Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Youtuber Luar Negeri Mendapatkan Bayaran Lebih Besar dibandingkan Youtuber Indonesia

20 Agustus 2024   09:51 Diperbarui: 20 Agustus 2024   10:42 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tampilan platform YouTube (sumber gambar: tek.id)

4. Tingginya Persaingan 

Memang industri content creator di Indonesia semakin berkembang pesat dan semakin banyak orang yang memilih untuk menjadi kreator konten dan Youtuber. Banyaknya content creator lokal yang kuat dalam membangun audiens mereka membuat pasar content creator di Indonesia menjadi sangat atraktif dan populer.

Beberapa kreator konten Indonesia yang terkenal diantaranya Raditya Dika, Ria Ricis, Atta Halilintar, Edho Zell, dan Daniel Mananta, yang telah berhasil membangun audiens yang besar dan menghasilkan konten-konten menarik dan kreatif. Kehadiran para kreator konten ini telah berhasil menarik minat para brand dan advertiser lokal untuk bekerja sama dengan mereka dalam berbagai kampanye pemasaran.

Di tambah dengan dampak pandemi covid-19, para influencer dan kreator konten Indonesia menjadi semakin penting sebagai bagian dari strategi pemasaran merek dan membantu perusahaan untuk mendapatkan eksposur dan ikatan emosional dengan audiens mereka.

Meskipun begitu, kreator konten Indonesia masih harus bekerja keras untuk memperoleh bayaran yang setara dengan kreator konten dan Youtuber luar negeri. Persaingan yang ketat dalam negeri dan kurangnya kerja sama dengan merek dan influencer internasional masih menjadi kendala yang harus diatasi.

5. Platform Monetisasi yang Berbeda 

YouTube sebagai platform terbesar dalam menghasilkan uang dari konten video kreator juga memiliki peraturan monetisasi yang berbeda untuk setiap daerah, Sehingga perbedaan bayaran antara Youtuber Indonesia dengan Youtuber luar negeri bisa dipengaruhi oleh kebijakan monetisasi ini.  yaitu A kebijakan monetisasi konten di Amerika Serikat, B di Inggris dan C di Indonesia yang masing-masing punya parameter pendefinisian untuk monetisasi. 

Youtube memiliki kriteria tertentu bagi para kreator konten untuk menghasilkan uang dari iklan pada video mereka, beberapa kriteria antara lain meminta 1000 subscriber dan total jumlah jam penonton selama 4000 jam untuk dapat mengaktifkan monetisasi pada channel mereka

Meskipun begitu, beberapa kebijakan Youtube tidak berlaku di beberapa negara, seperti Indonesia, yang tidak iklan bisa terlihat berbeda dikarenakan semakin banyaknya kreator video yang menciptakan konten dengan kriteria Sehingga perbedaan bayaran antara Youtuber Indonesia dengan Youtuber luar negeri masih dapat dipengaruhi oleh perbedaan penghasilan dari iklan dan monetisasi di platform tersebut.

Meski begitu, hal ini tidak menjadi hambatan bagi kreator konten dan Youtuber Indonesia untuk tetap menghasilkan uang dari konten mereka. Selain melalui monetisasi video, para kreator konten Indonesia dapat mencari kerja sama dengan merek lokal atau internasional dan mengambil bagian dalam kampanye pemasaran mereka. Selain itu, mereka juga dapat menjual merchandise atau produk digital terkait dengan konten mereka kepada penggemar mereka.

Kesimpulannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun