Mempelajari berbagai saluran Instagram populer dan YouTuber dapat menjadi inspirasi untuk membangun merek pribadi dan menjadikan karir yang sangat menguntungkan.Â
Meskipun kesuksesan ini mungkin terlihat mudah, tetapi realitasnya, mengembangkan audiens yang cukup besar dan mendapatkan bayaran yang tinggi untuk menghasilkan konten yang kreatif adalah pekerjaan yang keras.
Namun, tampaknya para YouTuber dan Influencer luar negeri mendapatkan bayaran yang lebih besar dibandingkan dengan Youtuber Indonesia.Â
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan bayaran di antara keduanya.
1. Ukuran PasarÂ
Pasaran luar negeri jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pasar dalam negeri, terutama di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang. Ini memberikan audiens yang sangat besar dan banyak bagi para Youtuber dan Influencer untuk mengeksplorasi dan mempromosikan merek mereka, yang secara otomatis akan mempengaruhi bayaran yang mereka dapatkan dalam bentuk iklan dan endorsmen.
Di sisi lain, pasar dalam negeri di Indonesia masih berkembang dan berukuran jauh di bawah lebih besar pasar global. Hal ini membuat persaingan di dalam negeri menjadi lebih ketat, sebab banyak kreator konten bersaing untuk menarik perhatian publik dan pihak merk lokal.Â
Sementara itu, Youtuber luar negeri tidak perlu bersaing begitu erat di pasar yang lebih besar tersebut, sehingga membuat mereka lebih mudah mendapatkan endorsement dan iklan dari berbagai merk internasional.
Tingkat persaingan yang tinggi serta kurangnya penawaran endorsmen dan iklan dari merk global menjadi beberapa alasan mengapa Youtuber Indonesia masih harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan bayaran yang setara dengan Youtuber luar negeri.Â
Namun, Pengguna internet Indonesia sudah mencapai 196,7 juta pengguna, inilah yang patut dianggap sebagai peluang besar bagi kreator konten untuk mempromosikan konten lokal dan meningkatkan peluangnya untuk meraih branding dengan merk lokal.