Hutan tropis menjadi yang paling terancam, terutama di negara-negara berkembang yang mengalami deforestasi yang cepat.
Deforestasi merupakan salah satu masalah terbesar dalam bidang lingkungan. Penebangan hutan yang tidak bertanggung jawab mempengaruhi konservasi keanekaragaman hayati, keseimbangan iklim global dan sumber penghidupan masyarakat yang bergantung pada hutan. Aktivitas konversi hutan ke lahan pertanian juga menjadi masalah besar.
Tindakan kecil dalam skala terbatas bisa dilakukan di area terkecil yaitu rumah, dengan memulai gerakan menghijaukan lingkungan di sekitar lingkungan tempat tinggal melalui menanam bibit pohon dan tanaman lainya. Di sisi lain, banyak organisasi yang peduli lingkungan, pemerintah, dan masyarakat lokal yang bekerja sama untuk mencegah kerusakan hutan dan memulihkan lingkungan. Salah satunya adalah dengan menjalankan program reforestasi.
Melalui program reforestasi, lahan yang terdeforestasi dapat dipulihkan kembali dengan menanam pohon kembali. Program ini penting dilakukan untuk melindungi kawasan hutan dari ancaman kebakaran, penanaman kembali tanaman gamal, pohon trembesi, maupun jenis-jenis tanaman pepohonan lainnya yang tumbuh di kawasan yang telah rusak di sekitar sungai-sungai yang dikhususkan guna mencegah abrasi.
Namun, masih ada harapan. Menanam lebih banyak pohon dapat menjadi solusi untuk masalah penurunan populasi pohon di seluruh dunia. Hal ini dapat dilakukan melalui program pemerintah, organisasi lingkungan, maupun gerakan masyarakat untuk menanam pohon kembali di lahan yang telah gundul atau sekitar lingkungan tempat tinggal.
Program pemerintah yang terkait dengan pembangunan hutan kembali atau reforestasi dapat membantu memulihkan lahan yang telah terdegradasi. Program ini juga didukung oleh organisasi lingkungan serta masyarakat dan usaha swasta yang berkomitmen untuk menjaga lingkungan hidup dan keberlanjutan planet kita. Salah satu program reforestasi terbesar di Indonesia yaitu program gerakan penanaman satu miliar pohon.
Selain program pemerintah, gerakan lingkungan dan masyarakat untuk menanam pohon secara mandiri juga berkontribusi dalam menjaga keberlangsungan hidup pohon. Gerakan penanaman pohon yang biasanya digelar di berbagai daerah, dapat dikembangkan menjadi bagian dari program lingkungan di sekolah atau universitas serta di kantor pemerintahan dan sektor swasta.
Tidak hanya penting selama kita hidup, fenomena penanaman pohon juga dapat menentukan masa depan generasi mendatang dengan kondisinya. Kita dapat melakukannya dengan menjadi donatur gerakan menghijaukan lingkungan, memberikan sumbangan untuk penanaman pohon di daerah yang membutuhkan, mengadakan gerakan tanam perdana, dan mendorong pihak-pihak swasta untuk menjalankan program tanggung jawab sosial lingkungan.
Menanam pohon dapat menjadi tantangan, tergantung pada area dan jenis pohon yang akan ditanam. Sebelum menanam pohon, perlu melakukan studi dan penelitian terlebih dahulu tentang jenis pohon yang cocok ditanam di area tersebut serta kondisi daerah tersebut agar pohon dapat tumbuh dengan baik dan berdampak positif pada lingkungan.
Dalam menanam pohon, kita perlu mempertimbangkan berbagai faktor seperti curah hujan, ketinggian, intensitas sinar matahari, dan jenis tanah. Di daerah kering, jenis pohon yang cocok ditanam adalah tumbuhan yang memerlukan sedikit air seperti kaktus, sedangkan di daerah beriklim basah dianjurkan untuk menanam pohon-pohon tropis.
Penyiapan lahan juga perlu diperhatikan. Sebelum menanam pohon, perlu memastikan bahwa lahan tersebut memiliki ketebalan lapisan tanah yang cukup dan memiliki drainase yang baik. Tanah yang subur akan mempercepat pertumbuhan pohon dan memastikan bahwa pohon dapat tumbuh dengan baik.