"Di sudut indah Desa Pulo Iboih, Kecamatan Glumpang Baro, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, kehidupan berjalan dengan ritmenya yang damai dan penuh harmoni."
Tanggal 25 Januari 2025, suasana desa ini seolah menjadi lukisan hidup. Kini, padi yang tertanam di sawah-sawah mulai menguning, menandakan waktu panen sudah dekat, hanya menunggu beberapa minggu lagi.
Saat senja tiba, kedamaian desa semakin terasa. Angin bertiup sepoi-sepoi, membawa aroma tanah dan dedaunan yang khas. Di pematang sawah, warga sibuk menghalau burung pipit yang datang bergerombol, berusaha menyelamatkan bulir padi yang sebentar lagi siap dipanen.Â
Pemandangan ini menjadi bagian dari rutinitas desa, di mana keriuhan burung pipit beradu dengan suara gelak tawa anak-anak yang bermain di pematang sawah. Anak-anak desa tampak begitu bahagia. Mereka bermain kejar-kejaran sambil mencoba menangkap burung pipit dengan alat-alat sederhana, seperti jaring kecil atau perangkap dari bambu.Â
Gelak tawa mereka menggema di sepanjang pematang sawah, menciptakan suasana riang yang menghidupkan sore yang tenang. Meskipun kaki mereka sering terbenam lumpur atau tergelincir di pematang yang licin, itu justru menjadi bagian dari keceriaan yang tak tergantikan.Â
Sesekali, mereka berhenti sejenak untuk mengatur napas, lalu melanjutkan petualangan kecil mereka dengan semangat yang tak pernah surut. Di tengah kesibukan mereka, tampak jelas bagaimana anak-anak ini menikmati kebebasan yang jarang ditemukan di tempat lain.Â
Tidak ada gadget atau permainan modern, hanya alam yang menjadi teman setia mereka. Keakraban di antara mereka begitu kuat, terlihat dari cara mereka saling membantu atau bercanda tanpa beban.Â
Momen-momen seperti ini adalah cerminan kehidupan desa yang sederhana namun penuh makna, di mana masa kecil dihabiskan dengan cara yang begitu alami dan membahagiakan.
Di desa ini, setiap detik terasa lebih bermakna. Tidak ada hiruk-pikuk kendaraan atau deru mesin yang memekakkan telinga, hanya suara-suara alam yang mendamaikan hati. Warga memiliki kebiasaan saling menyapa dengan senyuman hangat, membuat siapa pun yang melintas merasa diterima.Â
Waktu sore adalah momen istimewa, saat semua orang berkumpul di teras rumah, berbincang santai tentang kehidupan sehari-hari sambil menikmati secangkir kopi hangat yang dibuat dari biji kopi lokal. Kehangatan itu terasa nyata, sederhana namun begitu berarti.
Mata yang memandang hamparan sawah yang menguning diiringi angin sepoi-sepoi seperti mendapatkan ketenangan jiwa. Setiap langkah di pematang sawah adalah kesempatan untuk merenungi keajaiban alam dan kebesaran Sang Pencipta.Â
Di sini, hidup tidak dikejar oleh waktu, melainkan dilalui dengan penuh syukur. Hal-hal kecil seperti memetik bunga liar di tepi jalan, mendengar kicauan burung, atau sekadar duduk menikmati matahari terbenam menjadi kebahagiaan tersendiri yang sulit ditemukan di tempat lain.
Sebentar lagi, jerih payah para petani yang telah bekerja keras sejak awal musim tanam akan terbayar dengan panen yang melimpah. Setiap bulir padi yang menguning adalah bukti nyata perjuangan mereka melawan cuaca, hama, dan segala tantangan lain yang datang.Â
Wajah mereka yang tadinya lelah kini mulai dihiasi senyum penuh harapan, membayangkan hasil panen yang akan memenuhi lumbung dan menghidupi keluarga selama berbulan-bulan ke depan. Panen bukan sekadar aktivitas ekonomi, tapi melainkan puncak kebahagiaan dari proses panjang penuh doa dan usaha.
Ketika panen tiba, suasana desa akan menjadi lebih hidup. Seluruh keluarga turun ke sawah, mulai dari anak-anak hingga orang tua, bergotong royong memanen padi. Suara canda tawa bercampur dengan deru sabit yang mengayun dan suara langkah kaki di pematang basah.Â
Setelah lelah bekerja, mereka akan berkumpul bersama di bawah pohon rindang untuk beristirahat sambil menikmati makanan sederhana yang mereka bawa dari rumah.Â
Panen adalah perayaan, bukan hanya karena hasil yang diperoleh, tetapi juga karena kebersamaan dan semangat gotong royong yang menjadi denyut nadi kehidupan di desa ini.
Desa Pulo Iboih, dengan segala kedamaiannya, adalah pengingat betapa berharganya hidup dalam kesederhanaan. Di tengah derasnya arus modernisasi, desa ini seolah menjadi tempat di mana waktu berhenti, membiarkan siapa saja yang berada di sana merasakan keindahan hidup yang alami dan apa adanya.Â
Tak perlu gemerlap lampu kota atau teknologi canggih untuk menemukan kebahagiaan, karena di sini, kebahagiaan hadir dalam bentuk yang paling murni, tawa anak-anak, sapaan hangat antarwarga, dan keselarasan dengan alam.
Kehidupan di desa ini mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak harus datang dari hal-hal besar. Melihat padi yang menguning, menikmati semilir angin sore, atau sekadar duduk di pematang sawah sambil memandang hamparan hijau yang luas sudah cukup untuk mengisi hati dengan rasa syukur.Â
Desa Pulo Iboih adalah bukti nyata bahwa dalam kesederhanaan ada kekayaan tak ternilai, sebuah pelajaran berharga bagi siapa pun yang merindukan kedamaian sejati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI