Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna Hidup di Era Modern: Apakah Kita Kehilangan Esensi?

21 Januari 2025   18:00 Diperbarui: 21 Januari 2025   15:08 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski tantangan di era modern ini nyata, kita tetap memiliki kendali untuk menemukan dan memelihara makna hidup. Meskipun dunia di sekitar kita terus berubah dengan cepat dan menawarkan berbagai distraksi, kita sebagai individu memiliki kekuatan untuk menentukan bagaimana kita ingin menjalani hidup ini. 

Makna hidup bukanlah sesuatu yang bisa diberikan oleh dunia luar atau teknologi, melainkan sesuatu yang kita temukan dalam diri kita sendiri melalui refleksi, pilihan-pilihan yang kita buat, dan cara kita berhubungan dengan orang lain. 

Salah satu cara untuk menemukan makna hidup di tengah modernisasi adalah dengan mengembalikan fokus pada nilai-nilai dasar yang memberi kita arah. Ini bisa berarti memprioritaskan hubungan manusia yang tulus, berinvestasi dalam waktu berkualitas dengan keluarga dan teman-teman, atau menjalani pekerjaan yang sesuai dengan passion dan tujuan pribadi. 

Meskipun dunia luar sering kali menawarkan berbagai definisi tentang kesuksesan, kita berhak untuk menentukan apa yang paling penting bagi kita, bukan apa yang dipaksakan oleh norma sosial atau tekanan eksternal. Selain itu, dalam era informasi yang berlimpah ini, penting bagi kita untuk berhenti sejenak dan merenung. 

Kembali ke Esensi

Esensi hidup bukanlah sesuatu yang dapat diberikan oleh dunia luar. Meskipun dunia menawarkan berbagai pencapaian materi, status sosial, atau kemewahan, makna sejati dari hidup datang dari dalam diri kita sendiri. Dunia luar mungkin memberi kita berbagai pilihan dan kesempatan, tetapi hanya kita yang dapat menentukan apa yang benar-benar memberi arti pada kehidupan kita. 

Dalam setiap pilihan yang kita buat, dalam setiap hubungan yang kita jalin, dan dalam setiap langkah yang kita ambil, kita membentuk dan menemukan esensi hidup kita. Makna hidup sering kali terletak pada hal-hal yang tidak tampak oleh mata, yang tidak dapat diukur dengan ukuran duniawi. 

Kebahagiaan sejati datang dari kedamaian batin, rasa syukur atas apa yang kita miliki, dan kemampuan untuk menikmati momen-momen sederhana. Terkadang, kita mencari makna dalam pencapaian besar atau pengakuan eksternal, padahal esensi hidup sering kali terletak dalam hal-hal kecil yang kita abaikan, seperti memberi perhatian penuh kepada orang yang kita cintai atau merasakan kedamaian dalam kesendirian.

Di tengah modernisasi yang tak terelakkan, kita dihadapkan pada pilihan: apakah kita ingin menjalani hidup yang penuh makna, atau hanya sekadar mengikuti arus? Jawabannya ada pada kita masing-masing. 

Dalam dunia yang semakin terhubung dan penuh dengan kemajuan teknologi, kita memiliki lebih banyak peluang untuk mengejar kebahagiaan dan kesuksesan. Namun, kita juga harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam tekanan eksternal yang bisa mengalihkan kita dari esensi sejati hidup.

Kehidupan yang penuh makna bukanlah hasil dari pencapaian materi semata, melainkan dari kemampuan kita untuk menemukan tujuan yang lebih dalam dalam setiap langkah yang kita ambil. Ini tentang menciptakan hubungan yang tulus, menghargai waktu yang kita miliki, dan menjalani hidup dengan kesadaran penuh terhadap nilai-nilai yang kita anut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun