Namun, meskipun kemampuan pengindraan keenam atau mata ketiga pada manusia menarik perhatian banyak orang, hal ini masih belum dapat dijelaskan secara ilmiah dengan pasti. Karena itu, para peneliti dan ilmuwan terus berupaya untuk meneropong lebih dalam lagi tentang kemampuan ini serta melakukan penelitian secara lebih terstruktur.
Meskipun demikian, kita sebagai manusia dapat mempergunakan kemampuan pengindraan keenam dengan cara mengasah kepekaan diri terhadap alam sekitar melalui berbagai latihan atau olah raga tertentu, seperti meditasi, yoga, atau qi gong. Hal-hal kecil seperti mengamati sesuatu dengan lebih tersentral, atau lebih peka terhadap energi lingkungan juga bisa membantu meningkatkan kemampuan pengindraan keenam pada diri kita sendiri.
Dengan begitu, kita dapat memperoleh kesadaran diri yang lebih dalam, serta mengembangkan kemampuan yang selama ini belum pernah kita sadari sebelumnya. Kemampuan pengindraan keenam ini dapat membantu kita memperoleh wawasan baru tentang lingkungan sekitar dan terhubung lebih dalam dengan alam semesta.
Dalam kesimpulannya, Kemampuan pengindraan keenam atau mata ketiga pada manusia masih menjadi topik pembahasan yang menarik dan memicu perdebatan di kebanyakan kalangan dan komunitas. Namun, dalam praktiknya, kemampuan tersebut bukanlah suatu kemampuan gaib atau mistis, melainkan merupakan kemampuan intrinsik yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk hidup yang sangat adaptif dengan lingkungan sekitarnya.
Kemampuan merasakan cahaya pada orang buta merupakan contoh nyata dari kemampuan pengindraan keenam atau mata ketiga pada manusia. Meskipun terkadang dianggap sebagai kemampuan pengindraan keenam atau aspek mistis lainnya, pada kenyataannya kemampuan ini dipengaruhi oleh sifat fisik tubuh manusia.
Bagi yang tertarik, kemampuan pengindraan keenam dapat dikembangkan melalui latihan meditasi dan olahraga spiritual tertentu. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa latihan tertentu ini dapat membantu memperkuat kemampuan pengindraan keenam pada manusia.
Pada akhirnya, kita dapat memperbolehkan diri untuk membuka pikiran dan berpikir terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan lainnya, dan terus-menerus mencari informasi dan pengetahuan baru. Siapa tahu, dari proses eksplorasi tersebut kita dapat menemukan kemampuan luar biasa pada diri kita masing-masing dan menggali potensi-potensi yang belum pernah kita sadari sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H