Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menggali Potensi Urban Farming dalam Menunjang Kebutuhan Ibu Rumah Tangga di Kota

1 September 2024   19:45 Diperbarui: 1 September 2024   19:53 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lahan urban farming (sumber gambar: freepik)

Selain memperhatikan aspek-aspek teknis yang diperlukan, ibu-ibu perlu memperhatikan juga faktor keamanan dari bahan-bahan yang digunakan dalam urban farming seperti tempat menanam, media tanam, dan pupuk yang digunakan. Sebaiknya hindari untuk menggunakan bahan-bahan berbahaya dan memastikan bahwa benar-benar aman digunakan.

2. Perlu Tahu Potensi Lahan untuk Pertanian 

Memilih lokasi yang tepat untuk urban farming sangat penting dalam meningkatkan keberhasilan panen. Sebelum menanam, para ibu rumah tangga perlu memperhatikan karakteristik dan kondisi lahan sekitar. Setiap lahan memiliki potensi kesuburan tanah yang berbeda-beda, meskipun lahan terbatas namun tetap bisa dinikmati potensinya.

Adapun hal yang perlu dipertimbangkan adalah:

  • Menentukan Tipe Tanaman yang Cocok: Lahan di perkotaan dapat memiliki kandungan bahan kimia yang tinggi, seperti logam, pestisida dan limbah lainnya. Oleh karena itu, jenis tanaman yang cocok untuk ditanam mungkin akan berbeda-beda dengan pedesaan. Pilihlah tanaman yang sesuai dengan jenis tanah dan cuaca di sekitar daerahmu. Jenis tanaman yang tidak cocok akan sulit tumbuh dan hasil panen tidak maksimal.
  • Menentukan Suhu yang Tepat untuk Pertumbuhan Tanaman: Setiap tanaman memiliki suhu yang ideal untuk tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, para ibu rumah tangga perlu memeriksa suhu lingkungan sekitar dan memilih tanaman yang cocok untuk suhu tersebut. Beberapa tanaman lebih cocok ditanam di tempat yang pencahayaan lebih sedikit, sementara yang lainnya membutuhkan sinar matahari yang banyak.
  • Mengetahui Kualitas dan Kondisi Tanah di Sekitar Rumah: Lahan di perkotaan juga bisa memiliki karakteristik tanah yang berbeda-beda seperti keasaman, tebal dan komposisi yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Oleh sebab itu, sebelum menanam disarankan untuk memeriksa dan memahami kondisi tanah serta kualitas tanah tersebut.
  • Mengetahui Tipe Drainase Air di Sekitar Rumah: Tanaman juga membutuhkan air yang cukup agar bisa tumbuh sehat dan optimal. Di sisi lain, jika air tidak dapat keluar dengan lancar, akar-akar tanamanmu bisa membusuk dan tidak dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu, penting juga untuk mengecek tipe drainase air di sekitar lahan pertanian untuk memastikan kualitas dan kondisi tanahmu.

3. Menjadi Bahan Konsumsi Harian Keluarga 

Salah satu keuntungan dari urban farming adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan keluarga dengan cara menanam sayur-mayur di kebun sendiri di rumah. Menanam sayur-mayur sendiri membantu para ibu rumah tangga untuk menghemat pengeluaran untuk membeli sayur-mayur di pasar. 

Selain itu, tanaman-tanaman yang ditanam di kebun sendiri umumnya lebih sehat dan dapat menghasilkan sayur-mayur yang lebih segar dan sehat untuk keluarga dan menjaga kesehatan dengan makanan lebih sehat.

Penanaman sayur-mayur bukanlah hal yang rumit, terutama pada lahan sempit seperti perkotaan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memulai kebun di rumah antara lain:

  • Menentukan Jenis dan Lokasi Tanaman: Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ibu rumah tangga dapat menanam berbagai jenis sayur-mayur dalam pot atau media tanam vertikal, sehingga memungkinkan tanaman untuk tumbuh optimal pada lahan sempit sekalipun. Maka perlu bagi ibu-ibu untuk menentukan jenis dan lokasi yang tepat untuk tanaman yang akan ditanam agar tumbuh dengan baik.
  • Lakukan Perawatan yang Tepat: Perawatan yang baik terhadap tanaman adalah kunci sukses dalam memperoleh hasil panen yang maksimal. Menyiram tanaman sehingga cukup air, pemupukan, serta penyulaman secara teratur dapat membantu mempercepat pertumbuhan tanaman.
  • Memastikan Kondisi Lingkungan yang Baik: Kondisi lingkungan di sekitar kebun perlu diperhatikan seperti keamanan kebun perlu dijaga, sinar matahari yang cukup dan tanah yang subur. Usahakanlah untuk menghindari tanaman dari paparan radiasi berlebih seperti pembakaran sampah atau limbah industri yang terkontaminasi tak sehat untuk tanaman.

Dalam mengembangkan kebun di rumah, ibu rumah tangga juga dapat memperoleh pengalaman baru dalam bercocok tanam, menumbuhkan rasa kepedulian lingkungan dan konservasi, serta menunjukkan pentingnya menanam dan mengonsumsi makanan yang sehat bagi keluarga. Dengan menekankan pentingnya konsumsi sayur-mayur dalam pola makan keluarga, diharapkan secara perlahan akan terjadi perubahan kebiasaan mengonsumsi makanan kurang bergizi menjadi makanan sehat dan berkualitas.

4. Berbagi Hasil Panen dengan Warga Sekitar 

Selain menjadi sumber bahan konsumsi keluarga, hasil panen dari urban farming biasanya dapat menghasilkan lebih banyak sayur-mayur dari yang dibutuhkan oleh keluarga. Oleh sebab itu, para ibu rumah tangga dapat memilih untuk menjual atau memberikan hasil panen yang berlebihan kepada warga sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun