Mohon tunggu...
Muhammad Daffa F.
Muhammad Daffa F. Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa HI / Enthusiasta de la comida

Suka makan,jalan-jalan,nonton film,baca buku dll

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Peran Diplomat dalam Diplomasi dan Karakter Diplomat Islam, Resume Buku "Diplomasi (Praktik Komunikasi Internasional)"

11 Juli 2020   09:44 Diperbarui: 11 Juli 2020   10:06 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai negosiator, diplomat ditantang untuk mampu menundukkan lawan rudingnya. Ia harus memerhatikan dalam dirinya yaitu kredibilitas dan sasaran aktif.

Media Kerja Diplomat

Perang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan dan keamanan, sedangkan diplomasi bertujuan untuk mencapai perdamaian dan persahabatan. Bila diplomasi atau upaya untuk mencapai perdamaian sangat sulit untuk ditempuh karena perbedaan-perbedaan yang begitu mendalam, perang bisa menjadi suatu pilihan.

Negosiasi sebagai Medan Kerja 

Keberhasilan diplomat akan ditunjukkan oleh tercapainya kesepakatan persetujuan atau perjanjian yang menguntungkan negaranya.

Karakter Diplomat Muslim

Diplomasi yang baik melalui perspektif Islam tertuang dalam Al-Qur'an dan Sunnah serta dicerminkan dalam pemikiran serta perilaku Nabi Muhammad SAW dalam menyikapi dan menuntaskan berbagai permasalahan. Diplomasi yang memiliki karakteristik yang adil dan rahmatan lil'alamin membuat berbagai pihak mendapatkan kesetaraan tanpa ada penindasan dari pihak lain. Sebagai mana yang sudah pernah dijelaskan bahwa kepribadian yang perlu dimiliki oleh seorang Diplomat Muslim yaitu Siddiq. Amanah, Fathonah, Tabligh mencontoh dari budi pekerti Rasulullah SAW. Apabila jika kita menelaah lebih lanjut karakter tersebut maka sangat sesuai dan selaras dengan bagaimana diplomat dalam diplomasi yang sesungguhnya. Dalam cerita kenabian banyak dijelaskan perjalanan Rasulullah menjalin hubungan yang baik dan damai dengan bangsa lainnya, bahkan sudah diterapkan hak imunitas dan lainnya yang ternyata relevan di masa kini.

Diplomat muslim perlu menjadi representatif tidak hanya bangsa dan negara akan tetapi juga sebagai muslim yang baik seperti Mush'ab bin Umair yang merupakan duta pertama dalam sejarah Islam, tidak hanya itu Indonesia sudah punya contoh seperti KH Agus Salim yaitu Pahlawan Indonesia dan Diplomat Ulung.

Maka dari itu menurut analisa saya, bahwa seharusnya kita sebagai umat muslim yang taat dapat melaksanakan komunikasi diplomasi yang baik antar manusia, masyarakat, dan negara lainnya karna semua hal tersebut sudah tertera dalam Al-Qur'an dan Sunnah kemudian dicontohkan oleh Rasullah SAW dan para sahabat, Indonesia pun juga sudah punya teladan dalam diplomat muslim yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun