Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kehidupan Damai di Desa Pulo Iboih: Menanti Panen Padi yang Menguning

25 Januari 2025   18:40 Diperbarui: 25 Januari 2025   18:40 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi padi di persawahan desa Pulo Iboih (sumber: dokumentasi pribadi)

Mata yang memandang hamparan sawah yang menguning diiringi angin sepoi-sepoi seperti mendapatkan ketenangan jiwa. Setiap langkah di pematang sawah adalah kesempatan untuk merenungi keajaiban alam dan kebesaran Sang Pencipta. 

Kondisi pada yang sudah menguning (sumber: dokumentasi pribadi)
Kondisi pada yang sudah menguning (sumber: dokumentasi pribadi)

Di sini, hidup tidak dikejar oleh waktu, melainkan dilalui dengan penuh syukur. Hal-hal kecil seperti memetik bunga liar di tepi jalan, mendengar kicauan burung, atau sekadar duduk menikmati matahari terbenam menjadi kebahagiaan tersendiri yang sulit ditemukan di tempat lain.

Sebentar lagi, jerih payah para petani yang telah bekerja keras sejak awal musim tanam akan terbayar dengan panen yang melimpah. Setiap bulir padi yang menguning adalah bukti nyata perjuangan mereka melawan cuaca, hama, dan segala tantangan lain yang datang. 

Wajah mereka yang tadinya lelah kini mulai dihiasi senyum penuh harapan, membayangkan hasil panen yang akan memenuhi lumbung dan menghidupi keluarga selama berbulan-bulan ke depan. Panen bukan sekadar aktivitas ekonomi, tapi melainkan puncak kebahagiaan dari proses panjang penuh doa dan usaha.

Ketika panen tiba, suasana desa akan menjadi lebih hidup. Seluruh keluarga turun ke sawah, mulai dari anak-anak hingga orang tua, bergotong royong memanen padi. Suara canda tawa bercampur dengan deru sabit yang mengayun dan suara langkah kaki di pematang basah. 

Setelah lelah bekerja, mereka akan berkumpul bersama di bawah pohon rindang untuk beristirahat sambil menikmati makanan sederhana yang mereka bawa dari rumah. 

Panen adalah perayaan, bukan hanya karena hasil yang diperoleh, tetapi juga karena kebersamaan dan semangat gotong royong yang menjadi denyut nadi kehidupan di desa ini.

Desa Pulo Iboih, dengan segala kedamaiannya, adalah pengingat betapa berharganya hidup dalam kesederhanaan. Di tengah derasnya arus modernisasi, desa ini seolah menjadi tempat di mana waktu berhenti, membiarkan siapa saja yang berada di sana merasakan keindahan hidup yang alami dan apa adanya. 

Tak perlu gemerlap lampu kota atau teknologi canggih untuk menemukan kebahagiaan, karena di sini, kebahagiaan hadir dalam bentuk yang paling murni, tawa anak-anak, sapaan hangat antarwarga, dan keselarasan dengan alam.

Kehidupan di desa ini mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak harus datang dari hal-hal besar. Melihat padi yang menguning, menikmati semilir angin sore, atau sekadar duduk di pematang sawah sambil memandang hamparan hijau yang luas sudah cukup untuk mengisi hati dengan rasa syukur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun