Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Saya menjadi penulis sejak tahun 2019, pernah bekerja sebagai freelancer penulis artikel di berbagai platform online, saya lulusan S1 Teknik Informatika di Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh Tahun 2012.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenapa Vasektomi Jarang Dilirik di Indonesia? Simak Penjelasannya di Sini

23 September 2024   08:46 Diperbarui: 23 September 2024   08:59 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam meningkatkan akses terhadap vasektomi, dibutuhkan dukungan dari pemerintah dalam meningkatkan jumlah tenaga medis yang terlatih dalam melaksanakan vasektomi. Ini juga perlu didukung dengan menambah fasilitas kesehatan yang mampu menangani pelayanan vasektomi, sehingga pasangan dapat menemukan dokter yang dapat melayani kebutuhan mereka.

Salah satu cara untuk mengatasi kurangnya tenaga medis yang terlatih di bidang kontrasepsi pria adalah melalui pelatihan atau program khusus bagi praktisi medis di seluruh Indonesia. Dengan meningkatkan jumlah tenaga medis yang terlatih, maka akan lebih mudah untuk memperluas layanan dan menghilangkan stigma negatif yang masih melekat pada prosedur vasektomi.

Kesimpulanya, vasektomi memiliki banyak kelebihan sebagai metode kontrasepsi. Dalam hal efektivitas, vasektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi pria yang paling efektif dengan tingkat kegagalan yang sangat rendah.

Vasektomi juga merupakan opsi kontrasepsi yang relatif mudah dan aman dilakukan. Prosesnya tidak memerlukan waktu yang lama dan pasien dapat kembali beraktivitas normal dalam waktu yang singkat. Selain itu, vasektomi juga merupakan salah satu metode kontrasepsi yang permanen, sehingga pasangan tidak perlu khawatir untuk melakukan prosedur kontrasepsi secara berkala.

Meskipun ada beberapa faktor yang membuat vasektomi jarang dilirik di Indonesia, seperti mitos yang masih melekat, minimnya pengetahuan mengenai vasektomi, stigma sosial, dan minimnya tenaga medis yang terlatih, namun hal ini dapat diatasi melalui pendidikan dan upaya sosialisasi dari pemerintah dan media massa.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai vasektomi, pemerintah perlu memberikan dukungan dan fasilitas bagi pasangan yang ingin memilih vasektomi sebagai opsi kontrasepsi. Selain itu, pemerintah juga perlu memperbanyak pelatihan bagi tenaga medis di seluruh Indonesia untuk meningkatkan keahlian dalam melaksanakan vasektomi.

Dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai vasektomi serta memperbanyak fasilitas dan tenaga medis yang terlatih, diharapkan vasektomi akan menjadi salah satu opsi kontrasepsi pria yang dapat mudah diakses dan dipertimbangkan oleh pasangan di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun