Pada awalnya, sate di Indonesia dikenal dengan nama "sate barang", yang mana penggunanaan kayu untuk membakarnya dan bahan dagingnya dicampur dengan rempah-rempah khas indonesia.
Di Indonesia sendiri, setiap daerah memiliki varian sate-nya sendiri dengan bahan dasar yang berbeda-beda seperti sate padang, sate madura, sate lilit, sate taichan, dan banyak lagi.
Meskipun asal usul sate masih menjadi perdebatan, hidangan ini sudah sangat populer di seluruh dunia, bahkan menjadi ikon kuliner Indonesia. Kepopuleran sate lebih karena kelezatannya yang unik dan cita rasanya yang membedakan jika dibandingkan dengan jenis-jenis makanan yang lain.
Dari sinilah, kemungkinan besar sate berasal. Ada juga beberapa sumber yang menyebutkan bahwa sate berasal dari India, dan kemudian menyebar ke seluruh wilayah Asia.
Pengembangan Sate
Sepanjang waktu, sate terus berkembang dan menjadi hidangan yang populer di seluruh Asia Tenggara. Di Indonesia, misalnya, sate menjadi hidangan favorit orang-orang Jawa dan Sumatera pada abad ke-19.
Sate kemudian mulai dikenal di luar negeri pada tahun 1940-an dan 1950-an ketika para tentara Amerika yang bertugas di Indonesia mencoba hidangan tersebut dan membawanya kembali ke Amerika Serikat. Selain itu, pengaruh sate juga mulai menyebar ke Eropa ketika Belanda masih menguasai Indonesia pada saat itu.
Sate kemudian menjadi hidangan yang sangat populer di seluruh dunia, dan restoran-restoran sate mulai bermunculan di Amerika Serikat, Eropa, dan negara-negara lain.
Sate seiring waktu terus berkembang dan memiliki banyak variasi bahan serta saus yang berbeda-beda. Sate bahkan bisa dibuat modern dan diberikan sentuhan kreatifitas agar lebih menarik dan mengejutkan. Berikut adalah beberapa pengembangan sate yang telah dilakukan:
* Sate Seafood
Sate seafood adalah jenis sate yang terbuat dari bahan-bahan laut seperti ikan, udang, cumi, dan kerang. Sate seafood ini biasanya disajikan dengan saus nanas atau saus kacang, dan menjadi media promosi kota Pantai selatan Bali.