Selama beberapa dekade terakhir, dunia telah melihat banyak perubahan. Selain jatuhnya Tembok Berlin pada tahun 1989 dan percabangan politiknya yang berkelajutan, ada dorongan terus-menerus menuju peningkatan globalisasi di sepanjang dimensi ekonomi, teknologi, dan sosial. Revolusi dalam teknologi informasi dan peningkatan perdagangan internasional telah memicu proses dalam beberapa tahun terakhir. Untuk diplomat abad ke-21, keberhasilan bergantung pada kemampuan dalam banyak bidang dan terbiasa dengan berbagai alat canggih.
Selain pengetahuan tentang bahasa dan budaya setempat, mereka membutuhkan keahlian terbaru di bidang-bidang seperti kesehatan, lingkungan, demografi, dan terorisme. Mereka harus mengetahui seluk-beluk seputar hak kekayaan intelektual, dumping, dan non-tariff barriers.
Selain itu, para diplomat masa kini harus merasa nyaman dengan berbagai teknologi, mulai dari mesin tik hingga telepon satelit. Mereka membutuhkan keterampilan kerja tim / kemitraan yang kuat untuk berkolaborasi dengan kelompok lain, seperti organisasi kemanusiaan yang beroperasi di negara lain.
Definisi Diplomat
Diplomat adalah seseorang yang berkontribusi dalam kegiatan perhubunagn resmi antara satu negara dengan negara lain untuk mencapai tujuan negaranya. Diplomasi berarti orang yang cerdas, bijak, dan pandai bergaul untuk mengupayakan terwujudnya perdamaian dan memelihara persahabatan internasional. Dalam makna yang lain, diplomat ialah pejabat yang bekerja di departemen luar negeri yang mendapat kepercayaan untuk menjadi wakil negara di luar negeri. Mereka terdiri dari menteri luar negeri, duta besar dan pejabat diplomatik lainnya. Tugas utama seorang diplomat adalah memelihara dan meningkatkan hubungan internasional yang bersahabat, dan bukan sebaliknya. Diplomat harus handal dalam mengurusi kepentingan bangsa dan negaranya dan harus mampu menetralkan informasi keliru yang terlanjur berkembang dan menjadi citrak buruk tentang tanah air.
Kategori Diplomat
Sejarah diplomasi Indonesia sudah mengenal diplomat sebagai pejuang diplomat dan diplomat pejuang. Pejuang diplomat adalah yang bertugas atau mampu menjalankan fungsi dan peran sebagai diplomat. Sedangkan, diplomat pejuang adalah diplomat karier yang berjuang dengan gigih di medan yang sulit bagi kepentingan bangsa dan negara.
- Diplomat Reformasi
- Diplomat Indonesia berguna di alam demokrasi dan reformasi. Diplomat Indonesia harus sensitif terhadap segala perkembangan politik dalam negeri, dan harus dapat menjelmakan semangat reformasi dalam kinerja diplomasi Indonesia di pentas internasional.
- Diplomat Intelektual
- Kecakapan dalam dunia diplomasi terletak pada sumber daya intelektual; kemampuan untuk menciptakan gagasan dan ide-ide baru; inovasi dan inisiatif diplomasi; kemampuan memengaruhi, dan berargumentasi; serta wawasan internasional yang  memadai.
- Diplomat Media Genic
- Pemahaman mengenai dunia media dan kemampuan untuk memanfaatkan media untuk tujuan diplomasi merupakan syarat mutlak bagi politik luar negeri Indonesia. Sekarang kita berada di zaman arus informasi dapat masuk dan keluar tanpa dapat dibatasi oleh siapa pun. Meskipun diplomat dituntut menjadi media-genic bukan berarti menjadi media driven. Seorang diplomat harus bisa mengambil keputusan yang sulit, namun tepat dengan risiko akan menjadi tidak populer.
- Diplomat yang Memahami Teknologi Informasi
- Di dalam dunia diplomasi informasi memiliki peran penting. Diplomat juga perlu menguasai teknologi informasi agar ia dapat memperkaya khazanah informya. Semua itu menampilkan tantangan bagi diplomat tentang bagaimana meningkatkan kadar penguasaan atas teknologi informasi yang lebih dari sekedar penggunan internet dan komputer saja.
- Diplomat yang Memahami Budaya Internasional
- Setiap diplomat dituntut untuk memahami dan membaut dalam lingkungan international culture.
- Diplomat All-Round
- Diplomat yang all round, yang dapat memandang setiap permasalahan secara total, sangat dibutuhkan.
- Diplomat Modern
- Diplomat Modern adalah diplomat yang dikenal piawai dalam berdiplomasi untuk menggolkan kepentingan negara yang diwakilinya. Â Ia tidak pernah ragu dalam memberikan akomodasi kepada lawan atau mitra bicaranya.
Peran Diplomat Dalam Diplomasi
Sebagai seorang komunikator perlu memerhatikan faktor keberhasilan dalam diplomasi. Ia tidak hanya harus mampu menyelesaikan masalah sekarang, tapi juga dapat mengantisipasi masalah yang diperkirakan akan timbul di masa mendatang. Tugas yang cukup berat adalah melakukan negosiasi untuk menyelesaikan masalah bilateral sampai tercapai kesepakatan dan penandatangan persetujuan atau perjanjian. Peran diplomat pada pokoknya bertindak sebagai monitor, komunikator, dan negosiator.
- Diplomat sebagai Monitor
Yang dimaksud dengan monitor ialah orang yang berfungsi mengobservasi dan meniliti gejala-gejala yang muncul bisa menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat.
- Diplomat sebagai Komunikator
Seorang diplomat perlu senantiasa berhati-hati dalam menyampaikan pesan yang ditunjukan kepada komunikan yang terdiri dari orang asing yang secara psikologis, ideologis, dan kulturalistik jauh berbeda dengan dirinya.
- Diplomat sebagai Negosiator
Sebagai negosiator, diplomat ditantang untuk mampu menundukkan lawan rudingnya. Ia harus memerhatikan dalam dirinya yaitu kredibilitas dan sasaran aktif.
Media Kerja Diplomat
Perang bertujuan untuk mencapai kemerdekaan dan keamanan, sedangkan diplomasi bertujuan untuk mencapai perdamaian dan persahabatan. Bila diplomasi atau upaya untuk mencapai perdamaian sangat sulit untuk ditempuh karena perbedaan-perbedaan yang begitu mendalam, perang bisa menjadi suatu pilihan.
Negosiasi sebagai Medan KerjaÂ
Keberhasilan diplomat akan ditunjukkan oleh tercapainya kesepakatan persetujuan atau perjanjian yang menguntungkan negaranya.
Karakter Diplomat Muslim
Diplomasi yang baik melalui perspektif Islam tertuang dalam Al-Qur'an dan Sunnah serta dicerminkan dalam pemikiran serta perilaku Nabi Muhammad SAW dalam menyikapi dan menuntaskan berbagai permasalahan. Diplomasi yang memiliki karakteristik yang adil dan rahmatan lil'alamin membuat berbagai pihak mendapatkan kesetaraan tanpa ada penindasan dari pihak lain. Sebagai mana yang sudah pernah dijelaskan bahwa kepribadian yang perlu dimiliki oleh seorang Diplomat Muslim yaitu Siddiq. Amanah, Fathonah, Tabligh mencontoh dari budi pekerti Rasulullah SAW. Apabila jika kita menelaah lebih lanjut karakter tersebut maka sangat sesuai dan selaras dengan bagaimana diplomat dalam diplomasi yang sesungguhnya. Dalam cerita kenabian banyak dijelaskan perjalanan Rasulullah menjalin hubungan yang baik dan damai dengan bangsa lainnya, bahkan sudah diterapkan hak imunitas dan lainnya yang ternyata relevan di masa kini.
Diplomat muslim perlu menjadi representatif tidak hanya bangsa dan negara akan tetapi juga sebagai muslim yang baik seperti Mush'ab bin Umair yang merupakan duta pertama dalam sejarah Islam, tidak hanya itu Indonesia sudah punya contoh seperti KH Agus Salim yaitu Pahlawan Indonesia dan Diplomat Ulung.
Maka dari itu menurut analisa saya, bahwa seharusnya kita sebagai umat muslim yang taat dapat melaksanakan komunikasi diplomasi yang baik antar manusia, masyarakat, dan negara lainnya karna semua hal tersebut sudah tertera dalam Al-Qur'an dan Sunnah kemudian dicontohkan oleh Rasullah SAW dan para sahabat, Indonesia pun juga sudah punya teladan dalam diplomat muslim yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H