Sebagai tahapan awal, jamaah haji harus memperoleh informasi tentang persyaratan dokumen yang diperlukan untuk dapat melakukan perjalanan haji. Informasi ini biasanya tersedia pada situs resmi penyelenggara haji. Persiapan dokumen harus dilakukan jauh-jauh hari agar jamaah haji dapat memastikan kelengkapan dan kevalidan dokumen.
Paspor adalah salah satu dokumen yang paling penting dan harus dimiliki oleh jamaah haji. Pastikan bahwa paspor yang dimiliki masih berlaku dan memiliki masa aktif yang cukup lama. Jamaah haji juga harus mempersiapkan visa haji yang dikeluarkan oleh Kementerian Haji Arab Saudi. Permohonan visa biasanya melalui travel haji atau agen pemberangkatan.
Salah satu persyaratan terbaru selama pandemi Covid-19 adalah syarat wajib memperoleh surat keterangan bebas Covid-19 bagi jamaah haji yang akan melakukan perjalanan haji. Surat keterangan bebas Covid-19 tersebut haruslah berasal dari rumah sakit atau klinik yang telah terdaftar pada instansi yang berwenang. Pastikan informasi terkait persyaratan ini selalu diupdate melalui website resmi Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan.
Selain itu, jamaah haji juga dapat mempersiapkan dokumen-dokumen yang mungkin dibutuhkan di Tanah Suci seperti tiket pesawat, voucher hotel, serta dokumen-dokumen penting lainnya. Jamaah haji sebaiknya juga membackup informasi digital dokumen yang dibutuhkan, seperti dengan menyimpan salinan dokumen pada email atau aplikasi penyimpanan data online, yang dapat diakses dengan mudah ketika dibutuhkan di Tanah Suci.
Dalam hal persiapan dokumen, jamaah haji sebaiknya merujuk pada situs yang terpercaya dan resmi, seperti situs dari Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan agar dapat memperoleh informasi dan persyaratan dokumen yang akurat serta tidak ketinggalan informasi terkini. Setelah dipastikan seluruh dokumen sudah lengkap dan valid, jamaah haji dapat merasa tenang dan lebih siap menjalankan ibadah haji dengan lancar.
Persiapan KeuanganÂ
Ibadah haji merupakan rangkaian acara yang memakan waktu selama beberapa minggu dan mengharuskan jamaah untuk terus berada di Tanah Suci. Oleh karena itu, jamaah haji harus mempersiapkan dana yang cukup untuk mengcover seluruh kebutuhan selama perjalanan haji.
Pertama, jamaah haji perlu mempertimbangkan biaya pendaftaran dan biaya perjalanan yang sehubungan dengan perjalanan haji, seperti tiket pesawat dan kelas akomodasi yang dipilih. Biaya ini bisa menjadi pengeluaran terbesar bagi jamaah haji.
Selain itu, jamaah haji juga harus mempertimbangkan biaya selama berada di Tanah Suci, seperti transportasi, makanan, dan penginapan. Karena hajj juga mengharuskan jamaah untuk melakukan banyak perjalanan dari satu lokasi ke lokasi lain, perhatikan budget transportasi seperti sewa kendaraan atau taksi. Sedangkan untuk makanan, jamaah haji dapat mengurangi biaya dengan membawa sejumlah makanan dari rumah. Namun tetap memperhatikan bahan makanan yang dilarang oleh ketentuan yang telah diatur terkait berbagai makanan yang harus dihindari oleh jamaah haji seperti daging yang kurang bersih, atau makanan yang mengandung alkohol.
Jamaah haji juga harus mempersiapkan uang tunai untuk kebutuhan sehari-hari dan juga mengantisipasi biaya tambahan yang mungkin timbul selama di Tanah Suci. Karena Indonesia memiliki mata uang yang berbeda dengan mata uang di Arab Saudi, maka jamaah haji perlu mengecek kurs mata uang terkini untuk mempermudah dalam mengatur perencanaan keuangan. Selain itu, jangan lupa untuk membawa kartu kredit atau kartu debit jika perlu.
Persiapan keuangan juga bisa diatasi dengan merencanakan perjalanan jauh-jauh hari dan mencoba untuk memperoleh paket haji dari penyelenggara haji yang terpercaya dengan sistem pembayaran yang jelas agar dapat memudahkan dalam pengaturan keuangan.