Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menghidupkan Budaya Dongeng, Menanamkan Karakter Anak Sejak Dini

24 November 2024   10:55 Diperbarui: 24 November 2024   10:58 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak mendengar cerita dongeng menjelang tidur (freepik)

Momentum mendongeng sebelum tidur juga berfungsi sebagai "ritual" yang menandakan waktu istirahat, sehingga membantu anak mengatur pola tidur yang lebih teratur. Anak yang terbiasa dengan rutinitas mendongeng sebelum tidur cenderung lebih disiplin dan memiliki waktu tidur yang cukup. 

Membangkitkan Kembali Budaya Dongeng

Membangkitkan kembali budaya dongeng adalah upaya yang sangat penting untuk memastikan tradisi ini tetap hidup dan memberikan manfaat bagi generasi masa kini. Di tengah arus modernisasi yang cenderung menggeser kebiasaan tradisional, langkah-langkah kreatif diperlukan agar dongeng tetap relevan dan menarik bagi anak-anak.

1. Mengintegrasikan Dongeng ke dalam Kehidupan Keluarga

Membangkitkan budaya dongeng dapat dimulai dari rumah. Orang tua bisa menjadikan mendongeng sebagai bagian dari rutinitas harian, misalnya sebelum tidur. Dongeng tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk mendidik dan mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak. Cerita yang relevan dengan pengalaman atau tantangan yang dihadapi anak juga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan moral secara halus.

2. Mendongeng di Lingkungan Sekolah

Sekolah adalah tempat yang ideal untuk menghidupkan kembali dongeng. Guru bisa memanfaatkan dongeng sebagai metode pembelajaran interaktif di berbagai mata pelajaran. Misalnya, menggunakan dongeng dalam pelajaran sejarah untuk menjelaskan peristiwa masa lalu atau dalam pelajaran sains untuk menggambarkan fenomena alam secara sederhana dan menarik. Kegiatan mendongeng juga bisa diintegrasikan dalam program literasi sekolah untuk mendorong minat baca siswa.

3. Mengadakan Acara atau Komunitas Dongeng

Acara mendongeng seperti festival dongeng, lomba bercerita, atau sesi dongeng komunitas dapat menjadi cara efektif untuk menarik minat masyarakat terhadap tradisi ini. Komunitas dongeng dapat dibentuk di lingkungan lokal, yang melibatkan orang tua, guru, dan anak-anak untuk berbagi cerita. Acara semacam ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan dongeng sebagai warisan budaya.

4. Memanfaatkan Teknologi untuk Melestarikan Dongeng

Di era digital, teknologi dapat menjadi alat yang sangat membantu untuk menyebarluaskan dongeng. Podcast dongeng, animasi cerita rakyat, atau aplikasi interaktif bisa menjadi media yang menarik bagi anak-anak zaman sekarang. Orang tua dan pendidik dapat memanfaatkan sumber daya ini untuk mendekatkan dongeng kepada anak-anak yang lebih terbiasa dengan dunia digital. Namun, penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara teknologi dan interaksi langsung agar manfaat emosional dari mendongeng tetap terjaga.

5. Membuat Dongeng yang Relevan dengan Zaman

Untuk menarik minat generasi muda, dongeng juga perlu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Cerita-cerita baru yang relevan dengan kehidupan anak-anak masa kini dapat diciptakan, tanpa menghilangkan nilai-nilai moral yang menjadi inti dari dongeng itu sendiri. Misalnya, dongeng tentang pentingnya menjaga lingkungan atau menggunakan teknologi secara bijak.

Melestarikan Warisan Budaya

Melestarikan dongeng sebagai warisan budaya adalah tanggung jawab bersama, baik keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Dongeng bukan hanya sekadar cerita, tetapi cerminan nilai-nilai budaya, tradisi, dan identitas suatu bangsa. Dengan melestarikan tradisi mendongeng, kita tidak hanya menjaga kekayaan budaya, tetapi juga menanamkan rasa bangga dan cinta terhadap akar budaya pada generasi muda.

Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah mengintegrasikan dongeng ke dalam kehidupan sehari-hari. Di rumah, orang tua dapat menggunakan dongeng sebagai alat untuk mendidik anak, baik dalam pembentukan karakter maupun pengenalan budaya lokal. Di sekolah, guru dapat menjadikan dongeng sebagai metode pembelajaran yang menarik, baik dalam pelajaran literasi, seni, maupun sejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun