Faktor-faktor seperti pendidikan dan lingkungan sekitar juga memainkan peran penting dalam menentukan jenis pekerjaan yang diincar oleh masyarakat. Sekolah-sekolah di Indonesia cenderung memberikan penekanan lebih pada bidang-bidang akademik seperti matematika, sains, dan bahasa Inggris. Karena alasan ini, pekerjaan di bidang bisnis, teknologi, atau ilmu pengetahuan seringkali lebih disukai dibandingkan dengan profesi di bidang pertanian atau kehutanan.
Selanjutnya, faktor lingkungan sekitar juga memainkan peran penting dalam menentukan pilihan karir. Lingkungan yang kaya akan sumber daya alam cenderung mempengaruhi masyarakat untuk memilih profesi yang terkait dengan sumber daya alam tersebut. Di Indonesia, sumber daya alam yang melimpah seperti tambang, perkebunan, hutan, atau laut, memberikan peluang besar bagi orang untuk memilih profesi yang terkait dengan sumber daya alam tersebut.
Selain itu, kesetaraan gender dan kesempatan perusahaan untuk semua latar belakang juga dapat mempengaruhi kecenderungan masyarakat dalam memilih jenis pekerjaan tertentu. Dalam lingkungan di mana kesetaraan gender dan kesempatan perusahaan telah diterapkan, masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk mengejar pekerjaan yang diminati tanpa ada diskriminasi dan perbedaan perlakuan. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi persepsi masyarakat dalam memilih jenis pekerjaan tertentu.
Perbedaan dalam pandangan masyarakat mengenai jenis pekerjaan yang diincar juga mempengaruhi penekanan yang diberikan di antara organisasi masyarakat. Di Indonesia, organisasi masyarakat cenderung lebih memilih untuk berfokus pada aspek ekonomi dan bisnis. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya organisasi masyarakat seperti asosiasi pengusaha, kamar dagang, dan lain-lain yang bertujuan mempromosikan usaha dan memberikan kesempatan kepada pebisnis.
Di lain pihak, di negara-negara seperti Thailand atau India, organisasi masyarakat cenderung lebih berfokus pada aspek sosial dan budaya. Banyak organisasi seperti perkumpulan petani, gerakan lingkungan, dan lain sebagainya yang bertujuan mempromosikan kearifan lokal, kesetaraan gender, dan pengembangan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai sosial dan budaya di negara-negara tersebut sangat dipertimbangkan dan dianggap penting oleh organisasi masyarakat.
Perbedaan ini juga dapat mencerminkan kondisi sosial dan ekonomi yang ada di masyarakat. Di Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang cepat dan semakin kompetitif menyebabkan banyak organisasi masyarakat memfokuskan diri pada aspek ekonomi. Sementara di negara-negara lain yang lebih tergantung pada sektor pertanian, organisasi masyarakat lebih fokus pada aspek sosial dan budaya yang terkait dengan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulannya, diferensiasi nilai dan kebutuhan masyarakat yang ada di Indonesia dan negara-negara lain memberikan perbedaan pandangan mengenai jenis pekerjaan yang diincar. Indonesia lebih memilih profesi yang mengarah pada akuisisi individu, seperti menjadi PNS atau usahawan, sedangkan di negara-negara agraris, seperti Thailand atau India, petani dianggap sebagai profesi yang mulia dan dihormati.Â
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah Indonesia untuk menghilangkan bias dan memberi akses yang sama untuk semua jenis pekerjaan, sesuai kebutuhan dan nilai yang berlaku di masyarakat. Terutama, penting bagi generasi muda untuk membuka pandangan tentang jenis pekerjaan yang tersedia, dan menilai jenis pekerjaan tersebut sesuai dengan minat dan minatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H