Mohon tunggu...
Muhammadbahrul Ulum
Muhammadbahrul Ulum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya olahraga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Pola Tidur Bagi Mahasiswa dan Bagaimana Cara Mengatasi

23 Desember 2024   00:00 Diperbarui: 22 Desember 2024   17:53 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tidur merupakan suatu kegiatan dimana kita mengistirahatkan tubuh kita setelah melakukan serangkaian kegiatan yang padat. Mahasiswa sangat sering dihadapkan oleh beban akademik yang berat, seperti tugas yang sangat menumpuk, kegiatan keorganisasian, sampai ujian yang selalu datang berangsur angsur setiap harinya. Hal tersebut yang mengakibatkan kebanyakan dari mereka begadang untuk menyelesaikan kewajiban. Sebenarnya, kebiasaan ini sudah menjadi hal yang wajar bagi para mahasiswa namun, tahukah kamu bahwa hal ini dapat berakibat buruk bagi kesehatan ? Dalam artikel ini, saya akan membahas tuntas mengapa tidur yang cukup sangat penting khususnya bagi lingkungan mahasiswa dan bagaimana cara mengatasi hal tersebut yang terkadang masih dianggap sepele oleh sebagian orang.

 

Pentingnya waktu tidur yang cukup bagi para mahasiswa 

Waktu tidur yang cukup merupakan kebutuhan primer bagi tubuh manusia karena dengan waktu tidur cukuplah tubuh akan merasa sehat dan bugar. Pada dasarnya, setiap rentan usia memiliki waktu tidur efektif yang berbeda beda. Tahukah kamu bahwa menurut studi yang diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan Rebuplik Indonesia ( Kemenkes ), menunjukkan bahwa waktu tidur yang ideal untuk orang dewasa ( 18-40 tahun ) khususnya bagi mahasiswa adalah selama 7 sampai 8 jam setiap harinya. Hal inilah yang biasanya disepelekan oleh kebanyakan mahasiswa. Padahal, waktu tidur yang cukup memiliki dampak yang cukup signifikan tidak hanya bagi kesehatan melainkan juga berdampak pada lingkungan akademik mahasiswa. Kurangnya waktu tidur dapat mengakibatkan penurunan kinerja, risiko depresi, dan penurunan tingkat konsentrasi, yang semuanya dapat berdampak negatif pada pencapaian akademik mahasiswa (Sunbanu et al., 2021).

Dampak negatif kurangnya waktu tidur bagi mahasiswa

1. Penurunan pencapaian akademik

Kurangnya waktu tidur dapat mengganggu kinerja otak yang akan menyebabkan melemahnya kemampuan untuk menyimpan suatu informasi.

2. Munculnya gejala depresi

Kurangnya waktu tidur pada mahasiswa dapat menyebabkan timbulnya gejala depresi. Gejala ini nantinya akan mengakibatkan menurunnya konsentrasi mahasiswa pada kehidupan berkuliah yang dapat menggangu prestasi akademik mereka.

3. Buruknya kesehatan mental

Baik atau buruknya kesehatan mental dapat dipengaruhi oleh cukupnya waktu tidur. Waktu tidur yang kurang dapat meningkatkan resiko buruknya kesehatan mental. Menurut artikel yang dirilis oleh Kemenkes, bagian otak yang bernama amygdala mengalami peningkatan aktivitas hingga 60 persen. Tingginya aktivitas amygdala ini memengaruhi kemampuan otak dalam mengendalikan emosi.

Beberapa faktor penyebab waktu tidur yang kurang pada mahasiswa

1. Tuntutan akademik yang berat

Beberapa orang menganggap bahwa kehidupan semasa berkuliah adalah salah satu ujian yang terberat. Tugas yang banyak dengan deadline yang sebentar, laprak setiap minggu yang belum tentu diacc, serta ujian yang datang setiap bulan dan semua itu adalah tanggung jawab yang harus dituntaskan oleh seorang mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa begadang demi menyelesaikan pekerjaan yang banyak tersebut. Bahkan, ada yang sampai tidak tidur pada masa masa ujian agar nilai ujian mereka sesuai ekspektasi.

2. Penggunaan teknologi yang berlebihan

Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi begitu cepat dan pesat. Teknologi ibarat kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh setiap orang. Mahasiswa sekarang tidak jauh akan teknologi seperti gadget, laptop, atau pad. Bahkan, sebagian besar dari tugas mereka harus memanfaatkan teknologi tersebut untuk mengerjakannya. Namun, disisi lain, banyak dari mereka yang menggunakan teknologi tersebut untuk bermain game secara berlebihan. Paparan cahaya biru yang berlebihan dapat mengganggu waktu tidur kita. Dalam studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Toronto mengenai paparan cahara biru didapatkan kesimpulan bahwa cahaya biru merupakan penekan melatonin yang kuat. Melatonin sendiri merupakan hormon yang membantu kita tidur.

Solusi untuk membantu mengatasi masalah kurangnya waktu tidur pada mahasiswa

1. Manajemen waktu yang baik

Selama berkuliah, mahasiswa akan selalu dihadapkan berbagai tugas dan tuntutan yang berat. Oleh karena itu, mereka harus memiliki manajemen waktu yang baik agar pekerjaan mereka dapat terselesaikan tanpa harus menumpuk terlebih dahulu. Mereka dapat memulai dengan membuat jadwal yang akan mereka lakukan setiap harinya agar kegiatan yang mereka lakukan tidak bertabrakan. Selain itu, mereka juga bisa mengaktifkan mode pengingat pada gadget mereka agar tiada tugas yang terlewatkan.

2. Mengurangi penggunaan gadget khususnya sebelum tidur

Walaupun sebagian besar pekerjaan mahasiswa harus memanfaatkan teknologi, mereka harus tetap membatasi penggunaannya agar terhindar paparan cahaya biru yang berlebihan. Selain itu, mereka juga harus membatasi bermain game secara berlebihan khususnya sebelum tidur agar tidak menggangu hormon melatonin yang berfungsi membantu kita tertidur. Setidaknya minimal 30 menit sebelum tidur mereka harus sudah menjaga jarak dengan gadgetnya.

 

Waktu tidur yang cukup adalah sebuah kebutuhan pokok yang masih sering diabaikan oleh sebagian besar mahasiswa akibat tuntutan akademik yang berat serta penggunaan teknologi yang berlebihan. Waktu tidur yang kurang dapat menyebabkan turunnya prestasi akademik mahasiswa, risiko terjadinya depresi, dan buruknya kesehatan mental mahasiswa. Maka dari itu, mahasiswa harus mulai mengatasinya dengan membuat manajemen waktu yang baik dan mengendalikan penggunaan gadget yang berlebihan. Dengan memerhatikan kualitas tidur yang baik, mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan akademik yang efektif dan menjaga kesehatannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun