Di tengah gempuran film-film dengan tema yang beragam, “How to Make Millions Before Grandma Dies” (2024) atau “Lahn Mah” hadir sebagai sebuah oase menyegarkan, menawarkan kisah yang menyentuh hati dan penuh makna. Bagi Anda yang mencari film yang relate dengan kehidupan nyata, “How to Make Millions Before Grandma Dies” adalah pilihan yang tepat.
Setelah tayang perdana pada 15 Mei kemarin, banyak berseliweran konten di medsos salah satunya di aplikasi tiktok yang menayangkan beberapa review film How to make millions before grandma dies, “definisi film sempurna dan terfavorit Gandhi sepanjang masa” ucap salah satu content creator review film, Gandhi Fernando di vt tiktoknya, film bersutradara ternama Pat Boonitipat ini menuai pujian dan banyak diterima kalangan penikmat film di indonesia apalagi filmnya relate dan tidak jauh dari kehidupan sehari-hari warga Asia.
How to Make Millions Before Grandma Dies bukan sekadar film yang menghibur dan menyentuh hati. Film ini bagaikan sebuah ide indah, sebuah pujian puitis bagi nilai-nilai luhur dalam kehidupan manusia. Di balik alur ceritanya yang sederhana, film ini menyembunyikan harta karun kebijaksanaan yang tak ternilai.
Film ini bagaikan tamparan lembut bagi kita yang sering kali terlena dalam kesibukan dan ambisi duniawi. “How to Make Millions Before Grandma Dies” mengingatkan kita bahwa cinta dan keluarga adalah harta karun sejati yang tak ternilai harganya. Di saat harta benda bisa pudar dan hilang, kasih sayang dan momen-momen indah bersama orang terkasih akan selalu terpatri dalam hati.
How to Make Millions Before Grandma Dies sendiri adalah sebuah film bergenre Slice of life. Menceritakan tentang permasalahan keluarga yang diawal film sudah muncul masalah setelah sang nenek Amah (Usha Seamkhum) divonis mengidap kanker usus berstadium 4 dan mau tidak mau harus menerima kenyataan bahwa usianya hanya tersisa 1 tahun lagi, sisa hidup Amah inilah menjadi latar belakang film, dimana keturunan dari Amah bersaing untuk mendapatkan harta warisan dengan cara memenangkan hati dan berkompetisi menjadi nomor satu pilihan Amah. Tetapi M (Putthipong Assaratanakul) cucu Amah bisa dibilang yang paling niat untuk memenagkan hati Amah, M adalah cucu dari anak kedua Amah, memilih berhenti menjadi streamer game terkenal. Dan memutuskan merawat Amah, disinilah kisah haru itu dimulai.
Film dengan rating 8,5/10 di IMDb ini mendapatkan antusias yang cukup baik dari masyarakat, tidak sedikit dari para pengulas film mengatakan bahwa film ini sangat relevan dengan apa yang terjadi di kehidupan sehari-hari. “kemarin aku menontonnya dan aku selalu menangis setiap melihat adegan amah bersama M, film ini mengingatkanku pada nenekku dan juga film ini sangat relevan dengan kehidupanku. 10/10” tulis akun ubikulturno pada (16/5) dalam ulasan film di IMDb.
Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung pesan moral yang kuat yang dapat menginspirasi kita semua. Berikut beberapa alasan mengapa “How to Make Millions Before Grandma Dies” wajib ditonton:
1. Sayangi dan Luangkan Waktu Untuk Keluarga Yang Kita Miliki Selagi Masih Ada
How to Make Millions Before Grandma Dies menyuguhkan banyak adegan yang hangat sekaligus ikonik. Dari film ini, kita disadarkan seberapa pentingnya sayang dan meluangkan waktu untuk keluarga selagi mereka masih ada di dunia ini.
Semakin beranjak dewasa, setiap orang akan hidup masing-masing dengan kehidupannya, tak jarang di usia lanjut banyak orang tua yang ditinggalkan atau jarang dijenguk oleh anak-anaknya dan hidup sendiri serta merasa kesepian, dalam sebuah penelitian ternyata rutin mengunjungi orang tua dipercaya bisa memperpanjang umur mereka, Sebuah jurnal penelitian di tahun 2015 menyebutkan risiko kematian orang-orang lansia akibat kesepian dapat meningkat sebesar 26 persen. Para peneliti jurnal menduga kuat penyebab kematian bisa disebabkan karena adanya isolasi sosial serta kurangnya hubungan sosial. (Tifani, 2018)