Mohon tunggu...
Muhammad Azmi
Muhammad Azmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Antasari Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Film

Mengapa "How To Make Millions Before Grandma Dies" Wajib Ditonton? Pesan Moral dan Fakta Menarik

14 Juni 2024   21:53 Diperbarui: 14 Juni 2024   23:18 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah gempuran film-film dengan tema yang beragam, “How to Make Millions Before Grandma Dies” (2024) atau “Lahn Mah” hadir sebagai sebuah oase menyegarkan, menawarkan kisah yang menyentuh hati dan penuh makna. Bagi Anda yang mencari film yang relate dengan kehidupan nyata, “How to Make Millions Before Grandma Dies” adalah pilihan yang tepat.

Setelah tayang perdana pada 15 Mei kemarin, banyak berseliweran konten di medsos salah satunya di aplikasi tiktok yang menayangkan beberapa review film How to make millions before grandma dies, “definisi film sempurna dan terfavorit Gandhi sepanjang masa” ucap salah satu content creator review film, Gandhi Fernando di vt tiktoknya, film bersutradara ternama Pat Boonitipat ini menuai pujian dan banyak diterima kalangan penikmat film di indonesia apalagi filmnya relate dan tidak jauh dari kehidupan sehari-hari warga Asia.

How to Make Millions Before Grandma Dies bukan sekadar film yang menghibur dan menyentuh hati. Film ini bagaikan sebuah ide indah, sebuah pujian puitis bagi nilai-nilai luhur dalam kehidupan manusia. Di balik alur ceritanya yang sederhana, film ini menyembunyikan harta karun kebijaksanaan yang tak ternilai.

Film ini bagaikan tamparan lembut bagi kita yang sering kali terlena dalam kesibukan dan ambisi duniawi. “How to Make Millions Before Grandma Dies” mengingatkan kita bahwa cinta dan keluarga adalah harta karun sejati yang tak ternilai harganya. Di saat harta benda bisa pudar dan hilang, kasih sayang dan momen-momen indah bersama orang terkasih akan selalu terpatri dalam hati.

How to Make Millions Before Grandma Dies sendiri adalah sebuah film bergenre Slice of life. Menceritakan tentang permasalahan keluarga yang diawal film sudah muncul masalah setelah sang nenek Amah (Usha Seamkhum) divonis mengidap kanker usus berstadium 4 dan mau tidak mau harus menerima kenyataan bahwa usianya hanya tersisa 1 tahun lagi, sisa hidup Amah inilah menjadi latar belakang film, dimana keturunan dari Amah bersaing untuk mendapatkan harta warisan dengan cara memenangkan hati dan berkompetisi menjadi nomor satu pilihan Amah. Tetapi M (Putthipong Assaratanakul) cucu Amah bisa dibilang yang paling niat untuk memenagkan hati Amah, M adalah cucu dari anak kedua Amah, memilih berhenti menjadi streamer game terkenal. Dan memutuskan merawat Amah, disinilah kisah haru itu dimulai.

Film dengan rating 8,5/10 di IMDb ini mendapatkan antusias yang cukup baik dari masyarakat, tidak sedikit dari para pengulas film  mengatakan bahwa film ini sangat relevan dengan apa yang terjadi di kehidupan sehari-hari. “kemarin aku menontonnya dan aku selalu menangis setiap melihat adegan amah bersama M, film ini mengingatkanku pada nenekku dan juga film ini sangat relevan dengan kehidupanku. 10/10” tulis akun ubikulturno pada (16/5) dalam ulasan film di IMDb.

Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung pesan moral yang kuat yang dapat menginspirasi kita semua. Berikut beberapa alasan mengapa “How to Make Millions Before Grandma Dies” wajib ditonton:

1. Sayangi dan Luangkan Waktu Untuk Keluarga Yang Kita Miliki Selagi Masih Ada

Film How To Make Millions Before Grandma Dies (2024), (Sumber Gambar: YouTube CGV Kreasi)
Film How To Make Millions Before Grandma Dies (2024), (Sumber Gambar: YouTube CGV Kreasi)

How to Make Millions Before Grandma Dies menyuguhkan banyak adegan yang hangat sekaligus ikonik. Dari film ini, kita disadarkan seberapa pentingnya sayang dan meluangkan waktu untuk keluarga selagi mereka masih ada di dunia ini.

Semakin beranjak dewasa, setiap orang akan hidup masing-masing dengan kehidupannya, tak jarang di usia lanjut  banyak orang tua yang ditinggalkan atau jarang dijenguk oleh anak-anaknya dan hidup sendiri serta merasa kesepian, dalam sebuah penelitian ternyata rutin mengunjungi orang tua dipercaya bisa memperpanjang umur mereka, Sebuah jurnal penelitian di tahun 2015 menyebutkan risiko kematian orang-orang lansia akibat kesepian dapat meningkat sebesar 26 persen. Para peneliti jurnal menduga kuat penyebab kematian bisa disebabkan karena adanya isolasi sosial serta kurangnya hubungan sosial. (Tifani, 2018)

Dalam film ini digambarkan bagaimana Amah sang nenek sangat merindukan kehadiran anak-anaknya dan selalu menunggu dengan penampilan rapi di depan rumah maka dari itu kunjungilah dan sempatkanlah datang kepada orang tua, karena kebahagiaan tidak hanya selalu tentang uang tetapi dengan momen indah yang dirasakan menjadi lebih berharga.

2. Harta Bukanlah Segalanya

Film How To Make Millions Before Grandma Dies (2024), (Sumber Gambar: hops.id)
Film How To Make Millions Before Grandma Dies (2024), (Sumber Gambar: hops.id)

Di awal film “How to Make Millions Before Grandma Dies”, kita diperkenalkan dengan M, seorang pemuda yang ambisius dan terobsesi dengan kekayaan. M menghabiskan waktunya untuk bermain game online dan bermimpi menjadi streamer game terkenal. Namun, mimpinya terhalang oleh kenyataan pahit. Dia berasal dari keluarga yang kurang mampu dan bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Suatu hari, M mendapat kabar mengejutkan bahwa neneknya, Amah, divonis mengidap kanker usus stadium akhir. Amah adalah satu-satunya keluarga dekat yang dimiliki M, Namun, hubungan mereka renggang karena M lebih sering menghabiskan waktu dengan game daripada bersama Amah.

Ketika Amah sakit, M Memutuskan berhenti bekerja dan merawatnya di rumah. Awalnya, M hanya berpura-pura berbakti kepada Amah dengan harapan mendapatkan warisannya yang konon mencapai jutaan dolar.

Namun, seiring waktu, M mulai melihat sisi lain dari Amah. Dia melihat ketulusan dan kasih sayang Amah yang tak terhingga. Amah selalu mendoakan kebahagiaan M dan tidak pernah menuntut apa pun darinya. Amah juga menceritakan kisah hidupnya kepada M, tentang perjuangannya membesarkan M sendirian dan betapa dia bangga dengan cucunya tersebut.

Perlahan tapi pasti, hati M mulai tersentuh. Dia mulai menyadari bahwa hubungannya dengan Amah jauh lebih berharga daripada kekayaan yang dia impikan. Dia mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama Amah, mendengarkan ceritanya, dan membantunya melakukan berbagai hal. M juga mulai belajar memasak dan membersihkan rumah, sesuatu yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya.

Kisah M dalam film “How to Make Millions Before Grandma Dies” adalah pengingat bagi kita semua bahwa harta bukanlah segalanya. Yang terpenting dalam hidup adalah hubungan yang tulus dan momen-momen berharga bersama orang-orang terkasih. Film ini juga mengajak kita untuk merenungkan arti hidup yang sebenarnya dan apa yang benar-benar penting bagi kita.

Berbagai penelitian telah menunjukkan manfaat positif dari menghabiskan waktu berkualitas dengan orang tercinta. Sebuah studi oleh University of Chicago salah satunya menunjukkan bahwa menghabiskan waktu berkualitas dengan orang yang dicintai dapat meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi stress (Fangidae & Antika, 2023).

3. Berperasangka Baik

Film How To Make Millions Before Grandma Dies (2024), (Sumber Gambar: Girls Beyond)
Film How To Make Millions Before Grandma Dies (2024), (Sumber Gambar: Girls Beyond)

Di tengah alur cerita “How to Make Millions Before Grandma Dies” yang menyentuh, terdapat pelajaran berharga tentang pentingnya berprasangka baik, terutama kepada orang tua. Film ini mengajak kita untuk membuka hati dan melihat melampaui apa yang terlihat di permukaan, karena terkadang cinta kasih sejati tersembunyi di balik tindakan dan keputusan yang mungkin sulit untuk dipahami.

Awalnya, M terjebak dalam prasangka negatif terhadap Amah, neneknya. Ia merasa tidak disayangi karena tidak mendapatkan warisan rumah Amah. Prasangka ini semakin kuat ketika M melihat Amah memberikan warisan rumah kepada pamannya (anak terakhir Amah). Kekecewaan dan rasa iri menyelimuti hatinya, membuat M lupa bahwa Amah telah memberikan kasih sayang dan pengorbanan yang tak terhingga sepanjang hidupnya.

Namun, seiring berjalannya cerita, M perlahan mulai menyadari kesalahannya. Dia menemukan sebuah buku tabungan atas namanya, berisi uang yang Amah tabung sejak M kecil. Amah diam-diam menyiapkan masa depan M, tanpa perlu M mengetahuinya. M tersadar bahwa cinta kasih Amah jauh lebih besar daripada yang dia bayangkan.

Kisah M dalam “How to Make Millions Before Grandma Dies” mengingatkan kita untuk selalu berprasangka baik kepada orang tua. Mereka mungkin memiliki cara dan alasan sendiri dalam menunjukkan kasih sayang, yang mungkin tidak selalu sesuai dengan ekspektasi kita. Terkadang, cinta kasih mereka tersembunyi di balik tindakan yang tidak terduga, seperti yang dilakukan Amah untuk M.

Berprasangka baik berarti mempercayai orang tua, memahami mereka, dan memaafkan mereka. Ini berarti melihat sisi positif dari mereka dan menghargai semua yang telah mereka lakukan untuk kita. Orang tua adalah orang yang telah membesarkan kita dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan. Mereka mungkin memiliki kekurangan dan melakukan kesalahan, tetapi mereka selalu menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka.

Belajar berprasangka baik dari “How to Make Millions Before Grandma Dies” dapat membantu kita membangun hubungan yang lebih kuat dan harmonis dengan orang tua. Kita akan lebih mudah untuk memahami perasaan mereka, menghargai pengorbanan mereka, dan memaafkan kesalahan mereka. Dengan begitu, kita akan merasakan kebahagiaan dan kedamaian dalam hubungan keluarga.

Faktanya penelitian menunjukkan bahwa individu yang memiliki hubungan positif dengan orang tua mereka cenderung lebih bahagia, optimis, dan memiliki tingkat stres yang lebih rendah. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di University of California, Berkeley, menemukan bahwa individu yang memiliki hubungan positif dengan orang tua mereka cenderung lebih bahagia, optimis, dan memiliki tingkat stres yang lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan keluarga yang kuat dapat menjadi fondasi penting bagi kesehatan mental dan emosional dalam jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun