Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Meningkatkan Kesuburan Tanah dengan Pupuk Hayati: Solusi Ramah Lingkungan

9 Juli 2024   11:05 Diperbarui: 9 Juli 2024   11:11 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pembuatan pupuk hayati (sumber: freepik.com)

Dalam kesimpulannya, penggunaan pupuk hayati merupakan solusi terbaik yang efektif dan ramah lingkungan dalam meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang. Dengan cara penggunaan yang tepat, pupuk hayati tidak hanya membantu meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga meningkatkan kesehatan tanah dan lingkungan secara keseluruhan.

Penggunaan pupuk hayati sangat penting untuk menciptakan pertanian yang sehat dan berkelanjutan, karena dapat meminimalkan penggunaan pupuk kimia sintetis yang dapat menimbulkan polusi tanah dan air, serta merusak sumberdaya alam dan lingkungan.

Dalam penggunaannya, perlu dilakukan dengan cara yang tepat seperti pemilihan dosis yang tepat, teknik aplikasi yang tepat, dan perawatan tanaman yang tepat. Dengan begitu, penggunaannya akan lebih efektif dan optimal dalam meningkatkan hasil pertanian sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan.

Oleh karena itu, para petani dan ahli tanaman perlu terus memperkenalkan metode penggunaan pupuk hayati sebagai salah satu cara dalam mencapai tujuan keberlanjutan dan produktivitas dalam pertanian.

Pupuk hayati adalah solusi yang benar-benar ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk memaksimalkan hasil pertanian tanpa merusak lingkungan sekitar. Dengan penggunaan pupuk hayati, petani dapat menciptakan lingkungan pertanian yang lebih sehat serta lebih berkesinambungan dalam jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun