Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kompetisi Harga Gabah dan Harga Beras, Siapa yang Akan Menang?

1 Juli 2024   19:38 Diperbarui: 1 Juli 2024   19:45 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil panen raya petani Purwakarta alami peningkatan 20 persen (Sumber foto: Tita Sopandi/elshinta.com)

Namun, di sisi lain harga beras yang rendah ini juga tentu berdampak pada petani, khususnya mereka yang menggantungkan hidup dari hasil pertanian padi. Harga beras yang rendah berarti petani akan mendapatkan penghasilan yang rendah, bahkan tak jarang kurang dari biaya produksi.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), meskipun produksi beras nasional terus meningkat, nilai produksi pertanian padi di Indonesia masih rendah. Hal ini disebabkan oleh rendahnya harga jual gabah di pasaran, yang bersumber dari kompetisi harga dan permintaan tinggi dari pasar internasional.

Maka, perlu adanya solusi bagi petani agar tetap memperoleh keuntungan yang cukup. Salah satu solusinya adalah dengan mengembangkan produk-produk lain yang bernilai tambah dari hasil panen mereka, selain beras. Misalnya, petani dapat menjadikan gabah mereka sebagai bahan baku pembuatan mi atau tepung. Dengan penambahan nilai ini, harga jual gabah akan meningkat, sehingga petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih.

Pemerintah perlu memberikan dukungan terhadap petani melalui pemberian subsidi, seperti pembenihan dan pupuk gratis, serta pelatihan bagi petani dalam menjalankan bisnis pertanian secara mandiri dan profesional. Pemerintah juga bisa menjalin kerjasama dengan pengusaha dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk membeli gabah dari petani dengan harga yang tepat dan menjualnya pada harga yang wajar.

Dalam upaya menjaga harga beras tetap terjangkau untuk masyarakat kota, salah satu strategi yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan melakukan pengawasan harga dan kesediaan pasokan beras, pemerintah juga dapat memastikan ketersediaan beras pada momen-momen kenaikan harga atau kelangkaan. Pemerintah harus mampu menjaga ketersediaan beras dengan melakukan pengadaan beras dari berbagai daerah dan negara lain yang dapat diandalkan.

Dalam hal ini, sinergi antara petani dan pemerintah menjadi penting karena hanya dengan kerja sama yang erat antara keduanya dibutuhkan untuk mencapai keseimbangan antara harga gabah dan harga beras agar sama-sama terjaga. Dengan demikian, kedua belah pihak dapat merasa diuntungkan dan menciptakan kemakmuran bersama.


Pemerintah perlu mencari solusi yang tepat agar kedua belah pihak dapat diuntungkan

Berdasarkan masalah yang terjadi pada perdebatan harga gabah dan harga beras, perlu adanya solusi yang tepat agar kedua belah pihak, yaitu petani dan masyarakat kota, dapat merasa diuntungkan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak ada yang boleh kalah atau menang dalam pertempuran harga gabah dan harga beras, tetapi harus ditemukan solusi yang bisa meratakan kepentingan keduanya.

Pemerintah dapat menyelesaikan hal ini dengan beberapa cara, antara lain:

  • Memberikan Subsidi pada Petani: Pemberian subsidi pada petani dapat menjadi solusi yang tepat dalam menghadapi masalah kenaikan harga gabah dan urusan persediaan beras. Subsidi bisa berupa pupuk, pestisida, pembenihan, peralatan, dan fasilitas kredit yang sangat dibutuhkan petani. Hal ini memungkinkan mereka untuk meningkatkan kualitas dan jumlah hasil tanaman padi mereka, menjaga harga jual gabah tetap stabil dan menghasilkan penghasilan yang layak.
  • Tambah Nilai pada Gabah Melalui Pengolahan: Selain memberikan subsidi pada petani, pemerintah dapat pula menambahkan nilai pada gabah melalui pengolahan. Gabah yang diolah menjadi tepung, mie, atau olahan lainnya memiliki nilai tambah dan harga jual yang lebih tinggi. Dengan begitu, petani dapat menghasilkan penghasilan yang lebih tinggi dan harga jual gabah dapat lebih stabil.
  • Penguatan Infrastruktur Pertanian: Penguatan infrastruktur pertanian, seperti penyediaan alat mesin pertanian, sistem irigasi yang baik, penyediaan benih dan pupuk berkualitas akan membantu petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil tanaman mereka. Dalam jangka panjang, pemerintah harus mengupayakan peningkatan kesejahteraan petani melalui pelatihan dan penguatan pengetahuan bisnis pertanian. Petani yang mandiri dan profesional akan manfaat bagi masyarakat dan negara karena dapat memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian nasional.
  • Kerjasama Dengan Pengusaha dan BUMN: Pemerintah dapat juga menjalin kerjasama dengan pengusaha dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk membeli gabah dari petani dengan harga yang tepat dan menjualnya pada harga yang wajar. Dalam hal ini, pihak-pihak terkait harus bersikap adil dan menjaga hubungan kemitraan dengan baik sehingga kepentingan semua pihak bisa terpenuhi.

Dalam perdebatan harga gabah dan harga beras, pemerintah berperan untuk menjaga harga gabah yang layak bagi petani dan harga beras yang terjangkau bagi masyarakat kota. Sinergi antara petani, masyarakat kota, dan pemerintah perlu terjalin dengan baik, sehingga semua pihak dapat merasa diuntungkan dan menciptakan kemakmuran bersama. Hal ini juga akan menyediakan persediaan beras yang cukup untuk kebutuhan masyarakat, menjaga ketersediaan bahan pangan bagi penduduk di Indonesia, dan menjaga kestabilan ekonomi nasional.

Perlu juga dilakukan pengawasan harga oleh pemerintah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun