Mohon tunggu...
Muhammad Baidarus
Muhammad Baidarus Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Kepala Bidang Riset di Pusat Kajian Akuntansi dan Keuangan Publik (PKAKP) PKN STAN (2017-2018); Staff Pengelola Keuangan BWS Kalimantan III Ditjen SDA Kementerian PUPR; Staff Bagian Evaluasi dan Pelaporan Keuangan Setjen Kementerian PUPR; Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR.

Selanjutnya

Tutup

Money

Fasilitas Fiskal dan Dukungan Kelayakan: Strategi Menarik Minat Swasta dalam Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Nasional

16 Oktober 2017   23:44 Diperbarui: 17 Oktober 2017   00:07 1396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Efisiensi Project Development Fund (PDF) Untuk Mencapai Financial Close Proyek KPBU

Pada tahap penyiapan proyek, pemerintah memberikan fasilitas berupa Project Development Fund (PDF). PDF ini bertujuan untuk membantu PJPK dalam menyiapkan proyek KPBU. PDF diberikan sampai proyek KPBU mendapat perolehan pembiayaan (financial close). Pada dasarnya dana penyiapan proyek ini digunakan untuk membiayai pelaksanaan fasilitas. PJPK dapat mengajukan permohonan fasilitas kepada Menteri Keuangan dengan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam PMK nomor 129 tahun 2016. Sebelum memberikan fasilitas PDF, pemerintah perlu mengkaji kesiapan proyek dan para stakeholder terkait pembangunan proyek skema KPBU. Hal ini sangat penting untuk mengetahui tingkat dan juga pembagian risiko antara pemerintah dan swasta. 

Selain itu, agar lebih efisien pemerintah perlu melakukan kajian akan perkembangan pasar keuangan/pasar modal dalam negeri sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan mengenai instrumen pembiayaan apa yang cocok digunakan untuk mendukung skema KPBU penyediaan infrastruktur. Setelah melakukan kajian, pemerintah dapat memberikan rekomendasi kepada pihak swasta mengenai instrumen pembiayaan yang dapat digunakan untuk mengembalikan biaya modal karena kebanyakan pihak swasta tidak menilai proyek secara ekonmis akan tetapi menilai return yang ia dapatkan.

Instrumen Pendanaan Pembangunan Infrastruktur

Untuk membiayai pembangunan infrastruktur yang efektif dan efisien, pemerintah harus melihat komponen struktur pembiayaan agar pembangunan infrastruktur tersebut tidak terlalu membebani APBN. Komponen tersebut diantaranya bentuk pembiayaan, instrumen pembiayaan, dan biaya modal yang digunakan untuk membangun infrastruktur sampai mencapai financial close. Bentuk pembiayaan terbagi menjadi dua jenis, yaitu infrastruktur project finance, dan corporate finance. 

Instrumen pembiayaan merupakan alat-alat yang digunakan pemerintah untuk membiayai suatu proyek infrastruktur dari awal pembangunan sampai tahap penyelesaian. Sementara itu, biaya modal merupakan perhitungan seluruh pembiayaan yang dikeluarkan oleh pelaksana proyek melalui sumber pendanaan ekuitas dan liabilitas. Ketiga komponen ini sangatlah penting untuk menilai apakah suatu proyek tersebut layak secara financial. Selain itu, expected rate of return yang andal dari instrumen pembiayaan yang digunakan menjadi kunci utama dalam menarik private investor terlibat dalam pembangunan infrastruktur.

Bentuk pembiayaan

  • Infrastruktur Project Finance

Bentuk pembiayaan ini mengharuskan perusahaan pelaksana proyek untuk membentuk entitas terpisah yang secara khusus keberadaanya menjadi alat untuk melaksanakan pembangunan proyek yang sedang berlangsung. Sehingga perusahaan ini hanya berdiri selama proyek masih berjalan. Melalui bentuk pembiayaan ini seluruh aset dan sumber pendanaan proyek akan dicatat secara terpisah dari perusahaan pelaksana proyek. Instrumen pembiayaan yang dapat digunakan perusahaan melalui infrastruktur project finance diantaranya corporate bonds, preference stock, ordinary stock, green bonds, subordinated bonds, closed end fund, syndicated loans, convertible bonds, direct investment in infrastructure corporate equity.

  • Corporate Finance

Bentuk pembiayaan corporate finance merupakan bentuk pembiayaan tradisional dimana perusahaan pelaksana proyek yang bergerak di bidang pembangunan dan operasi infrastruktur menerbitkan saham di bursa efek atau meminjam dana melalui pasar modal untuk membiayai proyeknya. Perusahaan yang menjalankan proyek ini harus memiliki portofolio proyek yang sudah terdiversifikasi dengan kinerja dan risiko operasional yang baik. 

Hal ini untuk menjamin agar pembangunan proyek dapat berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan pembiayaan di tengah pelaksanaannya. Pada corporate finance aset dan sumber dana dari proyek yang dibiayai akan menjadi bagian dari aset dan sumber dana dari perusahaan pemilik yang dibangun. Beberapa instrument pembiayaan yang dapat digunakan corporate finance antara lain corporate bonds, preference stock, ordinary stock, green bonds, subordinated bonds, closed end fund, syndicated loans, convertible bonds, direct investment in infrastructure corporate equity.

Instrument

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun