Selain itu, sastra modern juga mengangkat isu-isu yang relevan dengan kehidupan masa kini. Buku seperti Wonder karya R.J. Palacio mengajarkan pentingnya empati dan penerimaan terhadap perbedaan, terutama bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Sementara itu, The One and Only Ivan karya Katherine Applegate mengeksplorasi tema tentang hak-hak hewan dan keberlanjutan lingkungan.
Nilai-nilai Kontemporer dalam Sastra Anak
Salah satu ciri utama sastra anak modern adalah kemampuannya untuk mengakomodasi nilai-nilai kontemporer. Berikut adalah beberapa nilai yang semakin menonjol dalam sastra anak masa kini:
1. Keberagaman dan Inklusivitas
Sastra anak modern berupaya merepresentasikan berbagai latar belakang budaya, gender, dan identitas. Buku-buku seperti Last Stop on Market Street karya Matt de la Pea menggambarkan kehidupan urban yang penuh keberagaman. Cerita ini membantu anak-anak untuk memahami pentingnya inklusivitas dan menghargai perbedaan.
2. Kesetaraan Gender
Dalam dongeng klasik, perempuan sering kali digambarkan sebagai sosok pasif yang menunggu untuk diselamatkan. Namun, sastra modern menghadirkan tokoh perempuan yang kuat dan mandiri. Contohnya, Matilda karya Roald Dahl dan The Hunger Games karya Suzanne Collins memperlihatkan perempuan sebagai protagonis yang cerdas, berani, dan penuh inisiatif.
3. Keberlanjutan Lingkungan
Isu lingkungan menjadi salah satu tema utama dalam sastra anak modern. Buku seperti The Lorax karya Dr. Seuss mengajarkan pentingnya menjaga alam dan mencegah kerusakan lingkungan. Cerita-cerita ini membantu menanamkan kesadaran ekologis sejak dini.
4. Kesehatan Mental dan Emosional
Sastra anak modern semakin banyak mengeksplorasi isu-isu terkait kesehatan mental dan emosional. Buku seperti Inside Out and Back Again karya Thanhha Lai menggambarkan perjalanan seorang anak menghadapi trauma perang dan proses adaptasinya di lingkungan baru. Hal ini mengajarkan anak-anak bahwa emosi adalah bagian dari kehidupan yang perlu dihadapi dengan keberanian.