Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Meningkatnya Kasus Stroke di Kalangan Anak Muda: Apa yang Salah?

16 Desember 2024   13:31 Diperbarui: 16 Desember 2024   13:31 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penyakit Stroke Meningkat di Kalangan Orang Muda (sumber gambar: freepik.com via indozone.id)

Meskipun gaya hidup menjadi faktor dominan, faktor genetik juga berperan dalam meningkatnya risiko stroke di kalangan anak muda. Riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi, diabetes, atau stroke, dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kondisi serupa. Hal ini disebabkan oleh adanya warisan genetik yang memengaruhi fungsi pembuluh darah, kemampuan tubuh mengatur tekanan darah, atau metabolisme gula dan lemak.

Selain itu, beberapa anak muda mungkin memiliki kelainan bawaan pada pembuluh darah, seperti malformasi arteri vena (AVM) atau aneurisma. Kondisi ini bisa saja tidak terdeteksi sejak lahir dan baru menimbulkan masalah ketika seseorang memasuki usia dewasa muda. Jika tidak segera ditangani, kelainan tersebut dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di otak, yang mengakibatkan stroke hemoragik.

Namun, faktor genetik bukanlah sesuatu yang sepenuhnya di luar kendali. Meski seseorang memiliki risiko bawaan, gaya hidup sehat tetap dapat membantu menurunkan kemungkinan terjadinya stroke. Pemeriksaan medis secara rutin sangat penting bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini, karena dapat membantu mendeteksi potensi masalah sejak dini. 

Cara Mengurangi Risiko Stroke pada Anak Muda

Peningkatan kasus stroke di kalangan anak muda dapat dicegah dengan beberapa langkah yang sederhana namun efektif. Kesadaran dan perubahan gaya hidup menjadi kunci utama dalam melindungi diri dari risiko penyakit ini. 

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Mengadopsi Pola Makan Sehat

Konsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, seperti sayur, buah, biji-bijian, dan protein rendah lemak, sangat penting. Hindari makanan cepat saji, camilan olahan, dan minuman manis yang tinggi gula dan lemak. Mengontrol asupan garam juga penting untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.

2. Rutin Berolahraga

Aktivitas fisik teratur, seperti jalan kaki, bersepeda, atau olahraga lainnya, membantu menjaga berat badan, mengontrol tekanan darah, dan meningkatkan kesehatan jantung. Disarankan untuk berolahraga minimal 30 menit sehari, lima kali seminggu.

3. Mengelola Stres dengan Baik

Stres kronis dapat meningkatkan risiko stroke, sehingga penting untuk mengelolanya dengan cara sehat. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau sekadar meluangkan waktu untuk hobi dapat membantu menurunkan stres.

4. Hindari Kebiasaan Buruk

Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol adalah langkah penting dalam mencegah stroke. Kedua kebiasaan ini dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

5. Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Periksakan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah secara berkala, terutama jika ada riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular. Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini, sehingga dapat ditangani sebelum berkembang menjadi lebih serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun