Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Budaya Bullying di Media Sosial: Bagaimana Menekan Perilaku Negatif Ini?

15 September 2024   13:15 Diperbarui: 15 September 2024   13:57 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Melakukan tindakan penghapusan

Platform media sosial harus memperketat kebijakan mereka tentang perilaku pengguna dan memberlakukan sanksi pada akun atau grup media sosial yang cenderung mempromosikan budaya bullying. Para pengembang platform juga dapat mempertimbangkan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi dan menangani bullying secara otomatis.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh platform media sosial untuk lebih memperketat kebijakan mereka terhadap bullying, yaitu:

  • Melarang konten bully secara eksplisit. Platform media sosial harus memperketat kebijakan mereka dengan secara eksplisit melarang konten bullying dan memberi sanksi kepada pengguna atau grup yang bertindak melanggar.
  • Memberi sanksi tegas. Sanksi yang dijatuhkan harus sesuai dengan tingkat kesalahan, dari hanya melakukan peringatan atau blokir akun hingga menjatuhkan sanksi yang lebih berat. Hal ini akan memberikan peringatan dan mencegah pengguna yang cenderung untuk melakukan perilaku bullying.
  • Lebih sering memperbarui kebijakan. Platform media sosial harus terus memperbaharui kebijakan mereka secara berkala untuk menangani perkembangan tentang bullying online. Dalam pelaksanaannya, kebijakan yang diperbaruinya harus sejalan dengan pandangan dan nilai-nilai perusahaan.
  • Mengarahkan pengguna pada sumber daya bantuan. Platform media sosial dapat memberikan informasi sumber-sumber anti-bullying, sumber daya bantuan, atau konseling bagi pengguna yang mengalami bullying. Hal ini dapat membantu mencegahnya terjadinya masalah yang lebih parah.
  • Memperkuat kerjasama. Platform media sosial dapat bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat atau pemerintah untuk menangani lebih serius masalah bullying online. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas dalam memberikan sanksi dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi para pengguna.

3. Mengedukasi diri

Masyarakat harus memperoleh pengetahuan tentang dampak dan konsekuensi dari bullying online. Hal ini penting agar orang-orang dapat memahami betapa seriusnya masalah ini dan bagaimana dampaknya pada kesehatan mental dan kesejahteraan sosial. 

Selain itu, masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif dalam kampanye anti-bullying dan membantu menangani masalah ini secara efektif. Berikut adalah beberapa cara agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam kampanye anti-bullying:

  • Menjadi bagian dari komunitas anti-bullying. Masyarakat dapat bergabung dengan komunitas atau kelompok anti-bullying yang bergerak di bidang pencegahan, melindungi korban bullying, dan mempromosikan lingkungan online yang sehat dan positif.
  • Mempromosikan kesadaran tentang bullying. Masyarakat dapat memposting artikel, video atau gambar yang mempromosikan kesadaran tentang bullying online di akun media sosial mereka agar menciptakan kesadaran dan menginspirasi orang lain untuk bergabung dalam kampanye anti-bullying.
  • Disiplin dalam menggunakan media sosial. Masyarakat harus menciptakan standar bagaimana mereka menggunakan media sosial secara sehat dan bertanggung jawab, dan mendorong orang lain untuk mengikuti panduan tersebut.
  • Menyuarakan keberatan mengenai bullying online. Masyarakat harus dapat menekan platform media sosial dan pihak berwenang untuk lebih berperan dalam memerangi bullying online. Menyuarakan keberatan dapat membantu untuk menciptakan perubahan dan tanggung jawab yang lebih besar pada pihak platform media sosial.
  • Memberikan dukungan pada korban bullying. Masyarakat harus dapat memberikan dukungan pada para korban bullying dan menunjukkan rasa empati dan pengertian terhadap masalah yang dihadapi. Memberikan perlindungan dan dukungan akan memperkuat ketahanan mental para korban dalam mengatasi bullying online.

4. Mensosialisasikan perilaku baik

Selain itu, orang-orang harus diedukasi tentang perbedaan antara kritik yang konstruktif dan kata-kata kasar, dan harus merencanakan cara menumbuhkan budaya yang baik di internet. 

Kritik yang konstruktif dapat memberikan umpan balik yang positif dan membantu pengguna untuk meningkatkan kinerja dan kualitas konten yang mereka unggah. Namun, kritik yang menyerang dan kasar dapat memicu kesedihan dan menurunkan kepercayaan diri seseorang.

Untuk mencegah terjadinya bullying online dan menumbuhkan budaya yang baik di internet, orang-orang dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Memilih kata-kata dengan hati-hati. Sebelum mengetik kata-kata, kita harus memikirkan bagaimana akan terlihat di mata orang lain.
  • Berbicara dan berperilaku secara sopan. Hal ini termasuk memberikan komentar yang sopan dan respek serta menghindari menyebarkan rumor atau informasi yang tidak benar.
  • Menghargai perbedaan pendapat. Orang perlu memahami bahwa orang lain dapat memiliki pandangan yang berbeda dan menghargai perbedaan pendapat tersebut.
  • Melakukan tindakan positif. Orang dapat melakukan tindakan positif seperti mempromosikan kampanye anti-bullying di media sosial atau bertindak sebagai asisten moderator pada forum online. Hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan online yang positif dan mengurangi dampak bullying.
  • Mendorong orang lain untuk bertindak dengan baik. Terakhir, orang dapat memperkuat budaya baik dalam media sosial dengan mendorong orang lain untuk bertindak dengan baik dan menjadi contoh perbuatan yang baik dalam kehidupan online mereka.

5. Menempuh jalur hukum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun