, sampai pergelangan kakiku pun tidak, sampai akupun bertanya-tanya apa yang indah dari diriku.
Sejak Kecil ku bertanya-tanya akan hal itu pada diri sendiri, pada orang tuaku pada orang-orang sekitar, namun tak juga kutemukan jawabannya. Orang tuaku pun akhirnya meninggal secara bersamaan ketika kami tengah berlibur ke pendakian gunung, keduanya ditemukan tewas disebabkan  tergelincir dari tanah dipendakian. Aku bersyukur aku selamat, namun nasib buruk ini harus kujalani hidup diusia anak-anak sebagai seorang yatim piatu.
Sejak kejadian kepergian orangtuaku, kumerasakan kesendirian yang amat mendalam. Diasuh oleh nenek yang sudah tua renta membuatku tak dapat berkeluh kesah berlebihan selayaknya anak yang diperlakukan ibarat boneka kesayangan. Aku harus banting tulang untuk menghidupi diriku dan nenek ku yang sudah tua renta itu. Disudut-sudut dunia kadang ku pernah mengadu kepada Tuhan, kenapa Tuhan sejahat ini padaku, padahal aku tak pernah jahat padanya. Sampai aku menyatakan diri untuk tidak pernah percaya lagi pada Tuhan. Kegundahan k uterus menerusku rasakan sampai pada akhirnya aku dititik terburuk, aku terkena HIV/AIDS.
Keterpurukan yang sedang kualami ini diperparah lagi karena kepergian nenekku.
Aku sangat kacau dan putus asa, akupun sempat ingin membunuh diriku, namun seketika aku sadar bahwa itu tidak dapat menyelesaikan masalah. Aku Indah adalah seorang Pelacur, sampai aku bermohon kepada Tuhan untuk mengizinkan aku menjadi pelacur karena sempitnya ruang pekerjaan untuk gadis yang tak berpendidikan sepertiku ini. Walau wajahku tak seindah namaku, namun tubuhku sangatlah Indah bak gitar spanyol kata lelaki yang memandangku.
Seketika aku sadar bahwa ini maksud dari namaku.
Pekerjaan yang kulakoni ini hampir 7 tahun telah kulakukan, sesekali hampir tidak bias kutinggalkan pekerjaan ini, bukan karena kekurangan uang. Namun karena kebutuhan biologisku yang inginku penuhi.
Ditahun ke 7 itulah aku pernah beribadah disepertiga malam untuk pertama kalinya dihidupku, sembari memohon kepada Tuhan tuk mengizinkanku tetap melacur berulang-ulang ku meminta akan hal itu sampai tanpaku sadar aku tertidur dan terbangun diwaktu subuh. Al, hasil aku sakit, aku dirawat karena mengidap penyakit HIV/AIDS.
Aku Indah, akupun menyesal kenapa aku memohon hal sekeji itu pada Tuhan.
Namun, aku memang benar-benar sadar bahwa aku harus berubah. Akan tetapi diriku takut bahwa Tuhan tak menerima Taubatku, aku takut Tuhan telah mencoretku sebagai Hambanya, aku khawatir bahwa Tuhan telah menyiapkan Nerakanya untukku.
Aku Indah, si gadis tegar dan penuh kepercayaan diri dengan bergegas kulafazkan kalimat syahadat untuk memastikan bahwa ku bersungguh-sungguh kembali kepada Tuhanku. Sampai memang ku benar-benar yakin bahwa ku akan meninggalkan pekerjaan pelacur yang hina itu.
Penyakitku perlahan-lahan mulai sembuh, aku yakin ini karena bantuan dari Tuhan.