Dalam beberapa dekade terakhir, dunia kerja telah mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan ini tidak hanya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan globalisasi, tetapi juga oleh masuknya generasi Milenial dan Gen Z ke dalam angkatan kerja.Â
Mereka membawa perspektif baru yang berbeda dari generasi sebelumnya, yang lebih fokus pada stabilitas dan keamanan finansial. Generasi ini tidak lagi memandang pekerjaan hanya sebagai alat untuk bertahan hidup, tetapi juga sebagai sarana untuk menemukan tujuan, makna, dan dampak yang lebih besar dalam kehidupan mereka.
Pandangan ini menciptakan transformasi besar dalam budaya kerja. Perusahaan kini tidak lagi cukup hanya menawarkan gaji yang kompetitif atau jenjang karier yang jelas. Mereka dituntut untuk menyediakan lingkungan kerja yang inspiratif, mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta menunjukkan tanggung jawab sosial yang nyata. Perubahan ini bukan sekadar tren, melainkan cerminan dari nilai-nilai yang berkembang di kalangan generasi muda.
Bagi generasi ini, pekerjaan tidak hanya soal bertahan hidup, tetapi juga tentang bagaimana mereka dapat memberikan dampak dan merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. Mereka ingin pekerjaan yang tidak hanya mengisi waktu, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan. Pandangan ini berakar pada kesadaran mereka terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan keberlanjutan.
Milenial dan Gen Z ingin merasa bahwa pekerjaan mereka memiliki tujuan yang bermakna. Mereka tertarik pada perusahaan yang memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan mereka, seperti tanggung jawab sosial, inklusivitas, dan komitmen terhadap perubahan positif. Tidak jarang, generasi ini rela meninggalkan pekerjaan yang stabil jika mereka merasa bahwa tempat kerja tersebut tidak mendukung visi mereka tentang dunia yang lebih baik.
Selain itu, kebutuhan untuk merasa dihargai dan diakui juga menjadi pendorong utama. Generasi ini menginginkan tempat kerja yang memberikan ruang bagi mereka untuk berekspresi, belajar, dan berkembang. Mereka tidak hanya ingin menjadi roda kecil dalam mesin besar; mereka ingin mengetahui bahwa peran mereka penting dan berdampak langsung pada hasil akhir.
Banyak dari mereka yang berharap perusahaan memiliki visi yang sejalan dengan nilai-nilai pribadi mereka. Ini bukan sekadar tentang mendapatkan gaji yang layak, tetapi tentang bekerja di tempat yang memprioritaskan keberlanjutan, kesetaraan, dan tanggung jawab sosial.Â
Bagi generasi Milenial dan Gen Z, perusahaan yang hanya fokus pada keuntungan tanpa memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dianggap kurang menarik. Mereka cenderung memilih untuk bergabung dengan organisasi yang tidak hanya peduli terhadap bisnis, tetapi juga terhadap kesejahteraan masyarakat dan planet ini.
Perusahaan yang berhasil menarik perhatian generasi ini biasanya memiliki nilai-nilai yang jelas dan konsisten, serta menunjukkan komitmen mereka terhadap isu-isu penting seperti keberagaman, inklusivitas, dan kesejahteraan mental. Perusahaan-perusahaan ini sering kali menyediakan ruang bagi karyawan untuk berpartisipasi dalam inisiatif sosial, seperti program sukarela atau proyek-proyek yang bertujuan untuk memecahkan masalah global.Â
Karyawan merasa lebih terlibat dan diberdayakan ketika mereka dapat berkontribusi pada sesuatu yang mereka yakini, dan ini menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatkan loyalitas dan kepuasan kerja mereka.