Selain itu, beberapa mural juga dilengkapi dengan elemen interaktif seperti QR code yang dapat dipindai untuk informasi lebih lanjut atau ajakan bergabung dalam kampanye tertentu.Â
Mural Sebagai Pengingat Kolektif
Seni mural tidak hanya menciptakan keindahan visual di kota, tetapi juga menjadi pengingat kolektif yang bertahan lama. Mural, yang biasanya terpasang di tempat-tempat umum dan terbuka, memiliki kelebihan dalam hal keberlanjutan pesan.Â
Berbeda dengan iklan atau kampanye jangka pendek yang cepat berlalu, mural dapat bertahan bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, dan terus mengingatkan masyarakat tentang isu-isu penting. Kehadiran mural yang menggambarkan isu lingkungan, seperti ancaman terhadap flora dan fauna, polusi udara, atau pentingnya pengelolaan sampah, menjadi sesuatu yang tidak bisa diabaikan begitu saja.Â
Ketika seseorang melihat mural tersebut setiap hari, baik dalam perjalanan pulang kerja atau saat berjalan santai, pesan yang terkandung di dalamnya menjadi bagian dari kesadaran kolektif. Pesan tersebut tertanam dalam pikiran, mendorong individu untuk mempertimbangkan pilihan mereka sehari-hari terkait dengan lingkungan.
Selain itu, mural juga menciptakan jejak budaya yang memperkaya sejarah kota. Mural yang ada di Jakarta, misalnya, sering kali mencatat peristiwa penting atau perubahan sosial yang terjadi di kota tersebut.Â
Tantangan yang Dihadapi
Meskipun seni mural memiliki dampak yang besar, tantangan tetap ada. Beberapa mural rusak karena vandalisme atau diganti dengan iklan komersial. Sebagai karya seni yang terbuka untuk umum, mural rentan terhadap tindakan yang merusak, baik yang disengaja maupun tidak.Â
Ada kalanya mural yang telah dipasang dengan penuh perjuangan dan kreativitas tiba-tiba dicoret atau dihancurkan oleh individu yang tidak menghargai karya tersebut. Selain itu, di beberapa tempat, mural seringkali digantikan dengan iklan-iklan komersial yang lebih menguntungkan secara ekonomi, yang mengurangi nilai sosial dan edukatif dari mural tersebut.
Masalah lain adalah ketahanan bahan mural itu sendiri. Mural yang terpapar sinar matahari, hujan, dan polusi udara dapat memudar atau rusak lebih cepat, mengurangi efek jangka panjangnya sebagai alat edukasi. Beberapa karya seni bahkan terhapus atau terabaikan ketika gedung atau ruang tempat mural tersebut berada direnovasi.Â
Keberadaan mural, yang seringkali bergantung pada kesadaran masyarakat atau izin dari pihak berwenang, bisa jadi terancam oleh perubahan-perubahan yang tidak terkait langsung dengan seni itu sendiri.