Penyakit kerdil pada tanaman cabai keriting disebabkan oleh virus dan menyebar melalui vektor seperti kutu daun. Vektor ini dapat membawa virus dari tanaman yang terinfeksi ke tanaman yang sehat, sehingga mempunyai risiko penyebaran yang cukup tinggi.
Gejala utama dari penyakit kerdil pada tanaman cabai keriting antara lain kerontokan bunga dan daun, daun dan pucuk tanaman mengalami keriting atau kerusakan, muncul bercak-bercak putih pada daun, serta buah cabai menjadi kecil dan tidak berkembang. Pada infeksi parah, tanaman cabai keriting bisa mati.
Tindakan pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari dan mengendalikan penyakit kerdil pada tanaman cabai keriting antara lain adalah menjaga kebersihan lingkungan, memilih bibit yang bebas dari virus, membersihkan lahan dari tanaman cabai keriting yang terinfeksi, menjaga kelembapan agar tidak terlalu basah, dan menambah kualitas tanah. Sedangkan tindakan pengendalian dapat dilakukan dengan cara memotong dan membuang bagian-bagian tanaman yang terinfeksi serta menggunakan insektisida yang cocok.
Itulah beberapa jenis penyakit pada tanaman cabai keriting yang perlu diwaspadai oleh petani. Oleh karena itu, penting untuk melakukan tindakan pencegahan seperti pemilihan benih unggul yang tahan penyakit, pembersihan lahan, penggunakan pupuk dan perlindungan tanaman dari serangan hama dan penyakit. Dengan cara yang tepat, petani dapat meminimalisir serangan penyakit pada tanaman cabai keriting dan memberikan hasil panen yang optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H