Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

7 Kepribadian Orang yang Cenderung Banyak Bicara, Apakah Kamu Terdapat di Dalamnya?

26 Agustus 2024   12:54 Diperbarui: 26 Agustus 2024   13:00 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang sedang berbicara (sumber gambar: freepik)

"Orang yang cenderung banyak bicara memang sering kali disalahpahami."

Kebanyakan dari kita mungkin menganggapnya sebagai orang yang tidak sabar, kurang mendengarkan, atau bahkan egois. Namun, dalam beberapa kasus, mereka juga bisa menjadi seseorang yang menginspirasi, percaya diri, dan menyenangkan. Apakah kamu termasuk dalam kategori tersebut? 

Berikut adalah beberapa ciri kepribadian yang sering ditemukan pada orang yang cenderung banyak bicara.

1. Percaya diri 

Sebagian besar orang yang banyak bicara memiliki rasa percaya diri yang kuat. Namun, satu hal yang perlu diingat, kepercayaan diri yang tinggi juga bisa berubah menjadi kelemahan. Jika tidak diimbangi dengan kepedulian terhadap orang lain, seorang pembicara yang berlebihan dengan kepercayaan diri yang tinggi bisa berpotensi mengabaikan perasaan dan pandangan orang lain. Mereka juga mungkin terlalu fokus pada diri sendiri dan menganggap bahwa mereka selalu benar tanpa mau mendengarkan sudut pandang orang lain.

Karena itu, dibutuhkan keseimbangan antara kepercayaan diri dan kepedulian terhadap orang lain. Seorang pembicara yang efektif harus selalu membuka diri untuk pendapat dan kritik, dan mengerti bahwa tidak semua yang mereka katakan selalu benar dan sempurna.

Singkatnya, kecenderungan untuk banyak bicara dapat menjadi kelebihan, asalkan dilakukan dengan bijak dan di moderasi dengan keterampilan mendengarkan dan kepedulian terhadap orang lain. Dalam situasi sosial atau profesional, seseorang yang banyak bicara bisa menjadi aset yang berharga dan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan atau kelompok. Namun, dalam situasi lain, seperti hubungan pribadi, sifat tersebut bisa menjadi hambatan jika tidak diimbangi dengan kepedulian, empati, dan rasa hormat terhadap orang lain.

2. Ekstrovert 

Karena kebanyakan orang yang banyak bicara adalah ekstrovert, terkadang tampak sulit bagi orang-orang yang tidak terlalu percaya diri atau sangat introvert untuk memulai percakapan dengan mereka. Namun, orang yang banyak bicara juga sering kali senang berkomunikasi dan berkenalan dengan orang-orang baru serta membentuk hubungan yang erat dengan teman-teman dan rekan kerjanya.

Bagi mereka yang ingin membangun hubungan baik dengan pembicara yang efektif, penting untuk memahami bahwa kebanyakan di antaranya ingin merasa didengarkan dan dihargai. Bukan hanya dianggap sebagai orang yang hanya suka berbicara tanpa arah. Mereka juga bisa merasakan tekanan saat pembicaraan tidak mampu berlangsung dengan baik.

Dalam situasi profesional, lebih-lebih saat bekerja dalam tim, bahkan seseorang yang banyak bicara juga harus dapat mematuhi aturan-aturan dan menghargai pendapat orang lain serta pandangan yang berbeda. Keberhasilan suatu proyek biasanya bergantung pada kolaborasi dan kepercayaan antara anggota tim.

Ketika disadari dampak positif dan negatif dari sifat banyak bicara dalam interaksi sosial/komersial, seseorang yang memiliki kepribadian demikian dapat menemukan cara untuk menjadi pembicara yang lebih berpengaruh. Baik dalam hal merayu klien dengan berbicara persuasif, memimpin presentasi tim, atau bahkan menjadi pemandu acara atau pembicara publik. Dalam hal ini, kebiasaan berbicara banyak diimbangi dengan kemampuan memimpin transaksi, debat, atau bahkan pribadi yang dapat diterapkan pada berbagai situasi.

3. Pemikir Kreatif 

Karena banyak berbicara dan memiliki kreativitas berarti seorang pembicara efektif juga memiliki banyak pemikiran dan ide yang muncul dari pikiran mereka. Ketika menemukan solusi untuk menyelesaikan suatu masalah, orang yang banyak bicara lebih cenderung untuk berpikir kreatif, berpikir di luar kotak, dan mencari solusi yang tidak lazim.

Dalam banyak kasus, orang yang banyak bicara juga memiliki kemampuan untuk mempresentasikan ide-ide mereka dengan cara yang menarik dan persuasif. Mereka bisa menggunakan bahasa yang jelas dan berpola dengan membawa alur cerita yang menarik untuk menjelaskan konsep mereka. Hal ini berguna dalam berbagai bidang pekerjaan, terutama dalam situasi seperti presentasi di tempat kerja, penjualan produk, atau bahkan presentasi tesis.

Pembicara dengan kemampuan kreatif sering kali juga memiliki jiwa seni. Mereka cenderung melihat dunia di sekitar mereka dengan cara yang berbeda, dan memiliki kepekaan terhadap elemen-elemen visual seperti warna, bentuk, dan selera seni pada umumnya. Kemampuan ini berguna pada profesinya apapun, baik dalam bisnis, pemasaran, seni, ataupun ilmu pengetahuan.

Namun, mereka juga bisa memiliki kelemahan lain yang dapat menjadi kendala bagi kemampuan mereka dalam menghadapi masalah, seperti keterlaluan dalam mengemukakan ide. Terkadang, akibat terlalu cepat dan banyaknya ide yang muncul, seorang pembicara efektif bisa kehilangan pegangan dari ide-ide utama yang ingin disampaikan, bahkan sampai merusak tujuan utama dari diskusi tersebut. Oleh sebab itu, seorang pembicara efektif harus mampu mengendalikan dirinya sendiri dan ada dalam kendali pada situasi yang ada.

Dalam dunia kerja dan bisnis yang berkembang dengan cepat, terkadang justru dibutuhkan oleh karyawan yang memiliki kreativitas dan keberanian untuk berbicara banyak serta mengajukan ide-ide yang inovatif dan jenius. Kemampuan menggabungkan ide brilian, dengan kreativitas berpenampilan menarik, sangat dibutuhkan dalam menjalankan bisnis atau menyuspensi karir di bidang profesional.

4. Menginspirasi 

Orang yang banyak bicara biasanya memiliki daya tarik dan kekuatan dalam merangsang emosi orang lain. Dengan kemampuan mereka untuk berbicara dengan energi dan antusiasme, mereka bisa menjadi sumber inspirasi bagi orang lain. Pembicara yang efektif sering kali memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan dan meraih keberhasilan.

Dalam berbagai situasi, seperti dalam memimpin, mengajar, atau memotivasi kelompok, seorang pembicara yang efektif mampu mengartikulasikan ide-ide dan gagasan mereka dengan jelas dan menginspirasi orang lain untuk merespon dengan semangat. Bahkan untuk masalah yang kompleks sekalipun, mereka mampu menyulap masalah tersebut menjadi masa depan yang cerah dan penuh harapan.

Keahlian dalam membimbing dan memotivasi orang lain sering kali memegang peranan penting dalam karir profesional. Dalam istilah bisnis, kemampuan merangsang orang lain untuk mencari inspirasi dan memperbaiki proses bisnis menjadi keharusan bahkan dalam bidang seperti pemasaran, PR, atau manajemen. Dalam hal ini, kecocokan kepribadian dengan keterampilan kepribadian menjadi penting dalam mencapai tujuan bersama.

Sebagai orang yang banyak bicara, mereka juga sering kali menjadi pendengar yang baik. Karena mereka senang berbicara, menjadi pendengar yang baik atau memberikan masukan merupakan sebuah proses alami. Mereka bahkan kadang-kadang terkadang mampu memberikan saran atau masukan yang mampu mendorong keberhasilan orang lain.

Namun, seorang Pembicara yang efektif juga perlu memperhatikan pintu keluar dari pembicaraan tersebut. Sebagian orang mungkin tidak terlalu konsentrasi pada ide-ide yang disampaikan oleh pembicara yang cenderung banyak bicara. Oleh karena itu, penting bagi pembicara yang efektif untuk membantu orang lain dalam melihat makna dari ide-ide dan argumen yang mereka sampaikan.

5. Mendengarkan 

Meskipun kebiasaan berbicara banyak dapat membuat seseorang terlihat tidak sabar atau terlalu fokus pada diri sendiri, banyak pembicara yang juga merasakan pentingnya mendengarkan dengan baik. Seorang pembicara yang efektif memahami bahwa perbincangan yang sukses melibatkan perspektif-perspektif yang berbeda, dan bahwa ini hanya dapat dilakukan melalui kemampuan yang baik dalam mendengarkan.

Dalam mendengarkan, seorang pembicara yang efektif mampu merespons proaktif terhadap apa yang orang lain katakan. Mereka bertujuan untuk memahami perspektif orang lain dan menunjukkan pada orang lain bahwa mereka memberikan perhatian penuh. Oleh karena itu, mempraktikkan kepekaan dan kemampuan mendengarkan adalah keterampilan penting bagi pembicara yang efektif yang ingin mencapai kesuksesan dalam mesin sosial-komersial secara professional.

Sebagai contoh, seorang sales dapat mencapai tingkat sukses yang lebih tinggi dengan mendengarkan baik dalam memahami kebutuhan dan keinginan calon pelanggan, dan memberikan solusi yang tepat bagi mereka. Begitu pula seorang pemimpin yang efektif perlu mendengarkan pandangan dan saran dari anggota timnya untuk menciptakan ide yang lebih baik dan rapi.

Selain itu, dengan mendengarkan, pembicara yang efektif memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memahami masalah yang sedang dihadapi di lingkungan nya, baik itu profesional maupun pribadi, dan untuk menemukan solusi yang tepat. Dengan mendengarkan, mereka juga dapat mengatasi situasi di mana ketidakcocokan atau ketegangan terjadi di antara pihak-pihak yang berbeda.

Dalam bisnis, terkadang seorang pembicara yang efektif harus memahami dan merespons kebutuhan serta kritik pelanggan atau mitra kerjanya dalam mengembangkan produk, memperluas pasar, hibah, atau layanan mereka. Oleh karena itu, sebagai seorang pembicara yang efektif, menjadi pendengar yang baik akan membantumu berbicara lebih efektif ketika situasi membutuhkan.

6. Terampil berbicara 

Hal yang paling penting dari menjadi orang yang banyak bicara adalah kemampuan verbal yang kuat. Seperti halnya pemusik atau seniman yang mengasah kemampuan mereka dengan berlatih dan belajar dengan giat, begitu pula banyak pembicara efektif yang juga memiliki keterampilan verbal yang bagus karena intensitas latihan yang telah mereka lakukan.

Mereka sering memiliki pengalaman berbicara di depan umum atau berpartisipasi dalam diskusi kelompok dalam periode waktu yang lama. Selain itu, dengan memperhatikan respons dan umpan balik dari audiens mereka, pembicara yang efektif telah mengembangkan keahlian dalam memanipulasi kecepatan, nada, dan penekanan kata untuk menciptakan efek tertentu. Kemampuan ini sangat penting dalam situasi profesional seperti dalam presentasi di tempat kerja.

Banyak pembicara yang efektif telah mengasah kemampuan mereka dalam berbicara melalui pelatihan khusus. Terkadang, mereka mengikuti kursus khusus untuk membantu mereka meningkatkan keterampilan berbicara. Kursus-kursus ini seringkali melibatkan latihan membaca, berbicara, dan menulis, serta latihan melalui komunikasi kelas atau berpartisipasi dalam kelompok diskusi dan debat.

Teknologi baru juga dapat membantu meningkatkan kemampuan verbal seseorang, terutama ketika dilihat dari sisi profesional. Berpartisipasi dalam pelatihan atau seminar online atau bahkan membuat video presentasi dan berbicara dengan audiens virtual, akan membantu meningkatkan kemampuan berbicara seseorang serta dapat membantu memperluas jaringan profesional mereka.

Namun, menjadi pembicara yang efektif bukan hanya soal latihan, tetapi juga masalah pengalaman, yaitu pengalaman untuk berbicara di depan orang lain dan sampai pada tujuan mereka dengan efektif. Oleh karena itu, penting bagi mereka yang memiliki kecenderungan untuk banyak bicara untuk memanfaatkan setiap kesempatan untuk berbicara di depan umum, dalam lingkungan kelompok, atau kerja kelompok untuk memperoleh pengalaman dalam berbicara.

7. Enerjik 

Sebagian orang mungkin pernah bertemu seseorang yang terlihat selalu penuh energi dan antusias, dan menurutmu dia adalah orang yang memiliki banyak pembicaraan. Memang benar bahwa seringkali yang banyak bicara memiliki banyak energi dan semangat karena aktivitas tersebut menghasilkan energi pada dirinya.

Seringkali seseorang yang banyak bicara juga memiliki kemampuan untuk menggerakkan orang lain. Dengan energi yang mereka miliki, mereka bisa menjadi pemersatu bagi kelompok, penggerak untuk ide dan proyek, atau bahkan menyemangati teman ketika menjalani masa-masa sulit. Hal ini biasanya mereka lakukan dengan bicara di depan umum atau bersosialisasi dengan banyak orang.

Bagi para entrepreneur atau pelaku bisnis, energi pembicara juga memiliki kualitas nilai tambah yang besar, terutama ketika diterapkan dalam pameran atau presentasi di depan pelanggan atau investor. Energi positif yang lepas dari kata-kata atau tindakan mereka, membantu menciptakan kesan yang tegas dan memperkuat nilai kepercayaan terhadap produk atau layanan mereka.

Namun, seringkali orang yang banyak bicara terlalu bersemangat dan menjadi terlalu fokus pada diri sendiri, sehingga pada akhirnya membuat orang lain cepat bosan atau terlalu lelah untuk terus mendengarkan apa yang mereka katakan.

Untuk itulah, keberhasilan dalam berbicara itu seimbang dengan kualitas mendengarkan. Pembicara yang efektif perlu memperbarui sisi positif dan meningkatkan kualitas mereka dalam berbicara, sementara tetap mengasah kemampuan mereka dalam mendengarkan dengan baik.

Dalam karir, energi pembicara bisa menjadi suatu kelebihan dalam situasi-situasi penting, seperti sesi wawancara kerja atau diskusi kelompok, serta dapat meningkatkan kesuksesan dalam mengelola komunikasi, baik secara lisan maupun secara tertulis.

Oleh karena itu, menjadi orang yang banyak bicara memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Kebanyakan orang yang banyak bicara memiliki keterampilan verbal yang bagus, kemampuan yang kuat dalam memotivasi dan memberikan inspirasi kepada orang lain, serta energi yang luar biasa. Namun, kelebihan tersebut harus diimbangi dengan kemampuan mendengarkan yang baik, kepekaan terhadap situasi, dan rasa hormat terhadap orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun