Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendekatan Holistik dalam Pendidikan Anak di sekolah Terpadu

17 Juli 2024   08:59 Diperbarui: 17 Juli 2024   09:15 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pendidikan terpadu (sumber gambar: Facebook/ SMA Islam Terpadu DHBS Bontang)

Dalam mengembangkan keseimbangan antara intelijen kognitif dan emosional, Sekolah Terpadu menggunakan pendekatan holistik yang didasarkan pada pengajaran dan aktivitas kreatif. Anak-anak diajarkan tentang kehadiran dalam kegiatan sehari-hari, seperti belajar tentang ritual dan kehidupan sosial di masyarakat. Selain itu, mereka juga diajarkan tentang bagaimana kegiatan tersebut berhubungan dengan pengetahuan dalam kehidupan nyata.

Pendidikan di Sekolah Terpadu tidak mengutamakan memotong semak-semak, atau menyesuaikan anak dengan kaidah tertentu yang mungkin dianggap tidak berguna di dunia nyata. Alih-alih, Sekolah Terpadu mendorong anak untuk mengembangkan kreativitas mereka dengan penuh semangat dan pemikiran yang lebih mendalam.

Hal ini ditekankan dalam proses pengajaran di Sekolah Terpadu. Berbagai metode yang kreatif digunakan pengajar seperti melakukan proses kreatif dan pemecahan masalah di luar kelas atau mengintegrasikan teknologi modern ke dalam program pembelajaran anak.

Dalam mengembangkan keseimbangan intelijen kognitif dan emosional anak, di Sekolah Terpadu, anak-anak diajarkan untuk berpikir kritis, kreatif, dan mandiri. Di Sekolah Terpadu, anak-anak dipersiapkan untuk menjadi orang dewasa yang mandiri, dan mencapai tujuan hidup mereka, tidak hanya di bidang akademis, namun juga dalam bidang lain seperti seni, olahraga, teknologi, dan bisnis.

Oleh karena itu, Sekolah Terpadu mampu memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak, karena Sekolah Terpadu bukan hanya memberikan pendidikan akademis, tetapi juga memberikan pendidikan yang holistik dalam rangka menumbuhkan anak menjadi pribadi yang seimbang antara kognitif dan emosional serta mampu bersaing dan mandiri di era modern saat ini.

Pengajaran Multidisiplin dan Penanaman Sense of Belonging 

Di Sekolah Terpadu, pengajaran tidak hanya disesuaikan dengan kurikulum yang ada tetapi juga diselaraskan dengan kehidupan nyata anak, sehingga anak dapat memahami betapa pentingnya kegiatan sehari-hari dan bagaimana pengetahuan dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

Sekolah Terpadu menekankan pada pendidikan multidisiplin, yang mengacu pada pembelajaran dan pengajaran di lintas bidang ilmu, dan implementasinya di dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dipandang sebagai satu hal yang sangat penting, terutama dalam memperkuat pendidikan holistik pada anak. Selain itu, metode pengajarannya pun berbeda dengan pendekatan antar-disiplin, di mana semua ilmu pengetahuan dipadukan dan digabung menjadi satu kesatuan.

Di Sekolah Terpadu, juga dikenalkan moral dan etika dalam setiap mata pelajaran, sehingga anak dapat memahami dan mempraktikkan nilai-nilai fundamental dalam kehidupannya sebagai seorang individu. Selain itu, pembelajaran dalam rangka menanamkan sense of belonging pada anak juga sangat penting di Sekolah Terpadu.

Pengajaran di Sekolah Terpadu umumnya difokuskan pada kegiatan berkelompok dan interaksi dalam lingkungan yang aman dan positif. Anak-anak yang dididik dengan cara ini cenderung lebih mandiri, dan mempunyai kemampuan untuk berbicara dan bekerja sama dalam kelompok, serta menjadi pemimpin yang baik di masa depan.

Melalui pendekatan multidisiplin seperti ini, diharapkan anak-anak mampu belajar dengan baik, dan lebih memahami nilai-nilai dalam kehidupan nyata. Dengan pengetahuan dan nilai-nilai ini, dia mampu menghadapi tantangan dan mengambil keputusan yang bijaksana dalam kehidupan di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun