Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kembali ke Alam: Mengapa Staycation di Desa Kian Populer?

12 Januari 2025   18:49 Diperbarui: 12 Januari 2025   18:47 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, pariwisata berbasis desa juga mendorong pelestarian budaya dan tradisi lokal. Saat lebih banyak wisatawan datang untuk melihat dan belajar tentang cara hidup masyarakat desa, ada dorongan untuk melestarikan kebiasaan dan kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun. 

Desa-desa yang sebelumnya mungkin tidak memiliki akses ke pasar yang lebih luas kini memiliki kesempatan untuk memamerkan kebudayaan mereka, yang sekaligus memperkaya pengalaman wisatawan. Budaya lokal seperti tarian tradisional, masakan khas, dan upacara adat yang diadakan untuk wisatawan bisa menjadi sumber daya ekonomi yang berkelanjutan, asalkan dilakukan dengan cara yang menghormati nilai-nilai budaya.

Staycation di desa bukan sekadar tren, tetapi refleksi dari kebutuhan masyarakat modern untuk menemukan keseimbangan antara kehidupan yang sibuk dan koneksi dengan alam serta budaya. Di tengah kehidupan urban yang serba cepat dan penuh tekanan, banyak orang mulai mencari cara untuk melarikan diri dari rutinitas yang membosankan dan menikmati ketenangan yang hanya dapat ditemukan di tempat yang lebih tenang dan alami. 

Desa, dengan segala kesederhanaannya, menawarkan ruang untuk bernapas, untuk kembali terhubung dengan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Fenomena staycation ini juga mencerminkan perubahan dalam cara kita memandang liburan. Liburan tidak lagi hanya soal melarikan diri dari pekerjaan atau kegiatan sehari-hari, tetapi tentang mencari makna lebih dalam dalam perjalanan. 

Staycation di desa memberi kesempatan untuk merasakan kedamaian batin, memperkaya diri dengan budaya lokal, dan mendukung pariwisata yang berkelanjutan. Ini adalah cara baru untuk menikmati waktu bersama keluarga atau teman-teman, dengan menekan tombol "pause" pada kehidupan yang terlalu sibuk dan menghabiskan waktu dengan lebih bermakna.

Selain itu, staycation di desa juga membawa dampak positif yang luas bagi masyarakat setempat, dengan meningkatkan perekonomian lokal, melestarikan budaya, dan mendorong pembangunan berkelanjutan. Ini menjadi win-win solution yang memberikan manfaat bagi semua pihak, baik bagi wisatawan yang mencari kedamaian, maupun bagi desa yang mendapat perhatian lebih besar dari dunia luar. 

Dengan pendekatan yang bijak, staycation di desa memiliki potensi untuk berkembang menjadi model pariwisata yang mendukung pemberdayaan masyarakat lokal, pelestarian alam, dan penguatan identitas budaya.

Kesimpulannya, staycation di desa adalah lebih dari sekadar tren musiman, ia merupakan bagian dari perubahan yang lebih besar dalam cara kita memahami liburan, budaya, dan koneksi dengan alam. Ini adalah kesempatan bagi masyarakat modern untuk menemukan keseimbangan, menikmati keindahan yang ada di sekitar mereka, dan sekaligus memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat lokal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun