Mohon tunggu...
Muhammad Din Ridho Ichsandi
Muhammad Din Ridho Ichsandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030070 UIN Sunan Kalijaga

Seorang Mahasiswa yang suka bermain game

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Cara Berhenti Menunda-nunda Pekerjaan dengan Menggunakan "Aturan 2 Menit"

22 Mei 2024   01:44 Diperbarui: 22 Mei 2024   02:40 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: healthcentral.com

"Lari tiga mil" menjadi "Ikat sepatu lari saya".

Idenya adalah membuat kebiasaan kalian semudah mungkin untuk memulai. Siapa pun dapat bermeditasi selama satu menit, membaca satu halaman, atau menyimpan satu potong pakaian. 

Dan, seperti yang baru saja kita bahas, ini adalah strategi yang ampuh karena begitu Kalian mulai melakukan hal yang benar, akan lebih mudah untuk terus melakukannya. Sebuah kebiasaan baru seharusnya tidak terasa seperti sebuah tantangan. 

Tindakan selanjutnya mungkin menantang, namun dua menit pertama seharusnya mudah. Yang Kalian inginkan adalah "kebiasaan gerbang" yang secara alami membawa Kalian ke jalur yang lebih produktif.

Kalian biasanya dapat mengetahui kebiasaan gerbang yang akan membawa pada hasil yang Kalian inginkan dengan memetakan tujuan Kalian dalam skala dari "sangat mudah" hingga "sangat sulit." 

Misalnya, lari maraton itu sangat sulit. Menjalankan 5K itu sulit. Berjalan sepuluh ribu langkah cukup sulit. Berjalan sepuluh menit itu mudah. Dan memakai sepatu lari sangatlah mudah. Tujuan Kalian mungkin lari maraton, tetapi kebiasaan utama Kalian adalah mengenakan sepatu lari. Begitulah cara Kalian mengikuti Aturan Dua Menit.

Mengapa Aturan Dua Menit Berhasil

Orang sering kali menganggap aneh jika merasa senang membaca satu halaman atau bermeditasi selama satu menit atau melakukan satu panggilan penjualan. Tapi intinya bukanlah melakukan satu hal. Intinya adalah menguasai kebiasaan tampil. 

Sebenarnya, sebuah kebiasaan harus dibangun sebelum bisa diperbaiki. Jika Kalian tidak dapat mempelajari keterampilan dasar untuk tampil, maka Kalian memiliki sedikit harapan untuk menguasai detail yang lebih baik. 

Daripada mencoba merekayasa kebiasaan yang sempurna sejak awal, lakukan hal yang mudah secara lebih konsisten. Kalian harus melakukan stKalianrisasi sebelum dapat mengoptimalkan.

Saat Kalian menguasai seni tampil, dua menit pertama akan menjadi ritual di awal rutinitas yang lebih besar. Ini bukan sekadar kiat untuk membuat kebiasaan menjadi lebih mudah, namun sebenarnya cara ideal untuk menguasai keterampilan yang sulit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun