Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi perubahan signifikan dalam preferensi pendidikan dan karir anak muda Indonesia. Mereka semakin terdorong untuk memilih jalur yang relevan dengan perkembangan zaman, salah satunya adalah coding atau pemrograman.
Coding kini menjadi keterampilan yang dianggap esensial di era digital, di mana teknologi memengaruhi hampir semua aspek kehidupan, mulai dari bisnis, komunikasi, hingga hiburan.
Di sisi lain, bidang seperti akuntansi, yang dulunya menjadi salah satu pilihan populer karena stabilitas dan prospek karir yang jelas, kini mulai tergeser oleh minat terhadap dunia teknologi.Â
Fenomena ini mencerminkan bagaimana anak muda Indonesia mulai menyesuaikan aspirasi mereka dengan kebutuhan dan peluang yang ditawarkan oleh revolusi industri 4.0. Apa sebenarnya yang mendorong pergeseran ini?Â
Perkembangan Teknologi dan Era Digital
Revolusi industri 4.0 membawa perubahan besar dalam dunia kerja, terutama dengan munculnya teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), big data, dan otomatisasi.Â
Perubahan ini tidak hanya menciptakan peluang baru tetapi juga menggeser kebutuhan keterampilan dalam berbagai industri. Pekerjaan tradisional yang sebelumnya mengandalkan tenaga manusia, seperti administrasi dan pembukuan, kini mulai digantikan oleh perangkat lunak dan algoritma cerdas.Â
Hal ini mendorong munculnya permintaan akan tenaga kerja yang mampu memahami dan mengembangkan teknologi tersebut, seperti programmer, data analyst, dan pengembang aplikasi. Selain itu, revolusi ini mempercepat digitalisasi di berbagai sektor, termasuk keuangan, pendidikan, dan kesehatan.Â
Perusahaan semakin mengandalkan sistem berbasis teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Di tengah perubahan ini, coding menjadi keterampilan yang sangat dicari karena merupakan fondasi dari hampir semua teknologi digital.Â
Anak muda yang menguasai coding memiliki keunggulan kompetitif, baik untuk bekerja di perusahaan besar maupun untuk memulai bisnis teknologi mereka sendiri. Lebih dari itu, revolusi industri 4.0 juga mengubah cara bekerja menjadi lebih fleksibel dan berbasis teknologi.Â
Peluang Karir yang Luas dan Dinamis
Industri teknologi menawarkan peluang karir yang luas dengan potensi penghasilan yang menarik, terutama di era di mana perusahaan berbasis teknologi terus berkembang pesat. Profesi seperti software developer, data scientist, web developer, hingga AI engineer menjadi sangat diminati karena perannya yang krusial dalam mendukung operasional dan inovasi perusahaan.Â
Selain itu, lonjakan kebutuhan akan aplikasi, platform digital, dan solusi berbasis teknologi membuat profesi ini memiliki prospek yang terus berkembang. Potensi penghasilan di industri teknologi juga menjadi daya tarik utama. Di Indonesia, gaji untuk seorang programmer pemula saja sudah relatif kompetitif dibandingkan profesi lain dengan level pendidikan yang sama.Â
Seiring bertambahnya pengalaman dan keahlian, penghasilan ini bisa meningkat signifikan, terutama bagi mereka yang menguasai bahasa pemrograman yang kompleks atau memiliki spesialisasi tertentu seperti machine learning atau cybersecurity. Bagi anak muda, ini adalah motivasi besar untuk menekuni coding sebagai karir.
Gaya Hidup dan Tren Anak Muda
Anak muda saat ini lebih cenderung mengadopsi gaya hidup yang dinamis dan kreatif, yang sejalan dengan nilai-nilai yang ditawarkan oleh industri teknologi. Mereka tidak hanya mencari pekerjaan yang memberikan penghasilan, tetapi juga peluang untuk mengekspresikan ide-ide inovatif dan memberikan dampak nyata.Â
Dalam dunia coding, mereka dapat menciptakan aplikasi, game, atau solusi digital yang dapat digunakan oleh banyak orang, memberikan rasa pencapaian yang lebih besar dibandingkan pekerjaan yang sifatnya repetitif atau administratif. Selain itu, industri teknologi menawarkan lingkungan kerja yang fleksibel dan sering kali jauh dari kesan formal.Â
Budaya kerja yang lebih santai, berbasis kolaborasi, dan mendukung eksplorasi ide-ide baru sangat menarik bagi generasi muda. Mereka melihat bidang ini sebagai ruang di mana mereka dapat terus belajar, berkembang, dan berinovasi tanpa terlalu terikat pada rutinitas kaku.Â
Hal ini berbeda dengan persepsi terhadap profesi seperti akuntansi, yang sering dianggap lebih konservatif dan terstruktur. Gaya hidup kreatif juga mendorong banyak anak muda untuk memulai perjalanan mereka sebagai entrepreneur di bidang teknologi.Â
Kemudahan Akses Belajar Coding
Saat ini, belajar coding menjadi jauh lebih mudah dan terjangkau berkat banyaknya sumber belajar online yang tersedia secara gratis maupun berbayar dengan harga yang terjangkau. Platform seperti Codecademy, Udemy, Coursera, hingga Dicoding menyediakan kursus yang dapat diakses kapan saja, bahkan oleh pemula tanpa latar belakang teknis.Â
Modul pembelajaran yang interaktif dan praktis memungkinkan anak muda untuk mempelajari bahasa pemrograman seperti Python, JavaScript, atau HTML sesuai dengan kecepatan dan waktu mereka sendiri. Selain itu, komunitas teknologi di Indonesia juga semakin aktif dalam mendukung pembelajaran coding.
Banyak inisiatif seperti hackathon, workshop, hingga bootcamp coding yang diadakan oleh komunitas lokal maupun perusahaan teknologi. Acara semacam ini memberikan pengalaman belajar yang lebih aplikatif sekaligus membangun jaringan dengan para profesional di industri.Â
Tidak jarang, peserta dari program-program ini berhasil mendapatkan pekerjaan atau proyek freelance dari koneksi yang mereka bangun. Kemudahan akses ini membuat belajar coding lebih inklusif, tidak terbatas pada mereka yang memiliki akses ke pendidikan formal.Â
Daya Tarik Global
Kemampuan coding memungkinkan seseorang untuk bersaing di pasar kerja global karena keterampilan ini bersifat universal dan tidak terbatas oleh lokasi geografis. Bahasa pemrograman seperti Python, JavaScript, atau C++ digunakan secara luas di seluruh dunia, sehingga mereka yang menguasainya memiliki peluang untuk bekerja dengan perusahaan internasional atau mengambil proyek dari klien global.Â
Sistem kerja jarak jauh yang semakin umum juga membuka peluang bagi para programmer Indonesia untuk berkontribusi dalam proyek besar tanpa harus meninggalkan negaranya. Selain itu, banyak platform freelance global seperti Upwork, Fiverr, dan Toptal yang menyediakan akses ke pasar kerja internasional.Â
Anak muda yang memiliki keahlian coding dapat menawarkan jasa mereka di platform ini dan mendapatkan bayaran dalam mata uang asing, yang sering kali lebih tinggi dibandingkan standar lokal. Hal ini memberikan kebebasan dan potensi penghasilan yang menjanjikan bagi mereka yang ingin merintis karir secara mandiri.
Tidak hanya itu, peluang untuk belajar dan berkembang di tingkat global juga semakin terbuka. Banyak komunitas internasional dan kursus online, seperti GitHub, Stack Overflow, dan edX, menawarkan akses ke ilmu terbaru serta koneksi dengan para ahli dari seluruh dunia.Â
Dengan kemampuan coding, anak muda Indonesia tidak hanya bisa mendapatkan pekerjaan, tetapi juga berkontribusi dalam proyek-proyek besar yang berdampak secara global, seperti pengembangan aplikasi, kecerdasan buatan, atau solusi berbasis blockchain. Hal ini menjadikan coding sebagai keterampilan strategis yang dapat membawa karir mereka ke level internasional.
Dalam kesimpulannya, perubahan preferensi anak muda Indonesia dari belajar akuntansi ke coding mencerminkan adaptasi terhadap kebutuhan dan peluang zaman modern. Coding menawarkan fleksibilitas, kreativitas, dan potensi karir yang lebih luas di era digital, menjadikannya pilihan yang menarik bagi generasi muda.Â
Sementara akuntansi tetap penting, perkembangan teknologi telah mengubah cara pandang terhadap profesi tradisional. Pada akhirnya, keputusan terbaik adalah yang sesuai dengan minat, bakat, dan tujuan individu, mengingat setiap bidang memiliki peran dan peluangnya masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H