Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Wacana Pemilihan Presiden oleh MPR dan Opini Masyarakat terhadap Pemilihan Kepala Desa oleh LPM

7 Juni 2024   15:36 Diperbarui: 7 Juni 2024   15:36 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelantikan kepala desa Pulo Iboih tahun 2021, gambar: dokumen pribadi

Kesamaan Antara Wacana Pemilihan Presiden oleh MPR dan Pemilihan Kepala Desa oleh LPM

Kesamaan antara wacana pemilihan presiden oleh MPR dan pemilihan kepala desa oleh LPM adalah keduanya memperbolehkan pengangkatan pemimpin yang tidak dilakukan oleh rakyat secara langsung. Namun, keduanya tetap memiliki kekurangan dan risiko tersendiri yang harus diwaspadai.

Salah satu risiko utama adalah hilangnya hak suara rakyat dalam pemilihan pemimpin. Dalam pemilihan presiden oleh MPR dan kepala desa oleh LPM, masyarakat tidak terlibat secara langsung dalam menentukan pemimpin terpilih. Tentu saja, hal ini akan memunculkan masalah dalam representasi suara dan dapat mengurangi rasa kepercayaan masyarakat pada sistem pemilihan.

Selain itu, terdapat risiko korupsi, nepotisme, dan kolusi dalam proses pemilihan. Pemilihan yang tidak langsung dapat menimbulkan peluang bagi unsur-unsur dalam lembaga pemilihan untuk memilih kandidat yang memihak pada kepentingan mereka sendiri, bukan kepentingan masyarakat luas. Oleh karena itu, kontrol dan pengawasan di semua tahap proses pemilihan sangat penting untuk mencegah terjadinya tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan etika dan integritas.

Meskipun demikian, pemilihan pemimpin dalam konteks pemilihan presiden oleh MPR atau kepala desa oleh LPM tetap dapat menjadi opsi yang menarik dan dalam beberapa kasus, lebih baik. Selama orang yang bertanggung jawab untuk proses pemilihan memiliki integritas dan kontrol yang ketat diberlakukan, pemilihan seperti itu akan dapat menjaga kualitas dan integritas demokrasi dalam pengangkatan pemimpin.

Pada akhirnya, penting bagi masyarakat Indonesia untuk terus menjaga dan memperkuat sistem demokrasi yang ada, serta memastikan agar partisipasi publik dan transparansi terus menjadi prioritas utama dalam semua tahap proses pemilihan pemimpin.

Kesimpulan

Pemilihan pemimpin dalam konteks pemilihan presiden oleh MPR atau kepala desa oleh LPM memiliki kelebihan dan kekurangan, serta risiko tersendiri. Pemilihan langsung oleh rakyat atau lewat LPM dan MPR dapat menjadi alternatif dalam menyeleksi kandidat terbaik, namun tetap harus mempertimbangkan kontrol dan pengawasan yang sangat ketat untuk mencegah terjadinya tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan etika dan integritas.

Kini, masyarakat perlu mempertimbangkan dengan seksama keuntungan dan kerugian dari kedua konsep ini serta mengevaluasi ekspektasi mereka pada pemimpin yang akan terpilih melalui jenis pemilihan apapun. Penting untuk mengadakan debat dan proses diskusi yang baik sebelum keputusan akhir diambil. Masyarakat juga harus dilibatkan secara aktif dan terstruktur dalam proses pemilihan, serta mendapat informasi dan edukasi yang adil dan proporsional tentang kedua konsep ini.

Pemilihan pemimpin yang berkualitas dan berintegritas merupakan tujuan akhir dari kedua sistem pemilihan tersebut, sehingga semua pihak harus memiliki niat yang sama untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia. Semua pihak, termasuk lembaga-lembaga terkait, pemerintah, dan masyarakat harus memiliki peran dan tanggung jawab yang sama untuk memperkuat sistem demokrasi di Indonesia dan memastikan bahwa masyarakat memiliki akses ke informasi dan partisipasi yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun