Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Medan Pilihan

Menelusuri Jejak Becak Dayung di Era Transportasi Modern Kota Medan

9 Agustus 2024   12:00 Diperbarui: 9 Agustus 2024   13:33 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu solusi untuk membuat becak dayung menjadi ramah lingkungan adalah modifikasi dari segi mesin kendaraan. Penggunaan mesin yang menggunakan energi listrik, seperti baterai sel surya dapat mempercepat perpindahan energi dari baterai ke motor dan menghilangkan polusi di lingkungan. Selain itu, bisa juga dilakukan modifikasi pada bagian rangka becak dayung, dimana bahan rangka diganti dengan bahan-bahan yang ramah lingkungan.

Selain itu, upaya lain yang dapat dilakukan untuk menjadikan becak dayung sebagai kendaraan ramah lingkungan adalah dengan mendorong penggunaan jalan lingkungan yang tenang dan minim polusi seperti jalan setapak atau jalan pedesaan. Hal ini akan memberikan rasa aman bagi pengendaranya dan juga membuat becak dayung dapat beroperasi dengan lebih aman.

Namun, perlu dicatat bahwa modifikasi becak dayung harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tetap mempertahankan nilai budaya dan sejarah yang terkandung di dalam kendaraan ini. Apapun bentuk modifikasinya, becak dayung tetap harus mempertahankan keunikannya sebagai simbol kekayaan warisan budaya Kota Medan.

Kesimpulan

Meskipun peran becak dayung sebagai sarana transportasi utama di Kota Medan telah menurun, namun tetap menjadi bagian penting dari sejarah dan kebudayaan masyarakat Kota Medan. Becak dayung juga tetap memiliki potensi sebagai kendaraan masa depan yang ramah lingkungan jika dilakukan inovasi dan modifikasi dengan baik.

Upaya untuk mempertahankan warisan budaya Kota Medan melalui becak dayung seharusnya terus dilakukan. Dalam hal ini, upaya mempromosikan kehadiran becak dayung sebagai identitas budaya Kota Medan harus selalu ditingkatkan. Pemerintah harus mendukung program revitalisasi becak dayung dan memperdayakan pengemudi becak dayung untuk menghadapi persaingan transportasi modern.

Sementara itu, masyarakat Kota Medan juga harus tetap mendukung dan mempertahankan penggunaan becak dayung sebagai sarana transportasi lokal. Selain itu, perlu juga diambil langkah-langkah pemeliharaan dan pelestarian becak dayung agar tetap mempertahankan nilai budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya. 

Upaya modifikasi kendaraan menjadi kendaraan yang ramah lingkungan dapat menjadi solusi untuk menjaga keberlangsungan becak dayung sebagai transportasi yang berguna di Kota Medan dan juga menjawab kebutuhan untuk transportasi yang ramah lingkungan di era modern ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun