Kalian bilang jangan nyampah kalau tidak mau membersihkan.Â
Padahal di ruang  tiap malam kalian kumpul, mendongeng, ampas jajan kalian tinggalkan.
Kau bilang ayo turun, laden, banyak tamu, nanti dimarahin Kiai.Â
Sampai bawah kau-kau  nganggur, malah ngerumpi dan bilang, "gantian yang muda-muda yang kerja."
Kau bilang tak usah mandi, ayo berangkat ngaji.Â
Padahal sebelumnya kau mandi lama sekali.
Kau marah, hingga acara digagalkan.Â
Aku marah, aku ditinggalkan.
Kau bilang, kalau adzan tolong bangunkan.Â
Pas dibangunin malah pindah tempat tidur.
Kau bilang aku salah, karena makan lauk, gak pakai nasi.Â
Padahal aku mengikuti apa yang baru saja kau lakukan.
Kau bilang tidak boleh asal ambil makan di rumah Kiai.Â
Namun kau malah asal ambil, dan ngomong, "kalau tidak ketahuan tidak masalah."
Aku tanya, "kau sudah ijin pakai mesin cuci di rumah Kiai, belum?"
Kau jawab, "semua perkara yang belum ada larangannya, berarti halal."
Kau mengajak bersih-bersih di rumah Kiai.Â
Dan ketika di tengah kegiatan kau kabur entah ke mana.Â
Semua beres kau kembali, ikut menyantap makanan.
Aku tidak berguna di sini.Â
Ada atau tidak, semua berjalan lancar.
Aku beban di sini. Aku serba salah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H