Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

WFH atau Hybrid, Harapan Baru bagi Pejuang Jalanan?

13 Desember 2024   09:43 Diperbarui: 16 Desember 2024   12:40 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi para pejuang jalanan menuju pusat kota (sumber gambar: teknologi.bisnis.com)

Tantangan yang Harus Dihadapi

Meski menawarkan banyak manfaat, WFH dan hybrid juga memiliki tantangan. Tidak semua jenis pekerjaan bisa dilakukan dari rumah. Profesi yang membutuhkan kehadiran fisik, seperti pekerja pabrik, tenaga kesehatan, atau pegawai layanan publik, tetap harus bekerja di lokasi tertentu. Hal ini membuat penerapan WFH atau hybrid tidak dapat dijalankan secara universal.

Selain itu, bagi pekerja yang beralih ke WFH, muncul tantangan baru seperti menjaga produktivitas di lingkungan rumah. Banyak yang merasa sulit memisahkan waktu kerja dan waktu pribadi, terutama jika tidak ada ruang kerja yang memadai. Gangguan dari anggota keluarga, kurangnya batasan waktu kerja, hingga rasa jenuh akibat minimnya interaksi sosial dapat mengurangi efektivitas kerja.

Kendala infrastruktur juga menjadi penghalang signifikan, terutama di kota-kota satelit. Koneksi internet yang tidak stabil, kurangnya perangkat kerja yang memadai, serta keterbatasan listrik menjadi masalah yang sering dihadapi oleh pekerja. Bagi sebagian orang, hal ini justru menambah beban kerja dan stres dibandingkan bekerja di kantor.

Di sisi lain, ada tantangan budaya dan kebiasaan. Tidak semua perusahaan atau pimpinan siap dengan perubahan pola kerja ini. Banyak yang masih memegang prinsip bahwa kehadiran fisik adalah indikator utama produktivitas. Akibatnya, pekerja yang sebenarnya mampu menjalankan tugas dari rumah tetap diwajibkan hadir di kantor.

Solusi untuk Meningkatkan Keseimbangan Hidup

Untuk meningkatkan keseimbangan hidup di tengah tantangan perjalanan panjang atau pola kerja baru seperti WFH dan hybrid, beberapa solusi dapat diterapkan. Salah satunya adalah penerapan kebijakan kerja yang lebih fleksibel.

Perusahaan dapat memberikan kebebasan bagi karyawan untuk memilih hari-hari tertentu bekerja dari rumah, sehingga perjalanan ke kantor tidak menjadi rutinitas harian yang melelahkan.

Selain itu, penting bagi pekerja untuk mengembangkan rutinitas yang mendukung kesehatan fisik dan mental. Aktivitas seperti olahraga ringan, yoga, atau meditasi dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan energi. Mengatur jadwal tidur yang konsisten juga menjadi kunci penting, terutama bagi mereka yang harus bangun pagi untuk perjalanan jauh.

Bagi pekerja yang menjalankan WFH, menciptakan ruang kerja yang nyaman di rumah dapat membantu meningkatkan produktivitas dan mengurangi gangguan. Pemisahan yang jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi juga perlu diterapkan agar keseimbangan hidup tetap terjaga. Misalnya, menetapkan waktu mulai dan selesai kerja yang tegas, serta mengambil istirahat singkat di tengah hari untuk menghindari kelelahan.

Dari sisi perusahaan, pemberian fasilitas tambahan seperti tunjangan internet atau pelatihan manajemen waktu dapat mendukung pekerja dalam menyesuaikan diri dengan pola kerja baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun