Dampak Angin Kencang dan Pengaruh Cafe Shop terhadap Berkurangnya Lahan Terbuka Hijau

Angin puting beliung salah satu bencana yang cukup ditakuti oleh masyarakat pasalnya bencana ini membawa dan mengakibatkan kerusakan maupun kerugian baik finansial maupun material. 

Angin ini tidak dapat diprediksi kedatangannya karena tidak ada tanda tanda khusus yang dapat menjelaskan akan terjadinya bencana alam tersebut, sehingga masyarakat harus selalu siap dan waspada, ketika cuaca panas maupun mendung bencana ini tidak dapat di prediksi. 

Angin puting beliung telah mengakibatkan kerusakan dibeberapa daerah salah satu yang terdampak adalah di daerah Dau tepatnya di daerah Dermo atas sekitar cafeshop. Bencana ini melanda daerah Dermo pada tanggal 1 November 2022 sekitar pukul 13:00 WIB. 

Pada saat itu masyarakat sekitar daerah perkopian atau tempat tongkrongan mengira hanya angin biasa yang  melanda karena pada saat itu angin berhembus seperti biasa tanpa ada kekhawatiran akan terjadinya bencana alam berupa angin puting beliung tersebut.

Seketika suasana menjadi mencekam akibat suara angin yang bergemuruh semakin kencang, karena pada sesaat sebelumnya tidak ada tanda tanda akan terjadinya bencana alam. sehingga masnyarakat tidak menghiraukan hal tersebut. Angin dengan seketika melibas apapun yang mencoba menghadangnya kerusakan dimana mana semua berterbangan terbawa angina. 

Akibatnya, beberapa toko kopi atau cofeshop didaerah tersebut yang umumnya menjadi tempat tongkrongan anak anak muda itu banyak yang mengalami kerusakan akibat angin kencang tersebut. Kerusakan yang dikibatkan dari bencana alam ini mengakibatkan kerugian diantaranya adalah beberapa cafeshop atau toko kopi tersebut mengalami kerusakan seperti roboh disebagian tempat dan beberapa atap dari tempat kopi tersebut melayang akibat terbawa angin kencang tersebut. 

Menurut masyarakat sekitar mulanya angin ini terjadi pada sekitar pukul 13:00 WIB yang pada awalnya masyarakat merasakan angin bertiup biasa saja atau tidak kencang namun setelah mereka cek keluar rumah ternyata angin telah merusak beberapa cafeshop atau toko kopi atap telah melayang layang diatas rumah warga dan roboh  terjadi dimana mana. 

Kerugiaan ini mejadi beban pemilik usaha perkopian tersebut notabenya bencana ini terjadi secara tiba tiba tanpa ada penyebab yang disengaja, sehingga beberapa cafe dapat diketahui kelayakan bangunannya yang dibangun alakadarnya saja dengan tujuan meminimalisir modal demi mendapatkan keuntungan yang melipah, sehingga memungkinkan kerusakan terjadi secara tidak langsung.

Pada saat itu saya dan beberapa teman saya tidak mengetahui apabila telah terjadi bencana alam karena notabenya pada saat itu tidak ada berita yang melandasi terjadinya bencana tersebut. Sekitar pukul 14:00 WIB saya dan teman teman melewati atau melintasi daerah Dermo nampak jalan telah dibersihkan dan dirapihkan oleh warga yang saya ketahui terdapat beberapa bangunan yang runtuh dan atap yang terangkat mulanya saya berasumsi bahwa atap yang terangkat tersebut akibat pembetulan atau renovasi yang akan dilakukan oleh pemilik usaha namun setelah saya lihat dengan seksama kerusakan tersebut tidak wajar karena pembetulan tidak harus merusak tempat. Selang beberapa saat saya terkaget dan teman teman juga terkaget akibat mengetahui dan menyadari berita bahwa telah terjadi bencana alam berupa angin puting beliung yang telah melanda tempat tersebut. 

Melihat berita dan mencari informasi lebih lanjut ternyata yang mengakibatkan kerusakan tersebut adalah angin yang berhembus sangat kencang atau disebut angina putting beliung yang mengakibatkan kerusakan beberapa cafeshop tidak cafeshop saja beberapa motor dan rumah warga terdampak akibat angin kencang ini kerugian dimana mana. 

Beberapa video melihatkan bahwa keganasan angin tersebut tidak dapat terbendung atap rumah atap café atap beberapa tempat berterbangan tinggi diatas rumah warga dan pemilik usaha seperti penjual buah penjual cilok dan lainnya juga terdampak yang saya ketahui setelah mengulik informasi terdapat warga  pemilik toko buah atau toko kaki lima dagangannya roboh dan berserakan kejalan jalan sang pemilik toko kaki lima itu hanya bisa berpasrah dan berlindung akibat kejadian tersebut dan memunguti dagangannya yang berserakan dijalan jalan dibantu oleh warga sekitar.

Peristiwa ini dapat dijadikan cambukan bagi pengusaha atau pelaku usaha cofeshop daerah tersebut pasalnya terdapat beberapa cafeshop atau tempat kopi yang dibangun tidak melihat atau memenuhi standar keamana atau standar kelayakan bangunan, beberapa toko kopi atau cofeshop hanya dibangun menggunakan bangunan semi permanen yang tidak mementingkan ketahanan terhadap bencana alam, seperti penggunaan atap yang hanya dipaku atau ditempelkan saja tanpa melihat dari segi aspek kekuatannya, sehingga mengakibatkan atap tersebut mudah terbawa oleh angin dan beberapa tiang penyangga hanya terbuat dari bahan yang tidak dan kurang kokoh atau kuat jika digunakan untuk jangka panjang. 

Sehingga hal ini atau kejadian ini dapat dijadikan cambukan bagi pelaku usaha atau pebisnis toko kopi dan warga sekitar untuk melihat dan mementingkan ketahanan dan keamanan dari tempatnya tersebut karena tidak hanya uang atau keuntungan yang harus dipikirkan namun juga kelayakan tempat itu sendiri apabila terjadi bencana dikemudian hari yang mengalami kerugian bukanlah pelaku saja namun pengunjung juga terdampak akibat runtuhnya bangunan tersebut mau tidak mau pemilik usaha harusnbertanggung jawab atas kerugian tersebut sehingga kerugian yang dialami pemilik usaha terjadi atau terasumsi sangat banyak.

Pemerintah juga wajib memberikan tentang arahan bagaimana bangunan yang layak untuk dijadikan tempat atau cafeshop tersebut sehingga memberikan keamanan untuk semuanya tidak hanya keamanan kenyamanan juga menjadi faktor utama dalam pembangunan café. Menurut UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang secara tegas menentukan bahwa proporsi RTH (Ruang terbuka hijau) kota minimal 30 % dari luas wilayah.

Sebelum undang-undang tersebut diberlakukan, sebenarnya sudah cukup banyak peraturan perundangan yang terkait dengan pengaturan RTH (Ruang terbuka hijau), termasuk peraturan daerah (Perda), sehingga dengan marak atau adanya pembangunan tempat kopi atau cafeshop ini secara tidak langsung mengurangi keberadaan RTH (ruang terbuka hijau) itu sendiri tidak hanya itu saja pembangunan tempat tempat tersebut berada diatas lahan atau areal pertanian yang mengakibatkan semakin menyempitnya areal pertanian akibat alih fungsi lahan tersebut. Terdapat pada UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). 

Dalam aturan tersebut dijelaskan, bahwa untuk kepentingan umum dapat dialihfungsikan dengan persyaratan yang wajib dipenuhi antara lain kajian kelayakan strategis, penyusunan alih fungsi lahan, pembebasan kepemilikan hak lahan, hingga penyediaan lahan pengganti, dalam aturan ini sudah jelas dalam pembangunan tempat tersebut para pemilik usaha tentu tidak mempertimbangkan penyediaan lahan pengganti, dan beberapa syarat tidak terpenuhi.

Beberpa waktu setelah kejadian pembangunan pembangunan dan renovasi mulai dilakukan dibeberapa caféshop dengan mempertimbangkan kekuatan sehingga beberapa pelaku usaha telah sadar akan bahaya dan kerugian apabila hal itu terjadi kembali. Beberapa caféshop telah terrenovasi dan dibangun tidak hanya memebenahi kerusakan saja namun juga melakukan pengkokohan bangunan dengan memperkuat kaki kaki dan tembok dari café tersebut. 

Pada saat ini beberapa café telah nyaman ditempati dan dapat menjadi rekomendasi destinasi yang harus di kunjunngi bagi pengunjung maupun masyarakat sekitar. Dengan mulai terbuka dan pementingan terhadap kekuatan tempat kopi tersebut saya sebagai masyarakat khususnya mahasiswa yang suka nongkrong merasa bersyukur dan merasa aman dengan mulai adanya kesadaran tersebut.