Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya FOMO di Kalangan Anak Muda: Apa yang Sebenarnya Dicari?

19 Desember 2024   12:15 Diperbarui: 19 Desember 2024   12:26 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Koneksi dan Rasa Kebersamaan

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu mencari hubungan dengan sesama. Dalam budaya FOMO, anak muda berusaha menjaga hubungan sosialnya agar tetap relevan dan terlibat. Mereka merasa bahwa dengan ikut serta dalam aktivitas yang sama dengan teman-teman atau lingkungannya, mereka bisa memperkuat rasa kebersamaan dan menghindari perasaan tersisih.

2. Pengakuan dan Validasi

Di dunia yang semakin terhubung secara digital, banyak anak muda yang mencari pengakuan dari orang lain melalui aktivitas yang mereka bagikan di media sosial. Foto-foto dari acara tertentu, perjalanan, atau pencapaian pribadi sering kali diunggah bukan hanya untuk berbagi, tetapi juga untuk mendapatkan like atau komentar yang menunjukkan bahwa mereka dihargai dan diakui.

3. Pengalaman yang Berarti

Di balik kecemasan akan "ketinggalan," ada keinginan yang tulus untuk menjalani hidup dengan penuh makna. Anak muda ingin merasa bahwa mereka tidak melewatkan momen-momen penting dalam hidup, baik itu pengalaman baru, momen berharga bersama teman, atau kesempatan untuk berkembang. Sayangnya, dalam proses mengejar pengalaman ini, mereka sering kali terjebak dalam pola pikir bahwa semua hal harus dilakukan, yang pada akhirnya malah membuat mereka kelelahan secara emosional.

Dampak Budaya FOMO

Sayangnya, budaya FOMO tidak selalu membawa dampak positif. Meskipun terlihat seperti dorongan untuk tetap produktif dan aktif, FOMO sering kali berujung pada tekanan mental yang tidak sehat. Anak muda yang terus-menerus merasa harus terlibat dalam segala hal cenderung mengalami beberapa dampak negatif berikut:

1. Stres dan Kecemasan Berlebih

Perasaan takut ketinggalan membuat seseorang merasa harus terus memantau apa yang terjadi di sekitar mereka. Akibatnya, waktu untuk beristirahat secara mental semakin berkurang. Ketegangan ini, jika dibiarkan, dapat memicu gangguan kecemasan yang lebih serius.

2. Kelelahan Fisik dan Emosional

Berusaha untuk selalu "hadir" di berbagai acara, mengikuti tren, atau memenuhi standar tertentu membutuhkan banyak energi. Anak muda yang terjebak dalam budaya ini sering kali mengabaikan kebutuhan dasar, seperti tidur yang cukup atau pola hidup sehat, demi memenuhi ekspektasi sosial.

3. Ketidakpuasan terhadap Kehidupan

Membandingkan diri dengan kehidupan orang lain di media sosial bisa membuat seseorang merasa hidupnya kurang menarik atau kurang berarti. Ini menciptakan rasa rendah diri yang sulit dihilangkan, bahkan ketika mereka sudah mencoba memenuhi ekspektasi sosial tersebut.

4. Dampak Finansial

Keinginan untuk selalu terlibat dalam aktivitas tertentu, seperti menghadiri konser, makan di tempat yang sedang populer, atau membeli barang-barang tren terbaru, sering kali membuat anak muda mengorbankan keuangan mereka. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan masalah finansial yang signifikan.

Mengatasi FOMO: Fokus pada Hal yang Penting

Untuk mengatasi FOMO, anak muda perlu belajar untuk lebih menghargai diri sendiri dan memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting. Mengurangi ketergantungan pada validasi eksternal dan fokus pada kebutuhan pribadi bisa menjadi langkah awal untuk membebaskan diri dari tekanan sosial yang tidak sehat. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun