Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menghadapi Ancaman Sampah Plastik: Dampaknya terhadap Ekosistem Laut di Pesisir Pantai

3 Desember 2024   18:00 Diperbarui: 3 Desember 2024   18:16 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sampah plastik memenuhi tepihan pantai di Cilincing, Jakarta Utara. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah via indonesia.go.id)

"Sampah plastik telah menjadi salah satu masalah lingkungan terbesar yang dihadapi dunia saat ini, terutama di pesisir pantai."

Setiap tahun, jutaan ton sampah plastik berakhir di lautan, sebagian besar berasal dari daratan dan mengalir ke laut melalui sungai-sungai, aliran air hujan, dan aktivitas manusia lainnya. Pesisir pantai, yang seharusnya menjadi kawasan yang kaya akan keanekaragaman hayati dan ekosistem laut yang sehat, kini menjadi tempat penumpukan sampah plastik yang merusak lingkungan dan mengancam keseimbangan alam. 

Plastik, yang sulit terurai, bertahan di laut selama bertahun-tahun, bahkan berabad-abad, sehingga mengakumulasi limbah yang semakin memburuk dan mengancam kehidupan laut. Tidak hanya menurunkan kualitas lingkungan, keberadaan sampah plastik juga menyebabkan kerusakan besar pada satwa laut dan ekosistem pesisir yang sangat bergantung pada kebersihan dan keseimbangan alam. 

Polusi Plastik di Pesisir Pantai

Pesisir pantai sering kali menjadi tempat sampah plastik terdampar akibat gelombang laut. Ombak yang bergerak ke arah daratan membawa berbagai jenis sampah, terutama plastik, yang telah terlepas dari kapal, atau dibuang sembarangan di laut. 

Sampah-sampah ini terdampar di sepanjang garis pantai, membentuk tumpukan plastik yang mengganggu keindahan alam serta merusak habitat alami yang ada di pesisir. Sampah plastik, seperti botol, kantong, dan potongan-potongan kecil lainnya, tidak hanya mencemari estetika pantai, tetapi juga menghalangi tumbuhnya vegetasi pesisir dan merusak keseimbangan ekosistem yang bergantung pada tanah dan air bersih. 

Ketika plastik menumpuk, ia juga menghalangi akses satwa laut, seperti burung dan penyu, yang menggunakan pesisir sebagai tempat mencari makan atau bertelur. Proses degradasi plastik yang sangat lama menambah masalah ini, karena sampah-sampah tersebut bertahan di pantai selama bertahun-tahun, bahkan berabad-abad, menciptakan polusi jangka panjang yang sulit diatasi.

Dampak Sampah Plastik pada Satwa Laut

Salah satu dampak terbesar dari sampah plastik di pesisir adalah ancaman terhadap satwa laut. Satwa laut, seperti penyu, ikan, burung laut, dan mamalia laut, sering kali tidak membedakan antara plastik dan makanan alami mereka. 

Banyak penyu yang mengira kantong plastik sebagai ubur-ubur, makanan favorit mereka, sehingga mereka menelannya. Begitu plastik masuk ke dalam tubuh mereka, ia bisa menyebabkan penyumbatan saluran pencernaan, kelaparan, atau bahkan kematian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun