Dalam menghadapi konflik, orang tua harus mempertahankan respek dan hormat yang tepat untuk mendapatkan respon yang positif dari anak.
Ketika menghadapi konflik antara ibu dan anak, sangat penting untuk memahami bahwa hubungan ibu dan anak jauh lebih penting daripada perbedaan yang muncul di antara keduanya.Â
Dalam situasi konflik, kerap kali emosi terpancing dan seringkali sulit untuk menempatkan diri dalam posisi prestasi hubungan yang ingin dicapai, namun, justru pada saat itulah dibutuhkan kesabaran dan kontrol emosi yang tinggi.
Pertama, terdapat beberapa perubahan mendasar yang perlu kita lakukan dalam pandangan kita terhadap konflik. Kita perlu memandang konflik sebagai bagian yang wajar dari hubungan antara ibu dan anak.Â
Kita tidak dapat menghindari konflik, namun kita dapat mengendalikannya dengan baik. Pertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan dan carilah cara yang efektif untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan cara yang positif.
Kedua, perlu dibangun pola komunikasi yang sehat dengan anak. Hal ini dapat dibangun melalui komunikasi terbuka yang cermat dan bisa membantu memperbaiki hubungan yang rusak.Â
Dalam menghadapi konflik, pastikan untuk mendengarkan dan memahami pendapat anak. Hal ini akan membantu anak merasa didengarkan dan dihargai, sehingga anak merasa lebih nyaman untuk berbicara tentang apa yang mereka rasakan.
Ketiga, jangan sampai permasalahan dipandang sebagai peluang untuk saling menjelekkan atau mengkritik diri sendiri atau anak. Yang penting adalah membersihkan pikiran dan bersikap objektif terhadap permasalahan yang sedang dihadapi.Â
Menghadapi konflik sebaiknya berbicara dengan tenang dan saling melakukan pengertian, daripada saling mengkritik dan menjatuhkan harkat diri.
Terakhir, ketika konflik berlangsung, sebaiknya fokus pada tujuan bersama. Sama seperti dalam hubungan apa pun, konflik antara ibu dan anak akan diatasi jika kedua belah pihak benar-benar berusaha untuk menyelesaikan masalah bersama-sama dan memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan umum dari hubungan tersebut.
Secara keseluruhan, konflik antara ibu dan anak dapat memberikan dampak buruk pada aspek psikologis dan emosional keduanya.Â