Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mampukah Kelas Menengah Bertahan? Ini Rata-rata Penghasilan Mereka

31 Desember 2024   11:06 Diperbarui: 31 Desember 2024   11:01 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penghasil rata-rata kelas menengah (sumber gambar: freepik via Okezone.com)

"Kelas menengah sering disebut sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia."

Mereka berkontribusi besar terhadap pertumbuhan konsumsi domestik, yang merupakan salah satu pilar utama perekonomian negara. Selain itu, kelompok ini juga menjadi penggerak sektor-sektor penting seperti properti, pendidikan, dan pariwisata. Dengan daya beli yang lebih tinggi dibandingkan kelas bawah, mereka dianggap sebagai simbol kemajuan dan stabilitas ekonomi.

Namun, kenyataan menunjukkan bahwa posisi kelas menengah tidak sekuat yang dibayangkan. Meskipun mereka memiliki penghasilan lebih baik, beban finansial yang terus meningkat serta ketidakpastian ekonomi global dan lokal sering kali membuat mereka berada dalam situasi rentan. 

Inflasi, kenaikan biaya hidup, serta kurangnya perlindungan keuangan membuat mereka lebih mudah tergelincir ke jurang kemiskinan dibandingkan naik ke kelas atas.

Berapa Penghasilan Rata-rata Kelas Menengah?

"Menurut klasifikasi Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat penghasilan kelas menengah Indonesia pada tahun 2024 berkisar antara Rp2.040.262 hingga Rp9.909.844 per kapita per bulan. Sementara, rata-rata pengeluaran per kapita kelas menengah Indonesia pada tahun yang sama tercatat sekitar Rp3,35 juta per bulan, meningkat 142 persen dibandingkan dengan angka pada tahun 2019 yang hanya sebesar Rp2,36 juta per bulan." Senin, 30 Desember 3024. (Sumber: ekbis.sindonews.com)

Di kota-kota metropolitan, pengeluaran untuk kebutuhan dasar seperti perumahan, transportasi, pendidikan, dan kesehatan menyerap sebagian besar pendapatan. Sebagai contoh, sewa apartemen sederhana di Jakarta saja dapat mencapai Rp3 juta hingga Rp5 juta per bulan, belum termasuk biaya listrik, air, dan internet. Selain itu, harga bahan makanan yang terus meningkat dan biaya sekolah swasta yang tinggi membuat banyak keluarga kelas menengah kesulitan untuk menabung atau berinvestasi.

Sementara itu, mereka yang tinggal di daerah dengan biaya hidup lebih rendah mungkin merasa lebih leluasa dalam mengelola penghasilan. Namun, tantangan berbeda muncul, seperti terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan berkualitas, pendidikan yang memadai, atau peluang karier yang lebih baik. Akibatnya, meskipun penghasilan mereka secara nominal terlihat cukup, ketidakpastian ekonomi membuat kelas menengah tetap berada dalam kondisi yang rawan.

Mengapa Kelas Menengah Rentan?

Kelas menengah Indonesia berada dalam posisi yang unik, mereka tidak lagi bergantung pada bantuan sosial seperti kelas bawah, tetapi juga belum mencapai kemapanan finansial seperti kelas atas. Posisi ini membuat mereka rentan terhadap berbagai faktor eksternal yang dapat memengaruhi stabilitas keuangan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun