Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah Orang Buta Dapat Merasakan Cahaya? Mengungkap Misteri Mata Ketiga Manusia

3 Juli 2024   11:24 Diperbarui: 3 Juli 2024   11:35 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang buta sedang berjalan (sumber gambar: id.quora.com)

Clairvoyance, kemampuan untuk melihat hal-hal yang tidak dapat dirasakan oleh indera penglihatan, mungkin bukanlah sesuatu yang harus dianggap sebagai rahasia atau mitos belaka. Meskipun beberapa orang mungkin tidak percaya dengan kemampuan pengindraan keenam seperti halnya kepercayaan pada hantu atau roh-roh, namun ada bukti bahwa kemampuan ini memang ada pada manusia.

Salah satu kekuatan yang paling sering dibahas dalam topik tersebut adalah mata ketiga atau chakra ketiga yang diyakini bisa digunakan untuk menangkap frekuensi cahaya yang tidak terlihat oleh indera penglihatan manusia.

Terlepas dari bagaimana kita menyikapinya, kemampuan pengindraan ke-6 ini memiliki dampak positif bagi banyak orang. Suatu contoh, kemampuan ini membuat orang buta dapat merasakan cahaya, meskipun penglihatannya tidak berfungsi lagi.

Apakah benar bahwa orang buta dapat merasakan cahaya? 

Maka Jawabannya adalah ya, mereka bisa. Namun, perlu diingat bahwa kemampuan merasakan perubahan intensitas cahaya pada orang buta tidak sama dengan penglihatan normal. Orang buta tidak dapat melihat gambar atau bentuk apa pun, namun mereka dapat merasakan rona-warna tertentu atau perubahan intensitas cahaya yang terjadi di sekitar mereka.

Merujuk pada beberapa studi yang telah dilakukan, para ahli mengungkapkan bahwa orang buta memiliki tingkat kesadaran yang lebih tinggi dalam merasakan perubahan intensitas cahaya. Ini dapat terjadi karena sel-sel ganglion pada retina menjadi lebih peka terhadap cahaya, atau karena otak mulai menerima sinyal-sinyal terkait perubahan cahaya dari sel lain di tubuh.

Ketika cahaya memasuki mata, sel-sel pendeteksi cahaya di retina menghasilkan sinyal-sinyal elektrik yang dikirimkan ke otak untuk dicerna menjadi informasi visual. Pada orang buta, meskipun indera penglihatannya tidak berfungsi, sel ganglion di retina tetap mendeteksi perubahan cahaya dan menghasilkan sinyal elektrik yang dikirimkan ke otak. Oleh karena itu, orang buta masih dapat merasakan adanya perubahan cahaya, namun informasi tersebut tidak diolah menjadi informasi gambar atau visual.

Bagi orang buta, kemampuan merasakan cahaya ini dapat membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari. Ketika di dalam ruangan yang lebih terang atau lebih gelap, mereka dapat mengerti perubahan keadaan sekitar mereka tanpa perlu melihat langsung dengan mata mereka. Selain itu, kemampuan ini juga dapat membantu mereka dalam menghindari bahaya atau perubahan tiba-tiba di lingkungan sekitar mereka.

Secara keseluruhan, kemampuan merasakan cahaya pada orang buta mungkin tidak sama dengan penglihatan normal, tetapi kemampuan ini menunjukkan betapa hebatnya kemampuan manusia untuk beradaptasi dengan kondisi yang ada. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat memperoleh insight dan belajar dari kemampuan pengindraan keenam atau mata ketiga manusia dan seberapa kreatif kita dalam mengggunakannya.

Bagaimana Cahaya Dapat Dideteksi oleh Mata Manusia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun