Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengapa Banyak Mahasiswa Memilih Menggunakan Jasa Joki Tugas dan Skripsi?

26 Juli 2024   20:31 Diperbarui: 1 Agustus 2024   00:13 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pamflet joki skripsi yang terpampang di tiang listrik daerah Yogyakarta, Minggu (29/1/2023). (Foto: KOMPAS/DHANANG DAVID ARITONANG)

Dalam beberapa tahun terakhir, praktek joki tugas dan skripsi semakin marak terjadi di kalangan pelajar dan mahasiswa di Indonesia. 

Banyak mahasiswa yang memilih menggunakan jasa tersebut untuk menyelesaikan tugas-tugas dan skripsi mereka. Ada berbagai alasan di balik trend ini.

Keterbatasan Waktu dan Kemampuan 

Salah satu alasan utama mengapa banyak mahasiswa menggunakan jasa joki tugas dan skripsi adalah keterbatasan waktu dan kemampuan yang mereka miliki. 

Keterbatasan waktu biasanya terjadi karena banyaknya tugas dari berbagai mata kuliah yang harus dikerjakan dalam waktu yang terbatas. Banyak mahasiswa yang harus bekerja paruh waktu atau aktif di organisasi kampus dan itu membuat mereka kesulitan untuk menyelesaikan tugas kuliah. 

Sementara itu, keterbatasan kemampuan dapat terjadi karena berbagai alasan seperti bahasa Inggris yang tidak mumpuni untuk menulis tugas dalam bahasa Inggris, kesulitan dalam menerima instruksi dari dosen, atau kesulitan memahami materi pelajaran itu sendiri.

Meskipun terlihat sebagai solusi cepat dan mudah, menggunakan jasa joki tugas dan skripsi bisa berdampak buruk pada motivasi dan kemampuan seseorang untuk belajar dan berkembang. 

Mahasiswa mungkin mengalami kesulitan dalam memahami materi yang mereka pelajari, mencari tahu detail dari tugas atau skripsi mereka, dan mengembangkan keterampilan mereka sendiri yang sangat penting untuk kehidupan professional dimasa depan.

Sebagai solusi, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan oleh mahasiswa dan perguruan tinggi, seperti bimbingan belajar dengan dosen atau mentor untuk membantu meningkatkan kemampuan akademik, menyeimbangkan waktu antara kehidupan akademik dan kehidupan sosial, serta mendapatkan layanan dukungan seperti konseling jika diperlukan. 

Selain itu, perguruan tinggi juga bisa memberikan sanksi yang lebih tegas atas praktek joki tugas dan skripsi agar mahasiswa tidak menggunakan cara tersebut.

Tekanan Akademik 

Tekanan akademik yang dirasakan mahasiswa di perguruan tinggi bisa sangat berat, dan salah satunya adalah persaingan akademik tinggi yang bisa berdampak langsung pada prestasi akademik seseorang. 

Banyak mahasiswa yang merasa harus mendapatkan nilai tinggi untuk bisa bersaing dengan teman sekelas dan meraih kesempatan beasiswa atau kesempatan kerja yang lebih baik.

Hal ini seringkali menyebabkan kecemasan yang tinggi dan tekanan mental yang besar pada mahasiswa. Saat tugas atau skripsi mereka tidak mencapai target nilai, maka kecemasan dan tekanan bisa semakin meningkat dan memengaruhi performa akademik mereka. 

Inilah yang membuat para mahasiswa merasa terpaksa harus menggunakan jasa joki tugas dan skripsi agar mereka bisa mendapatkan nilai yang diinginkan.

Namun, menggunakan jasa joki tugas dan skripsi bukanlah solusi yang tepat untuk masalah ini. Justru, tindakan seperti ini hanya akan menambah tekanan yang lebih besar karena mahasiswa harus mempertimbangkan dua hal penting dalam hal ini yakni nilai akademik dan integritas pribadi. 

Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mencari bantuan dan dukungan jika mereka mengalami tekanan akademik yang berlebihan, seperti dengan berkonsultasi dengan dosen atau mengikuti kegiatan non-akademik yang dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan keseimbangan antara akademik dan kegiatan sosial.

Efek Domino 

Praktek joki tugas dan skripsi seringkali menjadi tren di kalangan mahasiswa karena adanya efek domino. Apabila sudah ada beberapa mahasiswa yang menggunakan jasa tersebut dan berhasil mendapatkan nilai yang baik, maka mahasiswa lain yang mengetahuinya juga akan merasa tertarik untuk mencoba menggunakan jasa joki tersebut. Hal ini karena setiap mahasiswa ingin mendapatkan nilai yang baik dan meraih prestasi akademik yang lebih tinggi.

Dalam beberapa kasus, mahasiswa bahkan merasa terpaksa menggunakan jasa joki tugas dan skripsi untuk dapat bersaing dengan mahasiswa lainnya yang melakukan hal yang sama. 

Hal ini dapat meningkatkan tekanan pada mahasiswa karena ia merasa bahwa jika tidak menggunakan jasa joki tersebut, ia akan kalah bersaing dengan mahasiswa lainnya.

Namun, praktek joki tugas dan skripsi pada akhirnya hanya merugikan diri sendiri. Apabila mahasiswa mengandalkan jasa tersebut terus-menerus, maka ia tidak akan mendapatkan kualitas pendidikan yang baik dan tidak akan berhasil memaksimalkan potensi pribadinya. 

Beberapa efek jangka pendek dari praktek joki tugas dan skripsi meliputi kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang materi pelajaran, penurunan kemampuan bernalar dan kreativitas, serta ketidakmampuan untuk mempersiapkan diri dalam memasuki pasar kerja yang kompetitif.

Ilustrasi jasa joki pembuatan tugas dan skripsi (sumber: dokumentasi  pribadi)
Ilustrasi jasa joki pembuatan tugas dan skripsi (sumber: dokumentasi  pribadi)

Dalam jangka panjang, praktek joki tugas dan skripsi juga berpotensi untuk merusak karir akademik atau profesional seseorang. Ini karena praktek tersebut dapat dikategorikan sebagai bentuk kecurangan akademik, yang dapat menyebabkan penghentian kuliah atau pembatalan gelar jika terbukti melakukan kecurangan.

Sebagai cara untuk menghindari efek domino dan meraih prestasi akademik yang bertanggung jawab secara etis, mahasiswa perlu memperkuat kemampuan belajar dan meningkatkan kualitas diri mereka secara mandiri. 

Mereka juga harus bertanggung jawab atas kinerja akademik mereka dan menghindari tindakan-tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain, termasuk joki tugas dan skripsi.

Kurangnya Pemahaman Akan Pentingnya Proses Pembelajaran 

Hal yang menjadi perhatian adalah banyak mahasiswa yang tidak memahami kepentingan proses belajar itu sendiri. Mereka dengan mudah merasa 'puas' pada hasil akhir tanpa memikirkan proses belajar yang sebenarnya sangat penting untuk mencapai hasil yang maksimal. 

Mahasiswa yang terbiasa menggunakan jasa joki tugas dan skripsi, cenderung mengabaikan proses belajar yang harus dilalui. Mereka lebih fokus pada nilai yang didapat dan melupakan pentingnya proses yang harus dilewati dalam mencapai hasil tersebut.

Padahal, proses pembelajaran sangatlah penting dalam membangun kemampuan belajar seseorang. Memahami dan menghayati materi pelajaran akan membantu mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, serta kemampuan memproses dan menyelesaikan masalah. 

Apabila mahasiswa selalu mengandalkan jasa joki tugas dan skripsi, mereka tidak akan mengalami proses pembelajaran tersebut dan tidak akan memperoleh manfaat yang maksimal dari pengalaman kuliah mereka.

Seharusnya, mahasiswa memahami bahwa hasil akhir yang baik hanya dapat dicapai melalui belajar yang tekun dan konsisten dalam mengasah kemampuan mereka. 

Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk berfokus pada proses belajar yang sebenarnya, dan bukan hanya mengejar nilai akhir semata. Mereka juga dapat meminta bantuan dari dosen atau teman sekelas apabila mengalami kendala dalam memahami materi atau mengerjakan tugas, sehingga mereka dapat memperoleh manfaat dari pengalaman belajar mereka secara utuh dan lebih bermakna.

Kurangnya Hukuman yang Tegas 

Salah satu alasan lain yang memicu tingginya angka penggunaan jasa joki tugas dan skripsi adalah kurangnya hukuman yang tegas bagi mahasiswa yang terbukti melakukan cheating. 

Banyak mahasiswa yang melakukan tindakan tersebut merasa aman dan tidak takut akan konsekuensi hukuman yang mungkin harus mereka terima. Maka, hal ini dapat memicu banyak mahasiswa untuk melakukan tindakan serupa, dan memperparah situasi.

Kurangnya tindakan tegas dari pihak perguruan tinggi tentu dapat memperburuk situasi. Ini karena ketika mahasiswa tidak diberikan sanksi yang tegas, maka hal ini dapat menjadi sinyal bagi mahasiswa lain untuk melakukan tindakan yang sama. Selain itu, kurangnya penegakan hukum yang tegas juga dapat merusak integritas perguruan tinggi dan citra lembaga pendidikan yang mereka wakili.

Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini, perguruan tinggi harus memberikan hukuman yang tegas bagi mahasiswa yang terbukti melakukan cheating. Hukuman tersebut harus mencakup sanksi akademik yang memadai, seperti pengurangan nilai, pembatalan mata kuliah, atau bahkan pembekuan atau pencabutan status mahasiswa. 

Selain itu, hukuman sanksi sosial seperti penskorsan sosial, juga harus diberikan sebagai upaya untuk menghentikan praktek joki tugas dan skripsi.

Dalam situasi ideal, mahasiswa seharusnya memahami pentingnya integritas akademik dan berkomitmen untuk menghargai nilai-nilai etika yang terkait dengan praktek akademik. 

Mahasiswa yang memahami dan secara serius menerapkan etika tersebut di dalam kampus akan membantu membangun karakter seseorang dan integritas malah menjadi lebih kuat sehingga terhindar dari tindakan curang seperti joki tugas dan skripsi.

Kesimpulannya

Banyaknya mahasiswa yang memilih menggunakan jasa joki tugas dan skripsi dikarenakan berbagai faktor, mulai dari keterbatasan waktu dan kemampuan, tekanan akademik, efek domino, kurangnya pemahaman akan pentingnya proses pembelajaran, dan kurangnya pengawasan dari pihak perguruan tinggi. 

Namun, praktek joki tugas dan skripsi pada akhirnya hanya merugikan diri sendiri. Justru, tindakan seperti ini hanya akan menambah tekanan yang lebih besar karena mahasiswa harus mempertimbangkan dua hal penting yakni nilai akademik dan integritas

Sebagai solusi, mahasiswa perlu memperkuat kemampuan belajar dan meningkatkan kualitas diri mereka secara mandiri. Mereka juga harus bertanggung jawab atas kinerja akademik mereka dan menghindari tindakan-tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain, termasuk joki tugas dan skripsi. 

Perguruan tinggi harus memperbaiki sistem akademik, meningkatkan pengawasan dan memberikan sanksi yang tegas pada hal-hal yang merugikan akademik mereka. 

Sistem akademik di Indonesia harus ditingkatkan, sehingga mahasiswa dibekali kemampuan diri dan perangkat yang membantu perkembangan akademik mahasiswa. Pendidikan yang baik akan membentuk karakter kepribadian yang kuat sehingga mahasiswa terhindar dari tindakan curang seperti joki tugas dan skripsi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun