Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Lansia Rentan Terkena Pikun?

12 Agustus 2024   09:05 Diperbarui: 12 Agustus 2024   09:50 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang lansia mengalami pikun (sumber: alodokter.com)

Tidak hanya itu, berolahraga secara teratur dan menjaga pola tidur yang baik merupakan kegiatan penting dalam mencegah terjadinya pikun pada lansia. Konsistensi dan disiplin dalam menjaga pola hidup sehat dapat membantu menjaga kesehatan otak pada lansia secara optimal.

Kesimpulan

Seiring bertambahnya usia, risiko terjadinya pikun pada lansia akan meningkat. Namun, pikun bukanlah kondisi yang tak terhindarkan dan bisa dicegah dengan menjaga kesehatan otak dan gaya hidup yang sehat. Anda dapat melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi otak dan terus mendorong kinerjanya dengan menerapkan aktivitas otak, interaksi sosial yang sehat, olahraga rutin, dan diet sehat.

Dengan berbagai faktor risiko yang ada, seperti penuaan, faktor genetik, kondisi medis, dan gangguan tidur, mempertahankan kesehatan otak tidaklah mudah. Tapi dengan kesabaran, disiplin, dan perawatan yang tepat, Anda bisa menjaga kesehatan otak dalam usia lanjut. Seiring bertambahnya usia, penting untuk tetap sadar akan faktor risiko dan mempelajari langkah preventif yang bisa membantu mencegah atau memperlambat perkembangan pikun dan penurunan kognitif pada usia lanjut.

Akhirnya, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan jika Anda mengalami kekhawatiran tentang kesehatan otak dan risiko pikun. Dengan menerapkan langkah-langkah perawatan yang tepat pada waktu yang tepat, Anda dapat mempertahankan kesehatan otak yang optimal dan tetap menikmati kehidupan di usia lanjut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun