Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenal Stashing: Tanda-Tanda Pasangan Tidak Serius?

3 Desember 2024   14:10 Diperbarui: 3 Desember 2024   14:11 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi stashing (sumber gambar: freepik)

Alasan lainnya adalah keinginan untuk menjaga opsi tetap terbuka. Seseorang yang tidak sepenuhnya berkomitmen mungkin ingin mempertahankan citra sebagai individu yang "tersedia" di mata orang lain. Dengan menyembunyikan hubungan, mereka merasa memiliki ruang untuk menjelajahi kemungkinan lain tanpa ada tekanan dari pasangannya atau lingkungannya.

Selain itu, pengalaman buruk di masa lalu juga bisa menjadi penyebab seseorang melakukan stashing. Jika mereka pernah terluka karena hubungan sebelumnya, mereka mungkin merasa lebih nyaman menjaga hubungan baru tetap privat untuk melindungi diri dari potensi rasa sakit. Ini sering kali terjadi pada mereka yang merasa trauma atau khawatir tentang penilaian dari teman atau keluarga terhadap pasangan barunya.

Ada juga yang melakukannya karena pengaruh budaya atau lingkungan sosial. Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin merasa hubungan mereka tidak sesuai dengan ekspektasi keluarga atau teman, sehingga mereka memilih untuk menyembunyikan pasangan demi menghindari konflik.

Namun, alasan paling umum adalah ketidakseriusan. Mereka yang hanya mencari hubungan jangka pendek atau sekadar ingin bersenang-senang tanpa tanggung jawab emosional sering kali memilih untuk menyembunyikan hubungan mereka dari dunia luar. Hal ini memungkinkan mereka menjaga jarak emosional dan menghindari komitmen yang lebih mendalam.

Jika Anda merasa pasangan melakukan stashing, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah berbicara secara jujur. Ungkapkan perasaan Anda dengan cara yang tenang dan terbuka, tanpa menyudutkan pasangan. Fokuskan pembicaraan pada bagaimana tindakan tersebut memengaruhi Anda, misalnya dengan mengatakan, “Aku merasa kurang dihargai karena belum pernah bertemu teman-temanmu,” daripada menyalahkan dengan kalimat seperti, “Kamu sengaja menyembunyikan aku.”

Komunikasi yang baik memungkinkan Anda memahami alasan di balik perilaku pasangan. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin memiliki alasan yang valid, seperti sifat introvert, rasa tidak percaya diri, atau pengalaman buruk di masa lalu. Namun, jika pasangan menghindari diskusi atau memberikan jawaban yang tidak jelas, penting untuk mengevaluasi apakah hubungan tersebut benar-benar memenuhi kebutuhan emosional Anda.

Selain berbicara, beri pasangan waktu untuk menunjukkan perubahan. Jangan langsung mengambil kesimpulan atau memberikan ultimatum kecuali situasinya benar-benar stagnan. Namun, penting untuk memantau apakah pasangan benar-benar berusaha memperbaiki keadaan atau hanya memberi janji kosong.

Jika perilaku stashing terus berlanjut meski Anda sudah mencoba berkomunikasi, mungkin saatnya untuk menetapkan batasan. Tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda nyaman melanjutkan hubungan dengan dinamika seperti ini? Hubungan yang sehat membutuhkan pengakuan dan penghargaan, bukan sekadar keberadaan dalam bayang-bayang.

Pada akhirnya, setiap orang layak berada dalam hubungan yang terbuka dan saling menghargai. Hubungan yang sehat adalah hubungan di mana kedua pihak merasa diakui, dihormati, dan diberikan ruang untuk tumbuh bersama. Jika pasangan tidak mampu memberikan rasa aman emosional atau terus-menerus menyembunyikan Anda dari aspek penting hidupnya, itu bisa menjadi tanda bahwa hubungan tersebut tidak berjalan dengan baik.

Menghadapi stashing tidak selalu berarti hubungan harus berakhir. Terkadang, dengan komunikasi yang efektif dan saling pengertian, pasangan bisa bekerja sama untuk memperbaiki situasi. Namun, jika setelah berusaha pasangan tetap tidak berubah, penting untuk mempertimbangkan apa yang terbaik untuk diri Anda. Jangan ragu untuk mengambil keputusan yang mendukung kebahagiaan dan kesejahteraan Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun