Jejak langkah yang merunduk Menerpa liukan tajam realita Merapat asa, batinku merintih Jejakku berlalu, seakan tak merasakan sekali pun
Jejak-jejak lama masih terukir jelas Di relung kegetiran nan sepi Sesaat, di hening senja aku melungsurkan kenangan Jejak itulah saksi bisu yang tak mampu ku beri pengharapan
Semilir angin diterpa wajahku Sekuat tenaga ku hadapi Tak peduli beratnya hidup yang ku sandang Jejakku ku kan tetap teruskan
Jejak itu, muram dan kelam Tak membuatku merengkuh kegagalan Justru itu, ku jadikan semangat Mengarah ke tuntutan waktu nan ketat
Tuhan telah menetapkan waktu Mungkin petunjuk ini akan ku ikuti Bunga-api dalam dada ku menyala, selalu Takdir yang ku jalani adalah jejak langkah di hening senja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H