Kelas menengah Indonesia berada di persimpangan antara stabilitas dan kerentanan. Mereka memiliki peran penting dalam mendorong perekonomian negara, tetapi juga menghadapi tekanan besar dari berbagai tantangan finansial. Kenaikan biaya hidup, minimnya tabungan, dan ketergantungan pada kredit membuat posisi mereka tidak sekuat yang terlihat di permukaan.
Untuk menjaga keberlanjutan kelompok ini, diperlukan kesadaran individu untuk mengelola keuangan dengan lebih bijak serta langkah-langkah konkret dari pemerintah untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang mendukung. Kebijakan yang pro-kelas menengah, seperti subsidi, pengendalian inflasi, dan pengembangan keterampilan, dapat membantu mereka bertahan di tengah dinamika ekonomi yang tidak menentu.
Jika kelas menengah mampu mengatasi tantangan yang ada, mereka tidak hanya akan bertahan, tetapi juga dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Namun, jika tidak ditangani dengan serius, kerentanan ini dapat membuat mereka tergelincir ke dalam kemiskinan, yang pada akhirnya akan melemahkan fondasi ekonomi Indonesia secara keseluruhan.Â
Sebuah sinergi antara individu, masyarakat, dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa kelas menengah tidak hanya stabil, tetapi juga memiliki peluang untuk berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H