Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Banyak Mahasiswa Memilih Menggunakan Jasa Joki Tugas dan Skripsi?

26 Juli 2024   20:31 Diperbarui: 26 Juli 2024   20:42 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Efek Domino 

Praktek joki tugas dan skripsi seringkali menjadi tren di kalangan mahasiswa karena adanya efek domino. Apabila sudah ada beberapa mahasiswa yang menggunakan jasa tersebut dan berhasil mendapatkan nilai yang baik, maka mahasiswa lain yang mengetahuinya juga akan merasa tertarik untuk mencoba menggunakan jasa joki tersebut. Hal ini karena setiap mahasiswa ingin mendapatkan nilai yang baik dan meraih prestasi akademik yang lebih tinggi.

Dalam beberapa kasus, mahasiswa bahkan merasa terpaksa menggunakan jasa joki tugas dan skripsi untuk dapat bersaing dengan mahasiswa lainnya yang melakukan hal yang sama. Hal ini dapat meningkatkan tekanan pada mahasiswa karena ia merasa bahwa jika tidak menggunakan jasa joki tersebut, ia akan kalah bersaing dengan mahasiswa lainnya.

Namun, praktek joki tugas dan skripsi pada akhirnya hanya merugikan diri sendiri. Apabila mahasiswa mengandalkan jasa tersebut terus-menerus, maka ia tidak akan mendapatkan kualitas pendidikan yang baik dan tidak akan berhasil memaksimalkan potensi pribadinya. Beberapa efek jangka pendek dari praktek joki tugas dan skripsi meliputi kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang materi pelajaran, penurunan kemampuan bernalar dan kreativitas, serta ketidakmampuan untuk mempersiapkan diri dalam memasuki pasar kerja yang kompetitif.

Dalam jangka panjang, praktek joki tugas dan skripsi juga berpotensi untuk merusak karir akademik atau profesional seseorang. Ini karena praktek tersebut dapat dikategorikan sebagai bentuk kecurangan akademik, yang dapat menyebabkan penghentian kuliah atau pembatalan gelar jika terbukti melakukan kecurangan.

Sebagai cara untuk menghindari efek domino dan meraih prestasi akademik yang bertanggung jawab secara etis, mahasiswa perlu memperkuat kemampuan belajar dan meningkatkan kualitas diri mereka secara mandiri. Mereka juga harus bertanggung jawab atas kinerja akademik mereka dan menghindari tindakan-tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain, termasuk joki tugas dan skripsi.

Kurangnya Pemahaman Akan Pentingnya Proses Pembelajaran 

Hal yang menjadi perhatian adalah banyak mahasiswa yang tidak memahami kepentingan proses belajar itu sendiri. Mereka dengan mudah merasa 'puas' pada hasil akhir tanpa memikirkan proses belajar yang sebenarnya sangat penting untuk mencapai hasil yang maksimal. Mahasiswa yang terbiasa menggunakan jasa joki tugas dan skripsi, cenderung mengabaikan proses belajar yang harus dilalui. Mereka lebih fokus pada nilai yang didapat dan melupakan pentingnya proses yang harus dilewati dalam mencapai hasil tersebut.

Padahal, proses pembelajaran sangatlah penting dalam membangun kemampuan belajar seseorang. Memahami dan menghayati materi pelajaran akan membantu mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, serta kemampuan memproses dan menyelesaikan masalah. Apabila mahasiswa selalu mengandalkan jasa joki tugas dan skripsi, mereka tidak akan mengalami proses pembelajaran tersebut dan tidak akan memperoleh manfaat yang maksimal dari pengalaman kuliah mereka.

Seharusnya, mahasiswa memahami bahwa hasil akhir yang baik hanya dapat dicapai melalui belajar yang tekun dan konsisten dalam mengasah kemampuan mereka. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk berfokus pada proses belajar yang sebenarnya, dan bukan hanya mengejar nilai akhir semata. Mereka juga dapat meminta bantuan dari dosen atau teman sekelas apabila mengalami kendala dalam memahami materi atau mengerjakan tugas, sehingga mereka dapat memperoleh manfaat dari pengalaman belajar mereka secara utuh dan lebih bermakna.

Kurangnya Hukuman yang Tegas 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun