Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kenapa Banyak Orang Suka Sambal Terasi Meskipun Baunya Tak Sedap?

7 November 2024   11:37 Diperbarui: 7 November 2024   11:39 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sambal terasi (sumber gambar: Facebook/ Resep Aneka)

Di Indonesia, sambal terasi sering dianggap sebagai pendamping wajib bagi makanan berprotein, terutama hidangan laut atau olahan daging. Rasa gurih dan aroma khas dari terasi mampu mengimbangi dan menonjolkan rasa alami dari ikan, ayam, atau daging bakar, menciptakan perpaduan yang harmonis dan lezat. Selain itu, sambal terasi juga cocok dinikmati bersama lalapan segar, seperti timun, kol, atau kemangi, yang mampu memberikan sensasi segar untuk mengimbangi rasa pedas dari sambal.

Selain sebagai pelengkap, sambal terasi juga sering diolah menjadi bahan masakan utama, seperti sambal goreng terasi yang dipadukan dengan ikan teri, pete, atau bahkan jengkol. Di beberapa daerah, sambal terasi juga dicampurkan langsung ke dalam nasi panas untuk menciptakan nasi sambal yang pedas dan aromatik. Fleksibilitasnya membuat sambal terasi menjadi salah satu sambal paling populer, karena mampu beradaptasi dengan berbagai jenis hidangan dan bahan.

Kemampuannya untuk berpadu sempurna dengan berbagai hidangan ini menjadikan sambal terasi tidak sekadar bumbu, tetapi juga elemen penting dalam budaya makan orang Indonesia. Hidangan apa pun yang ditemani sambal terasi akan terasa lebih “meriah” dan berkarakter. Banyak orang mengaku bahwa makan tanpa sambal terasi terasa kurang lengkap, seolah-olah ada yang hilang dari pengalaman makan tersebut.

6. Aroma yang Dapat Diatasi

Bagi mereka yang merasa kurang nyaman dengan bau sambal terasi, ada beberapa cara untuk menguranginya. Terasi biasanya digoreng atau dipanggang sebelum dicampur ke dalam sambal untuk memperhalus baunya. 

Proses ini tidak hanya mengurangi aroma menyengat, tetapi juga memberikan sentuhan rasa yang lebih gurih dan kaya pada terasi, sehingga sambal terasa lebih lezat. Menggoreng atau memanggang terasi dapat membantu mengeluarkan aroma umami yang khas dan menyeimbangkan bau tajam yang mungkin terasa terlalu kuat bagi sebagian orang.

Selain menggoreng atau memanggang terasi, ada bahan-bahan tambahan yang sering digunakan untuk menetralkan aroma. Misalnya, banyak orang menambahkan perasan jeruk limau atau jeruk nipis ke dalam sambal terasi. 

Selain memberikan aroma segar yang dapat menutupi bau terasi, jeruk juga menambah sedikit rasa asam yang membuat sambal terasa lebih seimbang dan menyegarkan. Daun jeruk atau daun kemangi juga kadang ditambahkan untuk memberikan aroma yang lebih harum dan mengurangi kesan tajam pada bau terasi.

Cara lainnya adalah dengan menambahkan tomat atau gula merah ke dalam sambal. Tomat memberikan rasa asam manis yang menyegarkan dan membantu menetralkan aroma terasi, sedangkan gula merah memberikan sentuhan manis alami yang juga membantu mengurangi intensitas bau. 

Kombinasi ini sering digunakan dalam berbagai variasi sambal terasi di berbagai daerah di Indonesia, karena selain meningkatkan cita rasa, bahan-bahan ini juga membuat sambal terasi terasa lebih "ramah" di hidung.

Dalam kesimpulan, meskipun sambal terasi memiliki aroma yang kuat dan tajam, rasa pedas gurih yang khas serta kenangan dan nilai budaya yang melekat menjadikannya salah satu sambal paling favorit di Indonesia. Sambal ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang tradisi, kebersamaan, dan identitas kuliner nusantara. Kehadiran sambal terasi di meja makan membawa makna lebih dari sekadar bumbu, sambal terasi adalah simbol kehangatan, kenangan masa kecil, serta kebanggaan terhadap warisan kuliner lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun